Chapter 5 [√]

4.8K 184 4
                                    

selamat membaca!!

***

"Mengenalmu adalah satu hal yang tidak pernah aku rencanakan"

***

Raina berjalan cepat menuju ke gerbang sekolah, hari mulai beranjak sore. Sekolah bahkan sudah mulai sepi, hari ini Dia sudah terlambat untuk pulang gara-gara pelajaran tambahan dari Ibu Melati, salah satu guru di Sekolah Raina.

"Duh Pak Ujang mana sih?" gumam Raina cemas.

"Gue telpon aja kali ya" gumam Raina lagi.

Raina mengeluarkan handphonemya dan menelpon Pak Ujang. Tidak butuh waktu yang lama untuk Pak Ujang mengangkatnya.

"Halo?" ucap Raina.

"Ya halo?"

"Pak kok gak jemput Rain sih?"

"Non tadi bapak udah jemput, tapi Non nya gak ada. Bapak pikir Non udah pulang duluan"

"Oh ya udah lah, gapapa"

"Apa bapak jemput sekarang aja Non?"

"Gak usah Pak, Rain pulang naik taksi aja"

"Beneran Non? Bapak jadi gak enak ini"

"Iya Pak beneran, ya udah Pak Rain mau nyari taksi dulu ya"

"Oh iya Non, hati-hati ya"

"Iya Pak"

Sambunganpun terputus. Raina langsung berjalan menuju halte untuk mencari taksi, tapi tak lama Raina mendengar seseorang meneriaki namanya.

"RAINA, Raina tungguin Gue" ucap seseorang itu dengan keras

Raina melihat ke arah suara, ketika melihat siapa orang itu, kedua mata Raina membola.

***

POV Raina

"Raina tungguin gue" ucap Seseorang

DEG

Pas Gue nengok dan melihat ke arah suara.

'Mampus, Dia cowok itu. Mamah Raina takut cowok itu Mah' -batin Raina menjerit

Gue berusaha terlihat biasanya aja dan kembali menormalkan ekspresi yang muncul di wajah Gue. Saat Dia mulai mendekat, Gue masih diam dan menatapnya dengan biasa saja.

"Emm...ada apa ya?" tanya Gue.

Lelaki itu hanya tersenyum manis dan itu bikin gue merasa ada hal aneh.

"Gue anterin ya?" ucapnya.

"Gak usah, makasih" ucap Gue menolak.

"Ayolah masa Lo nolak Gue sih?"

"Maaf tapi beneran gak usah Arka" ucap Gue tegas.

Arka memberengut, dia terlihat kesal. Mungkin ini pertama kali baginya ditolak. Gue gak peduli, yang pasti Gue gamau ikut sama Dia.

"Ck, udah cepet ikut aja"

Dengan sangat lancang Arka menarik tangan Gue ke parkiran sekolah. Gue sadar berontakpun ga akan berguna. Jelas tenaga Arka pasti lebih besar dari pada Gue. Dia tiba-tiba berhenti di depan sebuah mobil berwarna hitam. Gue simpulkan, Arka itu pasti anak orang kaya yang manja, buktinya dia masih anak SMA, tapi dijinkan membawa mobil, ah sungguh luar biasa.

Arka melepaskan gengamannya dan masuk terlebih dahulu tepat di tempat kemudi. Gue sih tetep di luar, males aja gitu satu mobil sama orang yang gak terlalu Gue kenal.

RAINKA - SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang