Author pov
"Dia sudah meninggal". Jungkook melirik ke sumber suara, ia mendapati chanwoo telah berada di belakangnya.
"Jungkook-a, ada yang ingin ku bicarakan denganmu". Chanwoo melangkah meninggalkan kamar yeri diikuti jungkook yang berjalan di belakangnya.
Mereka berada di parkiran sekarang, jungkook terus menunduk sedangkan chanwoo tengah mengambil sesuatu.
"Seulgi nuna memintaku memberikan kotak ini untukmu, dari yeri". Jungkook mengambilnya lalu menatapnya dengan iringan airmata.
"Pertama kali aku bertemu yeri, aku langsung jatuh hati padanya".
"Ketika aku mengetahui kalau dia mencintaimu, hatiku benar-benar hancur, aku ingin bersikap egois waktu itu". Chanwoo mencurahkan isi hatinya.
"Saat ku tau kau bisa membalas perasaannya, aku pikir melepaskannya adalah jalan terbaik, dia akan bahagia jika bersamamu".
"Tapi, aku salah, sejak awal aku memang salah melepaskannya untukmu, jungkook-a aku menyesal". Ucap chanwoo dengan nada suara semakin tinggi.
"Jika waktu itu aku tak melepasnya, MUNGKIN YERI SEKARANG MASIH HIDUP, JEON JUNGKOOK". Chanwoo berteriak meluapkan emosinya dengan memukuli namja yang telah menyakiti yeoja yang ia cintai itu.
Jungkook tak membalas, kini tubuhnya sudah tak berdaya, dia membiarkan chanwoo memukulinya bahkan sampai matipun ia rela.
"teganya kau memperkosanya, kau menyakitinya, dan kau juga mencampakannya, TAK BISAKAH KAU MELIHAT SEBERAPA BESAR PENGORBANANNYA UNTUK MENCINTAIMU?". Chanwoo menangis sambil terus memukuli jungkook.
"Jangan sakiti yeri lagi jungkook, dia sudah tenang sekarang".
"Lupakan kalau yeri mencintaimu, cintanya terlalu suci untuk lelaki brengsek sepertimu". Chanwoo menatap penuh emosi pada jungkook.
"Yeri....uhuk..a..kan se...lalu men..cintaiku selamanya". Ucap jungkook terbata-bata lalu dia mulai kehilangan kesadarannya.
4 tahun kemudian.....
Bangtan boys menjadi boyband legendaris di usia mereka yang mulai tak muda lagi tetapi mereka sering kali tampil di acara-acara bertingkat international.
Jungkook memiliki agensi terbesar di korea saat ini dengan anak cabangnya yang terus bertambah.
Agensi jungkook bernama KYR ENTERTAINMENT.
Seperti biasa, jungkook setiap hari peringatan kematian yeri selalu berdiam diri di taman, sembari melamunkan kenangannya bersama yeri.
Author pov end
Jungkook pov
Aku terdiam sembari mengingat wajah yeri yang tengah tersenyum padaku seolah-olah dia ada di hadapanku sekarang.
Seharusnya aku pergi ke pemakamannya, tapi aku tak tau dimana tempatnya, mereka semua tak ada yang memberitahuku, sebegitu jahatkah aku?
Aku menunduk untuk menatap kotak pemberian yerim padaku, airmataku kembali mengalir.
Kotak itu berisi gaun pemberianku untuknya, aku memeluknya melepas rindu, seolah-olah aku benar-benar tengah memeluknya.
Kubuka sebuah buku, buku diary milik yeri yang ia tulis dengan airmatanya yang terlihat jelas bekasnya di setiap lembarannya.
Ku buka satu persatu halaman.
Ketika pertama kali aku melihatmu, aku selalu membayangkan kau menjadi milikku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Always Forever
Fiksi PenggemarKim yerim menyimpan perasaan pada sosok idol korea yang tengah melejit namanya dengan grup bangtan boys, Jeon Jungkook. . . . . . . . Akankah Yeri dapat merebut hati Jungkook?