Part 4

6K 520 12
                                    

Yeri pov

Dapat kurasakan jantungku berdegup lebih cepat saat ini, sedikit membuatku kesulitan bernafas.

Jungkook oppa begitu saja lewat disampingku, dan ia menghampiri yerin yang tepat dibelakangku.

Aku menunduk dan memegang dadaku yang rasanya sesak sekali, aku tak dapat menahan airmataku yang kini telah mengalir di kedua pipiku.

"Yeri-a"

Panggil yerin yang sontak membuatku menyeka airmataku.

Aku menatap mereka satu persatu dan tersenyum menunjukan aku dalam keadaan baik-baik saja.

Mataku memanas melihat adegan keduanya yang tengah berpegangan tangan.

Jadi....yerin sahabatku adalah kekasih jungkook oppa lelaki yang baru ku sadari bahwa aku mencintainya.

Kenapa harus yerin?, tak cukupkah aku tau bahwa jungkook oppa sudah memiliki kekasih, bahkan aku langsung melihat yeoja yang beruntung mendapatkannya itu, yang ternyata adalah sahabatku sendiri.

Aku berusaha bersikap biasa didepan mereka, setidaknya sampai mereka pergi atau aku yang akan pergi.

"Yeri-a, kau tak apa?".

Pertanyaan macam apa itu, tentu saja ini menyakitkan.

"Memangnya aku kenapa?, aku baik-baik saja yerin-a".jawabku yang tentunya berbohong.

Yerin tetap sahabatku dan aku tak mau membuatnya kecewa.

"Yeri-a, kenalkan ia namjachinguku jeon jungkook, kau pasti sangat mengenalnya".

Aku menunduk dan menghela nafas lalu tersenyum pada jungkook oppa.

"Chagya, aku sudah mengenalnya, yerim adalah kekasih temanku chanwoo".
Kini suara jungkook oppa yang terdengar ditelingaku.

Aku benar-benar tak tahan, segera aku tundukan kepalaku dan mulai menangis dalam diam.

"Benarkah itu, kau berhutang penjelasan padaku kim yerim".

Aku hanya diam membisu, bahkan sekarang aku tak sanggup untuk berbicara lagi.
Aku bersyukur cahaya di taman itu remang-remang, jadi airmataku tak terlihat oleh mereka.

"Yeri-a, kami harus pergi, jungkook oppa harus kembali sesegera mungkin, apa kau tak apa aku tinggal?".

Aku hanya mengangguk tanpa menatap mereka, hal yang mencurigakan bukan tapi kurasa mereka tak mencurigai sikapku ini.

Setelah cukup lama kepergian mereka, kakiku melemas sehingga tak bisa menopang  berat tubuhku yang kini terduduk lemah di pasir taman itu.

Aku menangis sejadi-jadinya, mengeluarkan isakanku yang cukup keras, membiarkan diriku melampiaskan amarah dan kecewaku dengan menangis.

Untung saja tempat itu sudah sangat sepi meski masih ada beberapa orang yang lewat.

Setelah cukup puas aku mulai melangkahkan kakiku yang terasa sangat lemas menuju apartment.

Tatapanku kosong dan penampilanku begitu kacau, rasanya aku ingin amnesia saja agar aku lupa bahwa aku mencintai jungkook oppa dan melupakan hubungan antara dia dengan yerin sahabatku.

Yeri pov end

Author pov

Yeri berjalan tak tentu arah mengikuti langkah kakinya, bahkan ia tak sadar kemana langkahnya membawanya pergi.

Yeri berjalan di gang menanjak yang sepi, ia tersadar saat mendengar suara seseorang memekik kesakitan dan suara besar seorang lelaki yang terdengar seperti sedang memaki.

Always ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang