Chapter 3 [√]

5.3K 221 11
                                    

Happy Reading...
Moga suka ya...

****

"Melihatmu untuk pertama kalinya adalah hal paling indah yang pernah aku rasakan"

*****

Seorang lelaki tampan terlihat masih asik dengan dunia mimpinya, dibalik selimut tebal dan guling yang dia peluk. Dengkuran halus terdengar dari sela-sela suara napasnya.

"Kak bangun, tidur udah kaya kebo aja ih" ucap Rara -adik Arka-.

"Ah, 10 menit lagi Ra" jawab Arka jengkel.

"Kakak!! emangnya Kakak gamau sekolah? ini kan masih awal-awal kakak masuk kelas 11" ucap Rara kesal.

Sontak setelah mendengar perkataan adik nya, Arka langsung bangun dan lari ke kamar mandi dengan terbirit-birit. Dia tidak boleh terlambat atau popularitasnya diantara wanita bisa tercoreng. Arka harus tetap menjaga imagenya dan menjadi lelaki idaman para wanita.

"Dasar Kakak gak tau terima kasih, bilang terimakasih kek. Udah di bangunin juga" Rara mendumel sambil pergi.

POV Arka

'Gila gue bisa telat nih, mati mati mati' -Batin Arka.

Gue berlari cepat keluar rumah, tidak peduli pada sarapan dan sejenisnya. Gue gamau terlambat sedetikpun.

"Mah Arka berangkat" teriak Gue keras.

"Iya" jawab Mamah dari dapur.

Sesampainya di sekolah Gue langsung menuju ke kelas, untung gerbang belum ditutup. Di kelas, keadaan masih gaduh seperti biasanya. Gue sih slow aja, udah biasa. Banyak dari mereka yang melirik Gue penasaran, tapi Gue gak peduli karena udah biasa sih kan orang ganteng mah bebas.

"Arka lo kemana aja? Baru nongol ini udah mau masuk bego" ucap Adit sengit.

Adit itu sahabat Gue yang paling tolol, dia itu bego natural banget pokonya. Kalo ada penghargaan temen paling gak berguna, pasti dia bisa menang. Secara, dia itu adalah beban keluarga paling sejati.

"Gue kesiangan oon" ucap Gue tak kalah sengit.

Adit mendekatkan dirinya, dia menatap mata gue dalam. Njir jangan-jangan nih orang homo.

"Eh Lo tau ga?" ucap Adit ambigu.

"Gak" jawab Gue seenaknya.

"Gue belom selesai ngomong" ucap Adit kesal.

"Yaudah apa sok lanjutin!" ucap Gue ikut kesal.

Adit kembali menatap gue seperti tadi, sial ini menyeramkan. Bahkan bisa gue rasakan bulu-bulu di badan Gue seakan berdiri semua.

"Biasa aja natapnya, Gue takut Lo suka sama Gue" ucap Gue kalem.

Adit memutar bola matanya dengan malas, Dia mendecak kelas dan mengalihkan tatpannya pada sudut yang lain, asal gak kearah Gue.

"Kagak usah nganbek juga Bos, muka Lo gaada imut-imutnya buat ngambek" ucap Gue

Adit melirik Gue dan kembali menatap Gue. Kali ini Gue biarin.

"Ish, nih Gue mau ngasih tau. Gue denger ada murid cewek baru pindah" ucapnya dengan serius.

"Oh, ya udah sih. nah terus ngapa?" ucap Gue jutek.

Adit memijit pelipisnya dengan pelan, jujur Gue tau apa maksud si Adit, cuma Gue lebih ke pura-pura gak peka aja.

"Lo gak ada niat gitu buat jadiin Dia mainan Lo, Lo kan playboy sejati" ucap Adit.

"Tergantung, kalo cantik Gue jadiin, kalo gak ya Gue masukin daftar blacklist" ucap Gue acuh.

Gak lama, pintu kelas tiba-tiba terbuka.

"Assalamu'alaikum" ucap salah satu Guru cowok yang bernama, ah gatau deh siapa namanya, Gue gak peduli.

"Wa'alaikumsalam" jawab semua murid, termasuk Gue.

Tak lama ada seorang cewek dengan kulit putih dan wajah imut datang mengikuti langkah Guru itu. Badannya yang pas antara tinggi badan dan berat badan, kulitnya yang putih mulus, rambut sedikit pirang, mata bulat, bibir mungil, hidung mancung, dan kesempurnaan lainnya yang sulit buat Gue sebutin. Intinya dia cantik.

"Wih cantik bener" ucap Adit lantang.

"Shutt.... diem" ucap Gue memperingati Adit.

"Anak-anak, ini ada murid pindahan dari Trisakti, Bapak harap kalian bisa menerima dia dengan baik disini. Nak silahkan perkenalkan diri kamu" ucap Guru itu.

Gadis itu tersenyum sangat manis, gula aja kalah Bro. Susah banget rasanya untuk sekedar ngedippun.

"Perkenalkan, nama Saya Raina Putri. Panggil aja Rain" ucapnya.

Setelah itu gadis cantik bernama Rain itu menunduk, mungkin uangnya jatuh. Ah Gue gak suka lihatnya, rambut itu menghalangi wajah cantiknya jika Dia menunduk.

"Rain itu hujan bro artinya" ucap Seseorang dengan kencang.

"Wih adem nih bawaanya" ucap Seseorang dari pojok kelas.

"Mantap... dingin-dingin gimana gitu" ucap Seseorang yg duduk di depan.

Gue perhatiin, cewek itu gaada menampakan kesenangan di wajahnya ketika digoda banyak orang. Apa mungkin hatinya membeku, tapi sepertinya tidak. Buktinya Dia memiliki senyum yang sangat manis.

"Baiklah silahkan duduk di tempat yang kosong" perintah Pak Guru.

Di kelas ada 3 bangku kosong, samping Nita, anak cewek yang galak dan sedikit tomboy, Samping Dika si cowok mesum, dan satu bangku kosong di pojok belakang. Gue terus merhatiin dia yang seolah berpikir buat duduk dimana, tapi yang tak disangka-sangka ternyata Raina memilih bangku pojok, cewek cantik itu kelihatan penyendiri. Aneh namun menarik.

"Heh! tuh cewek kesurupan apa ya? Milih duduk sendiri dan di pojok pula, serem Gue mah" ucap Adit heran.

"Entah, tapi Gue penasaran sama ni cewek" ucap Gue dengan senyum miring.

"Wow, saya encium bau-bau ada mangsa baru nih" ucap Adit dengan nada menggoda.

Gue cuma memamerkan gigi sambil tersenyum lebar kea rah Adit.

"Ya, dia target gue selanjutnya"

Gue emang playboydan cewek itu udah ngebangkitin sisi keplayboyangue. Cantik, tunggu aksi Gue ke Lo.

****

vote & comment ya.

Bersambung...

RAINKA - SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang