Part 16

6.2K 453 34
                                        


Yeri pov

Aku membuka mataku perlahan, rasanya tenang dan nyaman, apakah sekarang aku berada di surga?

Mungkinkah penderitaanku sudah berakhir.

"Yeri-a, gwenchana".

Ku dengar suara seulgi oenni dengan nada khawatir sembari menggenggam tanganku.

Ternyata aku masih ada di dunia kejam ini dan mungkin aku sekarang berada dirumah sakit.

Tapi aku baru menyadari ini bukan rumah sakit, melainkan kamar seseorang.

"Oenni, mengapa kau bisa menemukanku?". Tanyaku dengan suara parau.

"Aku melacak ponselmu, apa kau baru menemui jungkook?". Ucapnya yang hanya membuatku terdiam, mendengar namanya  memutarku kembali ke kejadian menyakitkan itu.

"Yeri-a, aku melihat jungkook saat sedang mencarimu, dan aku menemukanmu tergeletak di sisi jembatan_"

"_kau mencoba untuk mengakhiri hidupmu?". Tanya seulgi oenni, sedangkan aku menunduk dan mulai menangis.

"Semuanya akan baik-baik saja yeri". Seulgi oenni memelukku dan berusaha menenangkanku.

"Kau sudah sadar yeri-a".

Suara itu, suara yang tak asing bagiku, seorang lelaki berlesung pipi tengah tersenyum padaku dengan membawa secangkir teh hangat.

"Chanwoo oppa".

Dia tersenyum lalu menempelkan tangannya di keningku.

"Demammu sudah turun, jika kau masih lemas istirahat saja disini". Ucapnya mengelus rambutku dengan lembut.

"Saat aku menemukanmu, chanwoo juga ingin menolongmu dan ternyata dia juga sudah mengenalmu". Jelas seulgi oenni yang hanya membuatku mengangguk lemah.

Yeri pov end

Author pov

"Seulgi-ssi, bisakah aku bicara berdua dengan yeri sebentar". Pinta chanwoo yang dibalas anggukan seulgi, kini hanya ada mereka berdua.

"Maaf, aku berkata kasar waktu itu, ku pikir kau mengkhianati jungkook, tapi ada hal lain yang ingin ku bicarakan denganmu_". Ucap chanwoo yang ragu mengatakannya pada yeri.

"Apa benar-benar tak ada ruang untukku dihatimu?". Tanya chanwoo sembari menggenggam tangan yeri.

"Jungkook meninggalkanmu sekarang, kau juga bisa meninggalkannya juga dengan memulai lembaran baru denganku". Lanjut chanwoo yang dibalas senyuman sendu yeri.

"Aku bukan wanita yang tepat untukmu oppa, kau berhak mendapatkan yang lebih baik dariku". Jawab yeri melepas genggaman tangan chanwoo.

"Aku akan terus membuka hatiku untukmu, kapanpun kau mau kau boleh lari padaku dan aku akan mencintaimu". Ucap chanwoo menatap yeri dengan senyuman.
.
.
.
.
Seulgi meninggalkan keduanya dan duduk di sofa untuk menelpon seseorang.

'yoboseyo'.
Jawab seorang lelaki yang mengangkat telpon.

"Jimin-a, ini aku seulgi".

'Ada apa seulgi-a, kau merindukanku'

"Aku butuh bantuanmu"

'Apa yang perlu ku bantu seulgi-a?'

"Tolong bunuh jeon jungkook untukku"

'Kau itu bicara apa? Kau sedang bercanda?'

"Aku serius park jimin, rekanmu itu telah menyakiti yeri"

Always ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang