Modus

990 83 5
                                    

"Mau mati?"

Satu bantalan sofa melayang; tepat di saat Mia baru menyelesaikan pertanyaannya untuk Yoon Gi. Untung saja, wanita yang sedang hamil itu sempat menangkap. Jika tidak, sudah dipastikan benda itu mendarat ke wajahnya. Min Yoon Gi memang sialan.

"Yak, Min Yoon Gi brengsek! Sudah baik Adikmu ini mau datang menjenguk! Bukannya disambut, malah dilempar!" omel Mia sambil memukul Yoon Gi dengan bantalan sofa. Cukup keras hingga membuat pria Min itu mendecih.

"Aku tidak menyuruhmu datang, Bocah." Nada suara Yoon Gi terdengar malas dibuat-buat. Dia menselonjorkan kaki, masa bodoh dengan ketidaksopanan. Dia sedang menunggu Sunhee pulang bersama Yoon Mi di rumahnya, tapi yang muncul malah Mia, adik angkat terkurang ajar yang pernah ia miliki.

"Aku juga tidak berniat datang,"—Mia mengangkat bahu—"tapi Sunhee Eonni sepertinya khawatir dengan Oppa brengsekku ini." Didudukkan diri ke samping Yoon Gi. Acuh mengambil manisan di toples.

"Apa yang dia khawatirkan?" Yoon Gi memainkan kuku, tak terlalu tertarik dengan topik yang diobrolkan oleh Mia.

"Apa lagi kalau bukan soal postingan Oppa di fancafe. Dia marah, takut terjadi sesuatu dengan suaminya."

"Hmm ...."

"Tapi, apa maksud postingan itu, sih? Banyak yang khawatir dan jadi berpikiran yang tidak-tidak, tahu." Mia mengubah posisi jadi menghadapi Yoon Gi. "Membicarakan tentang mati segala," gumam Mia tak terlalu jelas.

"Memangnya salah membicarakan tentang mati?"

Mia diam sebentar. "Ti ... dak juga, sih,"—dia me-rolling matanya malas—"hanya saja 'kan, jadi membuat orang berpikiran yang tidak-tidak. Timeline-ku sibuk karena itu."

"Hmm."

"Hoi, lagi sariawan? Dari tadi cuma ham hem ham hem yang keluar!"

Yoon Gi melirik sinis. Mimpi apa dia tadi malam sampai didatangi bocah cerewet ini, huh? Benar-benar ... Mia terkadang menyebalkan melebihi Sunhee. Ditambah pula dengan sikap kurang ajar yang tak pernah berubah meski sudah bersuami.

"Hhh ... whatever. Paling itu tentang lagu baru kalian, 'kan. Dasar tukang spoiler!" Mia menyandarkan punggung, memeluk bantal dan diam dengan wajah cemberut.

Untuk kali ini, bukan lirikan sinis yang diberi oleh Yoon Gi, melainkan lirikan dengan senyum manis. Lucu juga melihat Mia merajuk. Rasanya sudah lama dia tak seperti ini dengan adik angkatnya; karena kesibukan keluarga dan pekerjaan. Tak dikode, tangannya terulur mengusap rambut lurus yang lama tak ia sentuh. Mia sedikit kaget, tapi kemudian membiarkan kakaknya itu melakukan apa yang dimau.

"Jungkook pasti punya kesabaran ekstra menghadapimu, ya?" Yoon Gi terkekeh pelan, "lepas dari pembicaraan tentang postinganku, aku suka kau datang ke sini," Dia berkata jujur.

"Heum ...."

"Hanya saja waktunya tidak pas." Yoon Gi bersungut-sungut, tangannya jahil menarik pipi Mia hingga wanita itu meringis. "Aku sedang lapar, tapi kau malah berceloteh melebihi kecerewetan Yoon Mi!" Dia mengembuskan napas berat, lalu kembali duduk menghadap depan.

"Hubungan kecerewetanku dengan laparmu, apa?" Mia mengelus pipinya yang memerah. "Lagipula kalau lapar, ya buat makanan sendiri, kalau tidak telepon restoran dan suruh pelayannya membawakan ke sini. Dasar kakek-kakek pemalas!"

"Huh." Pria Min itu mendengus, entah apa maksudnya.

Mia hendak mengutuk dalam hati. Tapi, otaknya lebih dulu mengingatkan tentang sesuatu yang ia simpan di ponsel. Dengan riang, dia mengambil benda pintarnya dan sejenak menggeser layar mulus tersebut. "Oppa, lihat ini. Sunhee Eonni bilang dia mau bayi laki-laki." Dia menunjukkan salah satu chat-nya bersama Sunhee.

Yoon Gi melirik sejenak. "Dia juga sudah bilang padaku ingin anak, tapi tidak bilang kalau mau laki-laki," gumamnya pelan.

"Eum ... jadi? Sudah tahu yang dia mau, 'kan? Cha! Cepatlah buat supaya Yoon Mi punya adik," sorak Mia antusias.

"Kau kira membuat anak itu mudah. Apalagi jika yang diinginkan anak laki-laki."

"Ei ... dulu waktu membuat Yoon Mi? Sekali main langsung jadi. Masa iya sekarang ti ... hwaah!! Oppa, jangan-jangan mau modus dengan Sunhee Eonni, ya? Mau main dulu sepuas mungkin, baru menghasilkan!" Mia membuat ekspresi kaget—setengah tidak percaya. Cukup lucu; belajar dari Jungkook.

"Hei-hei, bukan itu. Tapi—"

"Tapi apa lagi kalau bukan modus?"

"Aku tidak modus! Tapi membuat anak laki-laki perlu persiapan."

"Persiapan apa?"

"Eng ... persiapan ...."

Tiba-tiba Mia terbahak. Yoon Gi langsung melotot, menghilangkan raut bingungnya yang semula muncul.

"Iya-iya, aku paham. Persiapan membuatnya memang susah. Hihi, oke-oke. Semangat membuatnya. Jangan terlalu lama, nanti Sunhee Eonni malah ketagihan."

"MIAAAA!!"


-FIN-


**Jangan lupa tinggalkan jejak :*

[Suga x Mia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang