[9] Kita putus!!

147 15 8
                                    

"Jatuh cinta. Belum sempet cinta,
udah di jatuhin aja."-Rifky

*****

       "Tut, tungguin Tut," teriak Rifky sambil berlari kecil mengejar gadis antik itu memasuki ruang kelas.

         Para siswa yang melihat kedatangan Queen and King yang sedang menjadi perbincangan panas itu langsung mengampiri dan mengerubungi Tuti di mejanya.

         "Aku tetep mau putus aja Ky," ucapnya membuat seluruh penonton sontak terkejut.

       "Waduh kenapa nih? kok tiba-tiba minta putus?" Tanya Abdul merasa bertanggungjawab.

      "Yah, Tut. Belom sempet pegangan," keluh Rifky dengan memasang wajah polosnya.

       "Lah? belom dapet pajak jadian masa udah putus aja," protes Malik yang sudah membuat daftar makanan apa saja yang akan ia beli di kantin nanti.

        "Yess, double. Pajak jadian plus pajak putus," seru Fattan yang langsung dapat tempelengan dari Ken.

        Sementara Tuti menyembunyikan wajahnya dibalik telapak tangan, namun isakannya masih dapat terdengar.

        "Lo kenapa Tut?" tanya Mila sembari mengusap punggung gadis itu.

         "Gue... gue gak pernah masuk ruang BK sebelumnya dan sekarang, nama gue udah tertera disana."

          Yaps, ini memang pertama kalinya gadis itu menginjakan kaki di ruang neraka-nya para anak sekolah. Ketika kita melangkah masuk ke ruangan itu, maka akan disambut dengan cibiran-cibiran pedas yang akan menyayat hati tentunya.

         "Hayo loh, Rifky."

         "Maaf Tut," ucap Rifky seraya mendekati Tuti.

          Rifky memperlihatkan bunga plastik yang ia berikan pada gadis itu saat menembaknya tadi, "Lihat nih! bunga yang tadi gue kasih ke lo, jadi gepeng gara-gara keinjek lo tadi. Lo mau bikin hati gue kaya gini juga?" lanjutnya dramatis.

          Sorak sorai penonton menambah keriuhan, tapi kali ini tidak seramai saat acara tembakan maut tadi, karena mereka takut guru BK memasuki kelas mereka lagi.

          Disisi lain, Acha yang asik menonton drama ala kelasnya terganggu oleh hpnya yang tiba-tiba bergetar, terlihat satu pesan dari Abyan terpampang disana.

Abyan :
Nanti kamu pulang sendiri lagi ya, aku ada acara sama temen-temenku.

         Acha mengehela nafas berat, akhir-akhir ini hubungannya dengan Abyan memang semakin meregang. Cowok itu sudah terlalu asik dengan dunianya, komunikasi diantara mereka pun semakin berkurang. Bahkan terkadang Acha tidak bisa membedakan antara punya pacar atau tidak, karena menurutnya keduanya sama saja.

        "Kita tetep putus pokoknya!" teriakan Tuti itu jelas membuat Acha tersadar dari lamunannya.

         "Hah? Jadinya sad ending nih?" Pesan dari Abyan tadi membuatnya melewatkan beberapa adegan. Yang ada dipandangannya kini hanya Rifky yang masih tetap memperjuangkan Tuti meskipun ia sudah dipatahkan berkali-kali.

          "Ya gitu," sahut Sania yang berdiri didekatnya.

          Drama yang terjadi di kelasnya membuat ide konyol terbesit di benak Acha. Meskipun yang terjadi selanjutnya hanya akan ada dua kemungkinan, tetap ditahan atau dilepaskan.

Bumi & Angin  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang