Byuntae?

2.1K 165 4
                                    

By : Mia

-oOo-

-Author POV-

BRUK!!

"Aaah ... nyamannya."

Tanpa peduli tatapan tajam yang tertuju padanya, gadis yang masih menggunakan bathrobe putih itu langsung merebahkan tubuhnya ke tempat tidur dengan posisi tengkurap. Ia terlalu lelah. Bahkan, hanya untuk melihat ke tempat lain.

"Gadis ini .... Yak! Bangun kau, bocah!" protes si pria berkulit putih.

"Oppa ... aku lelah." Mia merengek, tanpa mengubah posisi tentunya.

"Kau lelah, lalu kenapa tidak pulang ke rumahmu dan tidur? Kenapa harus ke rumahku?" Lagi, Yoon Gi berceloteh. Setelah pulang dari kuliah, Mia memang langsung ke rumahnya untuk mandi dan berakhir seperti sekarang.

"Rumah Oppa lebih dekat daripada rumahku. Jadi, itu alasanku datang ke sini." Tanpa rasa bersalah, Mia menjawab.

"Mia ... rumahku bukan hotel."

Segera Mia menggulingkan tubuhnya hingga telentang dan memandang ke Yoon Gi yang berada di sisi tempat tidur. "Aku memang tak menganggap rumah Oppa adalah hotel," jawabnya sambil tersenyum manis.

"Aish! Pulang kau sana!"

"Kenapa Oppa terus menyuruhku untuk pulang? Oppa tak memiliki janji kencan dengan Sunhee Eonni atau gadis lainnya, 'kan?" Polos saja ia bertanya, membuat Yoon Gi mendesis panjang.

"Ya. Aku memiliki janji dengan Sunhee, aku mengajaknya menginap. Aku juga akan memeluknya di sini, di tempat tidur. Jadi, pulang kau sana! Jangan membuat kamar yang sudah kusiapkan jadi berantakan!"

Mendengar jawaban kakak angkatnya, Mia segera bangkit. Tapi, bukan untuk apa, ia justru menahan tawa saat memandang wajah Yoon Gi. "Kuyakin, Sunhee Eonni akan mengamuk saat ia mendengar ini. Hhh, Oppa sangat buruk dalam mencari alasan," celotehnya tanpa peduli ekspresi kesal pria bermarga Min tersebut.

Lebih dulu Yoon Gi berdecak sebelum menjawab. "Jadi, kenapa kau tak pulang ke rumah?" tuntutnya meminta penjelasan.

"Memangnya kenapa? Oppa tak suka aku di sini?" rajuk gadis ini sambil menekuk lutut dan menopang dagunya di sana.

"Bukannya aku tak suka. Tapi, kau sudah mengatakannya pada Jungkook atau belum? Ayahmu juga, dia pasti panik mencarimu." Penuh kesabaran Yoon Gi menjawab.

"Oppa saja yang memberitahu mereka, pulsaku habis."

Benar-benar ... menguji kesabaran. Tabahkan Yoon Gi, Tuhan. Mungkin kesalahannya sudah terlalu besar hingga harus memiliki adik angkat seperti ini.

"Mia ...."

"Sudah kukatakan, aku lelah. Kumohon ... biarkan aku di sini." Kali ini dengan intonasi pelan, Mia memohon. Tapi, tak sedikitpun ia mengangkat kepala. Hanya pandangannya saja yang memberi tahu bahwa ia tak berbohong.

Akhirnya, Yoon Gi pun mendudukkan diri dan mengusap rambut halus adik angkatnya. "Kau bermasalah dengan Jungkook?" Ia bertanya.

Pelan, Mia menggeleng. "Aku lelah. Hanya itu," jawab gadis berusia tujuh belas tahun ini.

"Memangnya, apa yang membuatmu lelah?" Tak puas dengan jawaban Mia, Yoon Gi kembali bertanya.

"Tadi malam aku bermain dengan Jungkook, itulah yang membuatku kelelahan sekarang. Ashh!! Kenapa makhluk satu ini sangat cerewet? Padahal apa sulitnya menyuruhku untuk tidur, bukan bertanya banyak hal seperti ini! Ck! Manusia batu memang sulit dipahami! Untung saja wajahnya manis, jika tidak? Dasar gulali pedas menyebalkan!" celoteh Mia sambil memandang sinis ke Yoon Gi.

"Ada yang ingin diucapkan lagi?"

Kening gadis bermata sipit itu berkerut saat memandang ekspresi datar di hadapannya. Dan segera, ia berdehem sambil memperbaiki duduknya—tak lagi menekuk lutut dan menopangkan dagu. "A-aku hanya bercanda," ucapnya dengan gugup.

"Kau lupa sekarang ada di mana?" Pendek saja Yoon Gi bertanya. Namun, menimbulkan tanda tanya yang besar di hati Mia.

"I-ini ...."

"Mengerjakan dua tugas dan satu makalah dalam dua hari memang berat. Jadi, jangan berceloteh lebih banyak dan tidurlah. Kau harus beristirahat dengan cukup, aku akan menghubungi Jungkook serta ayahmu."

Mia mengerjabkan mata, tak percaya dengan apa yang didengarnya. "Oppa ... tahu dari mana?" tanyanya lambat.

"Jika bukan Jungkook, apa lagi yang bisa membuatmu berwajah seperti ini kecuali tugas? Sudahlah, tidur yang nyenyak." Sengaja Yoon Gi mengacak rambut Mia sebelum ia berdiri.

"Bukan itu. Tapi, Oppa tahu dari tentang jumlah tugas dan makalah yang harus kukerjakan?" Cepat Mia bertanya.

"Mata-mataku banyak, Sayang. Dan jika kau tak ingin tidur, apa kau ingin susu cokelat? Aku tahu, kau meminum banyak es tadi siang! Dasar bocah nakal, kau menyakiti dirimu sendiri!"

Hanya senyum lebar yang jadi jawaban bagi Mia, membuat Yoon Gi kembali mendesis melihat tingkah adiknya.

Dan sebelum ia benar-benar keluar dari kamar, masih sempat ia berkata, "Jangan lupa ganti bathrobe dan pakaian dalammu dengan yang lebih layak. Aku masih belum ingin memakanmu."

Dan ....

"YAK! APA MAKSUDMU MEMAKANKU, HAH? KAU INGIN MATI DIBUNUH JUNGKOOK?"

"Panggil aku Oppa, girl."

"BIG NO!"

"Oh, I don't care. Aku tinggal mengunci pintu dan melepas pakaian. Lalu ... kau bisa membayangkannya sendiri."

"OPPA BYUNTAE!"

"Kau ingin membuatku membuktikan kalimat itu."

"SIALAN!"

"Jaga kata-katamu dengan baik, Mia. Ingat, sekarang kau ada di tempat tidurku."

"YAK!"

"Berteriaklah sepuasmu, Sayang."

Aah ... sepertinya ide terbaik untuk sekarang adalah pulang ke rumahmu, Mia. Bagaimana pun juga, godaan Yoon Gi lebih menyeramkan daripada Jungkook, 'kan?

-FIN-

**Finally ... AKU NULIS APAAN INI? :'D Tolong dimaafkan imajinasi sialan ini :'D Aku terlalu kangen sama moment Suga-Mia kayaknya :3 Tapi, ide yang muncul malah yang model begini :'v

Dan lagi, jangan lupa tinggalkan jejak ya ;) Thank you <3

[Suga x Mia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang