"Pulang sendiri lo!" bisik cowok itu ketus.
Acha tersentak, otaknya dipaksa berfikir keras. Yang baru saja ia dengar tadi, sebuah pernyataan atau ancaman?
Gadis itu mendengus berat--menarik nafasnya dalam-dalam.
Seandainya dia diberi satu permintaan oleh jin di iklan rokok, satu-satunya yang akan dia minta adalah ia ingin menghilang dari cafe detik itu juga.
"Bodo amat! nanti gue pulang sama Daffa." Seru Acha cukup keras membuat seluruh teman-temannya dan beberapa pengunjung cafe menengok kearahnya serentak.
"Eh enggak-enggak. Gue udah ngebooking Daffa duluan! yakan Daf ? Kan gue sama Daffa pulangnya searah," sahut Sania spontan.
"Anjir dibooking! jadi berasa murah gua,"ucap Daffa merasa tidak terima.
"Yailah, Daffa aja direbutin, mending juga rebutin gua." Celetuk Fattan yang merasa heran, membuat gelak tawa pecah.
"Idih males banget," dengan refleks, Mila langsung menggedikkan bahunya.
Acha terdiam sejenak sementara Ken terlihat tersenyum samar, namun matanya tetap terfokus pada ponsel yang dimainkannya. Entah apa yang sedang cowok itu fikirkan dan lakukan.
Drrrrrttt....
Handphone Acha bergetar, gadis itu meraih ponselnya yang ia letakkan diatas meja dan mulai memeriksanya. Terlihat satu pesan Whatsapp muncul dinotifnya.
Keanu terganteng sejagat raya:
Kalem euy.Sepasang mata Acha terbelalak melihat siapa yang mengirim chat itu--Ken.
'Wait? Keanu terganteng?sejagat raya? impossible! sejak kapan gue namain kontak dia begini? sumpah gak ikhlas lahir batin' batin gadis itu bingung. Karena seingatnya, ia menamai kontak Ken dengan nama biasa--Ken. Singkat dan jelas tanpa imbuhan apapun.
Pandangannya kini ia alihkan
menatap Ken, gadis itu mengerutkan keningnya. Pria itu terlihat tersenyum simpul, pandangannya tak pernah lepas dari ponselnya.**
Beberapa hari yang lalu . . .
Dengan terburu-buru gadis itu beranjak pergi keluar kelas, meninggalkan ponselnya yang masih menyala diatas meja.
Dengan gerak cepat cowok yang duduk disamping Acha itu menyambar ponsel milik Acha dan mulai mengutak-atiknya.
Tak lama gadis itu kembali, dengan spontan Ken langsung meletakkan ponsel itu keposisi semula.
**
'Masih gue liatin, belom aja gue korek lubang idungnya' gumam Acha yang berkutat dengan batinnya sendiri.
Keanu Reyvando Adara--Nama cowok itu terus terlintas dikepalanya. Seperti mendapat sebuah pencerahan, dengan gerak cepat Acha mengganti nama kontak Ken diponselnya.
Anu Reyvan Ada.
Gadis itu tertawa geli, 'Anu' kata itu membuatnya merasa sedikit jijik namun tetap saja nama baru untuk kontak Ken--pria yang sangat menyebalkan itu terlihat lucu.
"Eh mau pada pesen apa nih?" tanya Mila yang daritadi sibuk mencari menu dengan potongan harga paling besar.
"Samain aja semuanya,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bumi & Angin
Teen Fiction#869 in teenfiction [07-01-2018] Bumi & Angin . . . Ini bukan cerita alam atau semacamnya, ini cerita besar antara aku, kamu, dia dan mereka semua yang ikut terlibat didalamnya. Acha mengecap Ken sebagai pria menyebalkan dimuka bumi, sementa...