Part 9

5.3K 475 12
                                    

Yeri pov

Kakiku melemas seketika aku terduduk dilantai sambil menangis, ia memberiku gaun tanpa lengan berwarna peach yang ia pilih waktu itu untuk yerin tapi ternyata gaun itu sebenarnya untukku.

Drrttt....

From : xxxx

Kau sudah melakukan yang kupinta dengan baik kim yerim.

Aku tau pesan itu dari cha eunwoo, tentu dia juga yang memintaku untuk meninggalkan jungkook oppa, semua ku lakukan untuk melindungi namja yang kucintai itu, meski aku harus menyakiti diriku sendiri.

Satu minggu setelah kejadian itu aku benar-benar hampa, jungkook oppa tak pernah menyapaku bahkan menatapku pun ia tak mau.

Seperti biasa jungkook selalu menunggu yerin di tempat parkir, itulah kesempatanku untuk bisa melihatnya, meski ku tau ia pasti akan mengacuhkanku.

"Yerin-a"

Jungkook oppa memanggil yerin yang tengah berjalan di sampingku, tapi aku sadar ia malah menatapku, sangat lama sampai yerin menyadarinya.

"Jungkook oppa, ada apa denganmu?". Tanya yerin setelah berada dihadapannya, tapi ia terus saja menatapku dengan tatapan yang tak dapat di artikan.

"Yerin-a, apa kau akan meninggalkanku jika kau mulai bosan padaku?". Tanya jungkook oppa pada yerin akan tetapi tatapannya untukku.

Aku rasa ia masih memikirkan ucapanku satu minggu yang lalu, aku benar-benar membuat luka untuknya.

"Kau itu bicara apa?, tentu saja tidak akan, aku kan sangat mencintaimu op-".

Belum sempat yerin menyelesaikan jawabanya, jungkook oppa membungkamnya dengan sebuah ciuman.

Aku menatapnya dengan kosong, hancur sudah pertahananku untuk tak terlihat rapuh dihadapannya.

Aku membungkam mulutku dengan tanganku sendiri saat jungkook oppa melumat bibir yerin di depanku.

Aku yang membuat luka dihatinya dan mungkin sekarang ia ingin membalasku dengan luka yang jauh lebih besar di hatiku.

'Mianhe' ucapku dalam hati, karenaku kau jadi seperti ini, tapi bisakah kau tak melakukan itu, karena itu menyakitiku.

Cukup sudah aku tak tahan, kubalikan tubuhku agar tak dapat melihatnya, setidaknya aku bisa pergi sekarang jika ku mau, tapi entah mengapa kakiku terasa kaku, aku menangis sambil terus membungkam mulutku agar tak mengeluarkan isakan.

"Yeri-a"

Panggil seseorang yang kini tengah berjalan cepat menuju ke arahku.

"Bukankah kita akan pulang bersama?, ayolah aku sudah sangat lapar".

Ucapnya yang sedikit membuatku lega terlebih dia mengaitkan lengannya di lenganku, membantuku untuk dapat berjalan pergi meninggalkan jungkook oppa dan yerin, orang itu adalah lee halla.

Halla membawaku duduk di bawah pohon besar yang teduh, aku sedari tadi tak sadar ia membawaku kemana, aku tak perduli yang terpenting aku bisa pergi sejauh mungkin dari keduanya.

"Yeri-a, kau tidak apa-apa?". Tanya halla yang menatapku khawatir.

Ia memberiku sebuah sapu tangan untuk menghapus air mataku.

"Aku tak apa, gomawo halla-ya". Ucapku tersenyum, senyum yang memilukan, dan kurasa halla menyadarinya.

"Aku tau kau menyukai jeon jungkook dan Aku tau itu menyakitkan, aku juga pernah menyukainya, tapi perasaanku tak setulus perasaan yang kau miliki untuknya". Aku menatapnya yang tersenyum menatapku.

Always ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang