"Papa seneng banget akhirnya papa bisa berkumpul sama anak kandung papa, walaupun Ethan udah meninggal, tapi kehadiran kamu mampu membuat papa cukup bahagia," ujar Farant sambil tersenyum.
Ersen yang kala itu mengenakan hoodie hitam bertuliskan 'Purpose' melirik Farant yang sedang menatap langit. "Coba ada Ethan sama mama disini," ucap Ersen tiba-tiba.
Farant tersenyum getir. "Papa masih nggak habis pikir sama wanita seperti mama kamu, bisa-bisanya dia mencintai papa hanya karena harta yang papa punya,"
"Itu sebabnya, Pa, banyak orang yang terlalu menomorsatukan materi daripada hati. Mungkin mama nggak pernah berpikir, gimana masa depan anak-anaknya kelak." tutur Ersen.
"Kamu benci sama mama kamu, Nak?"
Ersen menggeleng. "Bagaimana bisa aku membenci perempuan yang sudah melahirkan aku?"
Farant mendekap Ersen. "Dunia itu luas, Nak. Tuhan juga punya banyak rencana. Kalo Tuhan mengizinkan, kamu pasti bisa bertemu sama mama kamu,"
Ersen menatap Farant dengan tatapan penuh harap.
***
Wanita itu menghisap rokoknya dengan nikmat. Ia menghembuskan asap rokoknya dengan santai.
"Mau tambah lagi?" tawar seorang pegawai klub yang berusia sekitar 25-an.Wanita itu menggeleng pelan. "Lo udah gila ya? Gue udah di bawah kesadaran gini, masih aja lo tawarin tambah,"
Wanita itu masih terduduk di sebuah kursi klub. Jemari kanannya menyapit sepuntung rokok, sedangkan tangan kirinya memegang segelas minuman beralkohol. Dentuman musik di klub itu semakin membuat wanita itu berhalusinasi.
"Tumben lo mampir kesini?"Wanita itu terlihat setengah sadar. "Biasa, Mas Adi itu terlalu sibuk sama kerjaannya. Mending gue kesini, seneng-seneng,"
"Emangnya suami lo nggak nyariin?"
"Mana mungkin dia nyariin gue, pulang ke rumah aja jarang. Gue disini sampe pagi," ujarnya.
Kedua wanita itu pun menegak minumannya kembali dan ia pun merasakan kepalanya semakin berat.
***
"Gimana? Udah ada petunjuk buat nyari nyokap lo?" tanya Cinta peduli.
Ersen menggeleng perlahan. "Kira-kira mama gue ada dimana ya, Cin?"
"Mungkin aja dia masih di Jakarta, Er, mungkin." balas Cinta dengan ragu.
"Kenapa lo bisa bilang mama gue ada di Jakarta?"
"Yaaa... Mungkin aja kan?"
Ersen menghela napas pasrah. "Apa dia bener-bener nggak sayang sama gue dan Ethan ya?"
"Er, nggak ada seorang pun ibu di dunia ini yang nggak sayang sama anaknya. Mungkin mama lo emang lagi banyak masalah ketika dia ninggalin papa lo?"
Rahang Ersen terlihat mengeras. "Justru di saat itu papa yang lagi banyak masalah. Perusahaan papa hampir bangkrut lalu tiba-tiba dia ninggalin papa,"
Cinta mengusap bahu Ersen terlihat menenangkan suasana hati Ersen. "Bagus, Er, kalo lo mau cerita. Sekarang lo punya gue sebagai pacar lo, lo bisa curhat sama gue."
![](https://img.wattpad.com/cover/86650871-288-k540147.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Selebgram Jatuh Cinta [TBS #1]
Ficção Adolescente\\SUDAH DIREVISI// [SELESAI] The Best Series #1 "Gue Ersen. Lebih tepatnya itsersen. Dan gue mau ngasih tau ke kalian semua kalo hari ini adalah hari yang paling gue tunggu." Gadis itu hanya bisa menatapnya dengan tatapan bertanya. "Gue mau bilang k...