PROLOG

2.7K 109 29
                                    

Ersen berusaha menutupi wajahnya dengan hoodie jumper hitamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ersen berusaha menutupi wajahnya dengan hoodie jumper hitamnya. Sementara ia terus berlari dengan cepatnya, orang-orang yang mengejarnya kini pun hanya berjarak beberapa senti di belakangnya.

"Kak Ersen! Berhenti, Nadia mau foto sama kakak!" teriak seorang gadis yang kira-kira berusia belasan tahun yang juga mengejarnya.

"Iya Kak Ersen, kita semua mau foto sama kakak!" teriak gadis-gadis lainnya.

Aduh mampus, gue mau lari kemana lagi? batin Ersen

Tak terasa ia sudah berada di belakang bangunan mall dan yang sekarang tepat berada di depannya adalah pasar. Pasar tradisional. Ia membuang pandangannya ke belakang dan terkejut melihat gadis-gadis yang mengejarnya semakin mendekat.

Mau tak mau, ia melanjutkan pelariannya dan menerobos keramaian pasar. Beberapa pedagang bahkan meneriakinya.
Sampai akhirnya, ia telah sampai di los makanan dan melompat ke salah satu mobil pick up yang menjual tahu bulat.

Gadis-gadis yang mengejarnya pun kebingungan mencari jejak Ersen.

"Lo apaan sih, main naik-naik aja ke mobil gue!" bentak Cinta sambil menjitak kepala Ersen dengan penjepit gorengan.

"Sssstt... Lo bisa diem nggak sih? Gue cuma mau numpang ngumpet bentar disini, mending lo tutupin gue deh." kata Ersen sambil menggeser tubuh Cinta dengan paksa.

"Eh lo gila kali ya, ngumpet tuh diluar, jangan di--" tiba-tiba omongan Cinta terpotong oleh kehadiran Nadia dan fans-fans Ersen.

"Kakak, Kakak, Kak Ersen, keluar kak! Nadia mau foto sama kakak!" teriak Nadia sambil menggebrak-gebrak etalase tempat tahu bulat yang sudah matang dipajang.

"Heh, lo nggak diajarin sopan ya? Enak aja, dateng-dateng langsung mukul-mukul etalase dagangan gue. Kalo sampe pecah, lo mau tanggung jawab?" tanya Cinta dengan emosinya.

"Bodo amat, mau etalase lo pecah, mau etalase lo dimaling orang, gue nggak peduli. Gue kesini cuma mau foto sama kak Ersen!" jawab Nadia keras kepala.

"Aduh, siapa sih Kak Ersen yang lo cari? Dia?" tanya Cinta sambil menggeser tubuhnya dan membuka keranjang yang dipakai Ersen untuk menutupi wajahnya.

Ersen semakin kalut dan membenamkan wajahnya dengan hoodie yang ia pakai. Nadia menghampirinya dan menepuk punggung Ersen, "Kak Ersen, udah dong petak umpetnya. Kakak tuh nggak bisa sembunyi dari Nadia, Nadia tuh punya radar hati yang bisa selalu terkoneksi!" ucap Nadia percaya diri.

Ersen pun membuka wajahnya dan meloncat turun dari mobil pick up tersebut, "Oke oke, gue mau foto sama kalian asalkan kalian bisa menuhin syarat yang gue buat!" ucap Ersen sambil membuka ponco hoodie-nya.

"Kak Ersen, kakak tenang aja, Kak. Sesulit apapun syarat yang kakak buat, tetep bakalan Nadia penuhin demi bisa foto sama kakak!" jerit Nadia sambil mencubiti pipinya sendiri dengan gemas.

Euwh! batin Ersen.

"Oke. Jadi syaratnya, buat siapapun lo yang berani borong semua tahu bulat dagangannya dia, bakal gue ajak foto sampai puas." kata Ersen santai sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam kantong hoodie-nya.

Cinta melompat turun dari mobil pick up itu dan sengaja menginjak kaki Ersen, "Lo kalo ngomong nggak usah ngelantur deh! Mana ada yang mau borong tahu bulat sebanyak ini?!" bisik Cinta gemas di telinga Ersen.

Ersen memalingkan wajahnya persis di depan wajah Cinta sehingga membuat jarak di antara keduanya sangat tipis.

Kok cakep sih nih cewek? batin Ersen.

"Tenang aja, gue yakin Nadia pasti mau." bisik Ersen di telinga Cinta.

***

Haloo semuanya!

Salam kenal ya! Disini ada Author panggil aja Au hehe

Sebelumnya makasih byk ya buat kalian yg udh ngeluangin waktunya buat baca KSJC, walaupun masih prolog hehe

Harapannya semoga cerita ini sukses bikir kalian baper dan selalu sesuai dgn ekspetasi kalian ya!

Ketika Selebgram Jatuh Cinta [TBS #1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang