(4) Tiga Serangkai

466 105 72
                                    

"Tujuan dari sahabatan itu untuk menikmati masa muda, tapi bukan berati harus berlomba-lomba mempermainkan wanita."- Tiga serangkai

*****

        "Hallo ?" suara wanita terdengar dari seberang sana. Ken mengenali suara itu, itu suara...

       "Makasih ya sayang bonekanya. Kamu kenapa gak bilang kalo mau dateng?" seru Nadien terdengar senang.

        "Tadinya mau bikin kejutan, tapi kamunya gak ada, yaudah aku balik," sahut Ken sedikit kesal. "Tapi.. suka gak sama bonekanya?"

         "Iya maaf. Tapi makasih yaa, aku suka banget kok,"

         "Syukur deh, Happy birthday sekali lagi ya,"

****

         "San....." teriak Acha dari seberang sana, membuat Sania menjauhkan poselnya beberapa centi dari telinganya.

        "Plis Cha, gue gak budek!"

        "I-iya sorry San. San lo tau gak..."
Belum selesai Acha berbicara, Sania sudah memotong kata-katanya.

       "Gue gak tau dan gak mau tau,"

Tut..tut..tut

         Sania yang sedang asik menonton film barat tidak ingin aktivitasnya itu diganggu dengan ocehan pajang lebar Acha tentang Ken maupun Abyan. Menurutnya film barat jauh lebih menarik daripada mendengarkan ocehan sahabatnya itu.

****

6.10

         Hari ini suasana hati Acha berbeda, senyum manisnya terpampang jelas diwajahnya. Bukan senyum yang biasa ia perlihatkan sehari-hari, tapi senyum yang bisa menghangatkan hati siapapun yang melihatnya.

        "Morning Ken," sapa Acha sambil meletakkan tasnya lalu duduk dibangkunya.

        Ya, seperti hari-hari sebelumnya, tak pernah ada jawaban apapun dari cowok itu. Ken tetap sibuk menyalin PR dari buku Malik.

         Tapi ya seperti itulah dirinya, cewek yang memiliki nama lengkap Achala Leoda Allerick itu tidak pernah bosan menyapa teman sebangkunya.

        "Thanks Ken" bisik Acha mendekatkan wajahnya ketelinga Ken.

        "Buat?" sahutnya singkat tetap tidak menoleh ke cewek disampingnya itu.

       "Buat hadiahnya" balas Acha tersenyum memamerkan deretan giginya.

        Ken mulai melirik Acha dan menatap cewek di sampingnya itu.
"Oh, jadi lo seneng donk sama boneka babinya?

       "Ya, ya seneng sih, tapi masa....."

        "Cie, seneng ya bisa nyatu lagi sama kembaran, hahaha" sahut Ken tertawa puas meledek Acha.

        "Ish apaan sih Ken, sumpah ya lo itu.... ish nyebelin banget," geram Acha sambil mencubit lengan cowok itu dengan gemas dan membuatnya meringis kesakitan.

       "Aduh duh, ampun-ampun,"

       "Makanya jadi cowo itu jangan nyebelin," balas Acha dan melepaskan cubitannya.

      "Hahah cie kembaran," Goda Ken lagi sambil mencolek hidung Acha. Sepertinya cowok itu memang tidak ada kapoknya.

         "Ihhhh, tuhkan," Acha berusaha mencubit Ken lagi. Cewek itu berusaha menahan tawanya yang sudah bercampur dengan rasa jengkelnya.

Bumi & Angin  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang