Jealous

1.4K 107 5
                                    

Ini sebenarnya gak ada hubungannya sama fanfic Suga-Mia yang biasa :3 Tapi karena gak tau harus dimasukin ke yang mana, makanya dimasukin ke sini :D Happy reading ya ^_^ 


-oOo-


Ini kedua kalinya bagi Yoon Gi berdecak dalam hitungan satu jam, dan semua dikarenakan tingkah gadis manis bernama Kim Sunhee yang berstatus sebagai musuh cantiknya. Dia yang sedang memakai sosial media milik Mia harus menahan kesal saat Sunhee memamerkan kedekatannya dengan pria lain yang tengah berada di tempat tidur tanpa memakai pakaian. Sungguh, Yoon Gi tak mengerti apa makna foto tersebut. Tapi, ia lebih tak mengerti dengan perasaan kesal yang merayap di hatinya. Hei, dia tak mungkin cemburu, 'kan?

"Hyung."

Menoleh, Yoon Gi pun mendapati Jimin yang baru keluar dari kamar mandi. Pria yang lebih muda darinya itu tampak segar dengan rambut yang basah. Tapi, hal tersebut tak berpengaruh apapun—lagipula dia masih normal agar tak menelan ludah saat melihat Jimin yang tingkah keseksiannya lebih dari biasa.

"Melihat apa?" tanya Jimin sambil mengambil pakaiannya di tempat tidur.

"Tidak ada." Sembari menjawab, Yoon Gi juga menaruh ponselnya sembarangan. Ia malas membaca seluruh chat dua gadis itu lebih lama lagi.

Jimin hanya mengangguk-angguk. Yoon Gi mengembuskan napas kesal, membuat kening si pria bermarga Park berkerut heran. Tidak biasanya manusia es yang terkadang gila itu seperti ini. Ada apa? Apakah telah terjadi sebuah masalah?

"Hyung, kau kenapa? Helaan napasmu kasar sekali," ucap Jimin sambil melirik Yoon Gi yang tersandar di sofa.

"Memangnya aku tidak boleh mengembuskan napas kasar?" Satu jawaban bernada sinis yang tak sengaja Yoon Gi keluarkan membuat Jimin sedikit gelagapan salah tingkah.

"Apakah kehadiranku menganggu?" Hati-hati, pria itu pun kembali bertanya.

Sadar atas nada ucapannya barusan, Yoon Gi pun buru-buru menggeleng. "Bukan begitu, aku hanya ... hanya sedang bingung." Ragu-ragu, Yoon Gi menjelaskan alasannya.

"Bingung kenapa?" tanya Jimin sambil beranjak duduk ke sofa untuk memakai sepatunya. Ia memang memiliki janji bersama kekasihnya setengah jam lagi.

Hening. Yoon Gi tak menjawab dan lebih memilih untuk bergumul dengan segala kecamuk pikirannya yang kusut. Sedangkan Jimin yang telah selesai memasang sepatu, sekarang terdiam untuk menunggu jawaban.

"Bagaimana jika ... kau melihat Raehoon memamerkan foto seorang pria selain dirimu kepada temannya? Di tambah lagi foto itu adalah pria yang tak memakai pakaian." Akhirnya, Yoon Gi buka suara.

Kening Jimin sempurna tertaut. "Tentu saja aku akan marah," jawabnya cepat—walau masih bingung apa maksud pertanyaan dari Yoon Gi.

"Hmm ... marah?" Pelan, Yoon Gi mengulang ucapan Jimin. Kemudian mengangguk-angguk. "Tapi, kenapa kau marah? Padahal kau tahu, dia tak ada hubungan apapun dengan pria itu," celetuknya kemudian sambil memasang wajah bodoh.

Tampak Jimin menarik napas panjang, tak paham dengan yang dipertanyakan oleh hyung-nya. "Tentu saja aku akan marah. Dia kekasihku, dan seharusnya aku yang dipamerkan, bukan pria lain. Ditambah lagi dia memamerkan pria yang tak memakai pakaian, aku berhak untuk cemburu!" jelasnya panjang lebar—walau dia sendiri tak terlalu mengerti dengan apa yang dijelaskan, karena susunan kalimat yang berantakan.

Lagi, Yoon Gi mengangguk-angguk. Jimin mengembuskan napas lega, berharap hyung-nya kali ini benar-benar mengerti.

"Berarti aku tak berhak untuk cemburu, dia kan bukan siapa-siapaku."

Kalimat yang diucapkan oleh Yoon Gi sebenarnya pelan, karena hanya gumaman. Tapi, Jimin bisa mendengar dengan jelas karena posisi mereka yang berdekatan. Karenanya, pria kelahiran 1995 itu pun mengerutkan kening. Sepertinya, dia sudah memahami arti pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh Yoon Gi.

"Hyung sedang cemburu?" cetusnya langsung.

"Cemburu?" Yoon Gi mengangkat kepalanya yang semula tertunduk. "Cemburu itu apa? Dan kenapa aku harus cemburu?" ucapnya seperti orang linglung.

Beberapa detik Jimin terdiam. Tapi di beberapa detik kemudian, ia justru tertawa melihat ekspresi bodoh yang ditunjukkan oleh Yoon Gi. Hei ... pria itu tampak manis dengan pipi yang bersemu merah, membuat seluruh kebekuan dan sikapnya yang tak peduli apapun seolah luntur seperti cat air yang terkena siraman hujan.

Apakah ini artinya ... Yoon Gi sedang jatuh cinta pada seseorang? Jika iya, maka itu adalah berita besar! Mengingat bagaimana sulitnya seorang Min Yoon Gi untuk menyerahkan hatinya pada seorang gadis secara suka rela.

"Aku tidak tahu siapa gadis yang membuat Hyung seperti ini. Tapi aku yakin, dia pasti cantik dan sangat menarik. Saranku, jangan sia-siakan kesempatan ini. Hyung harus mendapatkannya, oke?" ucap Jimin dengan antusias. Tak lupa, ia juga menepuk bahu Yoon Gi dengan gembira. "Aku ke rumah Raehoon dulu, dia pasti sudah menunggu. Oke, Hyung? Ingat saranku! Segera-sampaikan-perasaan-Hyung!" lanjutnya sambil berdiri dan tertawa kecil.

Yoon Gi berdecak. "Dia tak akan mau denganku," gumamnya sambil menyandarkan punggung.

"Hanya gadis yang kesehatan mentalnya terganggu yang tak menginginkan Hyung."

"Dan dia salah satunya."

Tawa senang kembali meluncur dari sela bibir Jimin. Yoon Gi hanya diam, tak merespon apa yang dilakukan oleh pria di hadapannya. Akhirnya, Jimin pun berdehem. Ia melirik jam, sudah waktunya untuk pergi.

"Hyung, aku harus pergi sekarang," izin Jimin lebih dahulu.

"Hmm ... hati-hatilah."

"Siap! Hyung juga harus hati-hati dengan perasaan Hyung, jangan sampai salah langkah dan berakhir menyedihkan seperti MV I need you," pesan Jimin untuk yang terakhir kali—sebelum Yoon Gi berdecih dan melemparnya dengan bantalan sofa. Ia tertawa, langsung berlari keluar ruangan.

Tinggal Yoon Gi yang terdiam seorang diri di ruangan yang luas. Hening dirasa dengan jelas, ia merindukan sosok yang bisa menemaninya untuk sekarang. Tapi siapa? Mia? Pasti bocah itu sedang sibuk dengan kekasihnya—si kelinci mesum.

Sunhee?

Ah ... dia pasti sudah gila karena membayangkan gadis berponi tersebut.

"Sekali musuh, tetaplah musuh. Dan aku tak berhak memiliki perasaan lain untukmu. Benar kan, Sunhee-ssi?"

-FIN-

[Suga x Mia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang