Dare

1.3K 136 5
                                    

By : Mia

Jangan lupa tinggalkan jejak yaa ^_^ Happy reading <3


-oOo-


-Author POV-


Mata sipit yang dimiliki pria berkulit putih itu menyipit saat irisnya menangkap suatu hal yang tak biasa di layar ponsel. Dan bertepatan dengan itu, pintu kamarnya terbuka. Memunculkan seorang gadis manis dengan rambut basah.

"Berhenti bermain ponsel terus-terusan," tegur gadis yang biasa dipanggil Mia itu pada kakak angkatnya.

"Ini ... perbuatanmu, 'kan?" Tanpa menjawab ucapan adiknya tadi, Yoon Gi langsung menunjukkan layar ponsel yang menampilkan salah satu akun sosial medianya.

Kening Mia berkerut, di sana jelas terlihat bahwa Sunhee mengganti foto profilnya menjadi Yoon Gi. Sebenarnya ia ingin tertawa, tapi ditahan saat melihat wajah kesal dari sang kakak.

"Kenapa menebak itu perbuatanku?" tanya Mia sambil duduk di samping Yoon Gi. "Seharusnya Oppa bersyukur, itu tandanya Sunhee Eonni sudah mau membuka hatinya," lanjut gadis bermata sipit ini dengan nada jahil.

"Membuka hati untuk apa? Untuk merelakanku membunuh adiknya yang mesum itu?" Pria manis ini menggerutu, lalu dengan cepat mengeluarkan akunnya.

Mia mencibir, lalu mencubit kesal pipi tirus kakaknya. "Jangan bawa-bawa Jungkook, ya!" celotehnya dengan lucu.

"Kenapa tidak boleh? Lagipula, yang kuucapkan itu benar. Adik tersayangnya itu sangat mesum, selalu membuatmu terkotori dengan segala kemesuman!" jawab Yoon Gi sambil mengacak gemas rambut Mia yang masih basah.

"Tapi, Oppa sayang dengannya, 'kan?" tanya Mia sambil tersenyum-senyum nakal, berhasil membuat kerutan di kening Yoon Gi muncul.

"Sayang dengan siapa?"

"Dengan mereka berdua! Jungkook ... dan juga Sunhee Eonni!" kerling Mia sambil mencolek pipi sang kakak.

Sedetik tak ada respon apapun. Tapi, di detik berikutnya Yoon Gi langsung tertawa. Membuat Mia memandang penuh kebingungan. Hei! Kakaknya tak sedang dirasuki makhluk halus yang bisa membuatnya jadi gila, 'kan?

"Aku sayang dengan Sunhee? Yak, terlalu cepat sepuluh ribu tahun untukku memberi rasa sayang ini padanya!" cetus pria bermarga Min itu dengan raut wajah datar, padahal baru beberapa detik yang lalu ia tertawa.

Mia manggut-manggut. "Hmm ... aku tidak yakin," ucapnya kemudian.

"Aku tidak peduli. Tapi, ada satu hal yang harus kupastikan darimu!" tegas pria berkulit putih ini sambil menatap tajam gadis di hadapannya yang mulai cemas.

"Te-tentang apa?" tanya Mia dengan gagap. Well ... tatapan Yoon Gi terlalu menakutkan.

"Apa maksudmu menebas kepalaku di fanfic, huh? Kau mau aku mati, begitu?" selidik Yoon Gi dengan tangan terlipat di dada, sedangkan matanya masih menatap datar ke adiknya yang tersenyum-senyum kaku.

"Itukan cuma fanfic ... bukan kenyataan." Mia menjawab dengan pelan.

"Sunhee yang menyuruhmu membuat, 'kan?" desak Yoon Gi lagi.

Perlahan, Mia menganggukkan kepalanya dengan samar. Yoon Gi langsung berdecak, lalu menatap lekat mata cokelat yang dimiliki adiknya.

"Kalian sedang bermain truth or dare, bukan? Dan foto tadi, itu dare darimu, 'kan?" tanya pria berkulit putih ini dengan tatapan menyelidik.

"Jika bukan aku, siapa lagi yang bisa membuatnya menulis surat cinta dan memajang foto Oppa?" jawab Mia—setengah menggerutu.

Tapi, kening Yoon Gi sedikit berkerut saat mendengar jawaban Mia. "Surat cinta?" ulangnya.

"Iya, surat cinta. Special for Min Yoon Gi Oppa!" Mia mengangguk-angguk pasti.

"Yak ...."

"Jangan bertingkah tidak suka. Aku tahu Oppa penasaran apa isinya," ejek Mia sambil menjulurkan lidah.

"Bocah ini ... siapa yang bilang aku penasaran, huh?" bantah Yoon Gi sambil mencubit keras hidung Mia hingga membuatnya menjerit kesakitan.

"Yak! Ini penyiksaan!" protes gadis manis ini sambil mengusap-usap hidungnya yang memerah.

"I don't give a shit! Kapan kau pulang, huh? Rumahku bukan hotel!" cetusnya dengan nada sinis, membuat Mia meringis karena tatapan yang diberikan oleh Yoon Gi. Yap! Setelah pulang kuliah, gadis berambut lurus ini memang langsung datang ke rumah kakak angkatnya untuk mandi dan segala urusan lainnya. Dia gadis yang nakal, 'kan? Semoga saja kalian tidak menirunya.

"Padahal masih baik aku ingin menemani Oppa, jadi Oppa tak perlu sendirian dan jadi bahan olokan Sunhee Eonni." Mia mencibir sambil memukul-mukul pelan bahu Yoon Gi—kebiasaannya saat gemas dengan sesuatu.

"Bahan olokan? Ck! Padahal sendirinya juga selalu memeluk guling di kamar," gerutu Yoon Gi, seolah tak terima dengan ucapan Mia barusan.

Tapi, gadis di sampingnya justru mendongak dan menatap jahil. "Oppa tahu darimana bahwa Sunhee Eonni selalu memeluk guling di kamarnya? Apa jangan-jangan ... Oppa mengintip?" goda Mia sambil menyandarkan dagu ke bahu kakaknya ini.

"Bocah ini ... kau kira aku orang mesum yang terobsesi dengan hal semacam itu, huh?" omel Yoon Gi sambil menjauhkan Mia dari bahunya. "Tapi, selain membuatku mati dalam fanfic, apa lagi yang jadi tantangan darinya?" lanjut pria bermarga Min ini.

"Membuat fanfic ... aku membunuh Jungkook dan Oppa ... bercinta dengan gadis selain aku dan noona-noona Jungkook."

"Hah?"

"Haruskah aku menolaknya?" tanya Mia dengan raut wajah tak berdosa.

"Itu ...."

"Kenapa ragu-ragu?" cetus Mia sambil memandangi wajah manis di sampingnya.

"Aku tidak ragu. Tentang dibuat atau tidak, itu terserahmu. Tapi, jangan sampai kau memasangkanku dengan Sunhee!" ancam Yoon Gi sambil menatap tajam ke arah Mia yang kembali tersenyum dengan segala kejahilannya.

"Memangnya, siapa yang mau memasangkan Oppa dengan Sunhee Eonni? Atau jangan-jangan ... Oppa berharap—"

"Sekali lagi kau bicara, jangan salahkan aku jika malam ini kau terkunci di kamar gelap yang kupenuhi dengan balon!"

"Yak! Gulali jahat! Pecinta menakin sialan! Manusia mati kurang belaian! Kenapa selalu mengancamku dengan balon, huh?" teriak Mia saat Yoon Gi beranjak pergi meninggalkannya.

"Jaga bicaramu sebelum persediaan balon yang sudah lama kusimpan—"

"Iya-iya! Aku diam! Dasar gulali kurang belaian Sunhee!"

"Jangan bawa-bawa Sunhee, bocah nakal!"

"Dan Oppa jangan selingkuh dariku!!"

"Kau yang selingkuh dariku!"

"Salahkan Jungkook yang menggoda."

"Ya sudah. Tunggu tanggal mainnya saja, kepala kelinci ini pasti terpisah dari badannya."

"Haha, aku mendukung! Nanti ajak aku juga, jangan lupa!"

Yah! Sepertinya jika kita mengikuti obrolan dua orang ini tak akan ada habisnya. Jadi, see you!

-FIN-

[Suga x Mia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang