18 - Nathan untuk Nadia

613 34 10
                                    

Pagi ini, Cinta dan Ersen tidak berada di kelasnya. Mereka berdua sedang duduk di pinggir koridor gedung IPS. Menunggu seseorang. Ersen melirik jam di ponselnya sambil sesekali berdecak.

"Kita mau nungguin Nathan sampe jam berapa lagi sih, Cin?"

Cinta menyilakan rambutnya ke belakang telinga. "Sabar kali Er, gue juga capek nunggunya, emang lo doang?" balas Cinta juga mengeluh.

"Kenapa sih lo tiba-tiba bisa punya ide jodohin Nadia sama Nathan?" tanya Ersen.

"Ya lo tau kan, kakak gue tuh deket sama Nathan juga, sedangkan dia lebih milih Alfred daripada Nathan. Kasian kan kalo Nathan disia-siain, sedangkan sekarang ada seseorang yang lagi ngebutuhin cowok yang bisa support dia. Nadia butuh orang itu, Er." jelas Cinta.

"Lo yakin dia nggak bolos hari ini?" tanya Ersen sambil membetulkan ranselnya.

Cinta menggeleng cepat. Ia memalingkan wajahnya menghadap ke arah gerbang sekolah yang sudah mulai ditutup. Tepat disaat Pak Rejo, security sekolah yang dikenal sangat mengidolakan Rhoma Irama itu mulai menutup gerbang, munculah Nathan dengan jurus 'lari seribu langkah'-nya yang terlihat begitu jitu.

"Itu Nathan!" seru Cinta lalu berdiri menyambut Nathan.

Nathan semakin mendekati Ersen dan Cinta. Dan tepat di saat Nathan berada di hadapan mereka berdua, ia menyapa.

"Cinta? Lo? Ngapain berduaan disini?" tanya Nathan.

"Nungguin lo," jawab Ersen singkat.

Cinta tersenyum lalu menggelengkan kepalanya. "Bukan, bukan gitu juga maksudnya. Gue ada urusan sama lo,"

Nathan melirik jam tangannya. "Tapi gue udah telat, Cin. Gimana kalo ntar aja pas pulang sekolah? Di warung bakso depan ya!"

Cinta mengangguk. "Oke,oke . See you!"

Setelah Nathan menghilang di balik tangga, Ersen berbisik di telinga Cinta.
"Lo nggak boleh ketemuan berdua. Gue ikut, takutnya ntar lo di apa-apain sama dia. Yuk masuk," kata Ersen lalu menggandeng tangan Cinta. Cinta pun menyembunyikan senyumnya.

***

Nathan membuka sekaleng root beer yang sedari tadi digenggamnya lalu mulai meneguknya. Ia menunggu kedatangan Cinta dan Ersen. Di warung bakso. Sendirian. Tak lama kemudian datanglah Ersen dan Cinta. Cinta langsung duduk di depan Nathan dan Ersen di sampingnya.
"Nunggu lama ya? Sorry ya, biasa tadi Ersen dikejar-kejar fans-nya." ujar Cinta lalu tersenyum.

Nathan menggeleng. "Mau pesen apa?"

"Hmm gue mau mie ayam biasa aja. Lo mau apa?" tanya Cinta kepada Ersen.

"Bakso aja setengah porsi pake bihun ya," jawab Ersen.

Setelah memesan makanan, Nathan mulai membuka pembicaraan.
"Jadi lo mau ngomongin apa, Cin?"

Cinta melirik Ersen yang sedari tadi bertampang jutek. "Gini... gue tau kalo lo deket sama kakak gue. Tapi gue pengin lo tau suatu hal. Kalo..."

"Permisi Mas, Mbak, pesanannya sudah siap." suara pelayan itu mengejutkan Cinta yang baru saja akan memulai obrolan. Setelah pesanan mereka tertata rapi di meja, Ersen langsung melahap makanannya tanpa menghiraukan Cinta.

Ketika Selebgram Jatuh Cinta [TBS #1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang