Part 3

669 83 6
                                    


Tahun ini Kyuhyun berusia 15 tahun. Lima belas tahun hidupnya yang ia habiskan hanya berdua dengan ayahnya. Ia tak pernah mengenal ibunya. Ia hanya tahu wajah ibunya dari foto-foto yang tersimpan rapi dalam album, juga dari cerita ayah dan neneknya tentang siapa dan bagaimana ibunya. Ibunya meninggal sesaat setelah melahirkannya. Sejak saat itu, ayahnya yang membesarkannya. Ayahnyalah yang selalu menemani dan membimbingnya. Kyuhyun adalah segalanya bagi ayahnya. Oleh sebab itu, ayahnya belum mau membagi kasih sayangnya dengan siapa pun.

Hari ini adalah hari ulang tahun Kyuhyun. Setiap tahun, saat ulang tahun Kyuhyun, ayahnya akan pulang kerja lebih cepat. Kyuhyun pun tak ke mana-mana sepulang sekolah. Ia akan duduk manis di rumah menunggu ayahnya pulang. Setelah itu, mereka akan menghabiskan malam di luar rumah.

Tak ada acara istimewa saat ulang tahun Kyuhyun. Setelah beranjak besar, Kyuhyun selalu menolak perayaan ulang tahunnya. Ia lebih suka menghabiskan hari ulang tahunnya bersama ayahnya. Saat bersama ayahnya ia bisa bermanja-manja dan bercerita apa saja. Kyuhyun hanya punya ayahnya.

Tadi pagi, ayahnya sudah berjanji akan pulang lebih cepat. Ayahnya sudah memesan tempat di Gangnam Gyoza untuk makan malam. Kyuhyun senang tentu saja. Sudah lama sekali ia tak makan malam bersama ayahnya. Ayahnya sering pulang larut malam. Kyuhyun biasanya berjumpa dengan ayahnya saat sarapan pagi di meja makan.

Hanya di waktu-waktu tertentu saja ayahnya meluangkan waktu lebih untuk Kyuhyun, seperti saat perayaan Chuseok atau saat ada hari istimewa, seperti ulang tahun Kyuhyun hari ini. Selebihnya Kyuhyun sangat maklum jika ayahnya lebih banyak menghabiskan waktunya untuk urusan bisnis.

Kyuhyun sangat merindukan saat-saat berdua dengan ayahnya. Perusahaan ayahnya semakin berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir ini. Mau tak mau waktu ayahnya untuk Kyuhyun juga semakin tersita. Kyuhyun maklum tentu saja. Ayahnya bekerja keras hanya untuknya. Kyuhyun bukan anak manja yang selalu minta perhatian lebih dari ayahnya.

Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Kyuhyun sudah bersiap menunggu ayahnya di ruang tengah sambil menonton televisi. Ayahnya belum pulang. Kyuhyun sudah meneleponnya tadi, tapi tak diangkat. Mungkin ayahnya sudah ada dalam perjalanan pulang ke rumah.

Tak lama kemudian terdengar suara pintu depan terbuka. Kyuhyun beranjak ke ruang depan dan berharap itu ayahnya yang datang. Dan benar saja, ayahnya yang datang dengan menenteng tas dan jas di tangan kirinya.

Ayahnya tersenyum saat melihat Kyuhyun menyambutnya.

"Kau sudah rapi?" tanya ayah Kyuhyun sambil tersenyum.

"Aku sudah menunggu Ayah dari tadi," jawab Kyuhyun menyambut ayahnya.

""Maafkan Ayah, ne! Tadi masih ada tamu yang tidak bisa Ayah tinggalkan," sahut Ayah Kyuhyun dengan nada menyesal.

Kyuhyun mengangguk sebagai jawaban. Ia sangat maklum jika ayahnya memiliki banyak kesibukan. Ayah Kyuhyun meletakkan jas di gantungan yang tersedia di cupboard di belakang pintu. Beliau mengganti sepatunya dengan sandal rumah lalu masuk ke dalam ruang tamu.

"Ayah akan mandi dulu, ne? Setelah itu, kita berangkat."

Kyuhyun mengangguk. Ayahnya pasti merasa capai sekarang, namun masih meluangkan waktu bersamanya. Kalau bisa, Kyuhyun ingin membatalkan saja acara makan malam di luar kali ini. Toh, ia bisa melewatkan ulang tahunnya bersama ayahnya di rumah. Sebelumnya tak jarang mereka menghabiskan malam ulang tahun Kyuhyun di rumah. Bibi Kim memasakkan banyak makanan istimewa di hari spesial itu. Tapi, kali ini ayahnya bersikeras mengajaknya makan malam di luar. Sebagai hadiah istimewa untuknya tahun ini kata ayahnya.

Ayah Kyuhyun naik ke lantai dua untuk bersiap-siap. Kyuhyun kembali ke ruang tengah. Ia menunggu ayahnya bersiap-siap dengan menonton televisi. Lima belas menit kemudian ayah Kyuhyun turun dan menemui anaknya yang terlihat asyik menonton acara olahraga di televisi.

UNTOUCHABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang