"Kau merindukanku, Lee Hyukjae?"
Lee Hyukjae hampir saja berteriak dan membanting pintu kamar asramanya itu saking kagetnya. Siapa yang tidak kaget, saat Hyukjae membuka pintu dan di depannya tengah berdiri sosok dengan wajah pucat yang menyeringai padanya dan menanyainya dengan suara yang dingin dan menyeramkan.
Ini sudah senja dan malam mulai merangkak naik. Di luar juga sudah mulai gelap. Sambutan yang menyeramkan itu mau tak mau membuat Lee Hyukjae harus memegangi dadanya untuk memastikan jantungnya masih berada di sana.
"Kau hampir membuat jantungku copot, tahu!" protes Hyukjae sengit setelah menutup pintu kamar asramanya,"kalau jantungku melompat keluar bagaimana?"
"Kau tak pernah ikut pelajaran Biologi, ya?" ejek Kyuhyun yang tadi sukses membuat Lee Hyukjae kaget setengah mati.
"Aku tak pernah membolos pelajaran, tahu!" kata Lee Hyukjae.
Enak saja Kyuhyun mengatainya tak pernah ikut pelajaran Biologi. Aturan di sekolah dan asrama sangat ketat. Membolos satu jam pelajaran bisa membuatmu tinggal di ruang BK selama sehari. Mendengarkan banyak nasihat dan teguran dari Nam Hoon Sonsaengnim, guru BK mereka.
"Lalu bagaimana caranya jantung bisa melompat keluar? Jantungmu bukan kodok kan yang suka melompat ke sana ke mari?" imbuh Kyuhyun.
Ck, Lee Hyukjae mendecih mendengar kata-kata Kyuhyun itu. Ia tak benar-benar berpikir jantungnya akan keluar dari dalam rongga dadanya, itu hanya perumpamaan saja. Dasar memang Kyuhyun yang selalu mencemoohnya.
"Apa ini yang suka kaulakukan selama aku pergi? Menakut-nakuti orang dan membuat jatah hidup mereka berkurang?" tanya Lee Hyukjae sambil membongkar isi travel bag-nya.
"Menurutmu begitu?" tanya Kyuhyun.
Pertanyaan Hyukjae itu tak memerlukan jawabannya. Hyukjae pasti tahu kalau Kyuhyun hanya bisa bergentayangan ke sana ke mari tanpa ada yang bisa melihatnya. Apa lagi yang bisa dilakukan arwah penasaran seperti dirinya.
"Molla, siapa tahu kau menemukan hobi baru," kata Hyukjae.
"Apa gentayangan tak tentu arah dan tujuan termasuk hobiku?" tanya Kyuhyun jengkel.
"Siapa tahu kau mulai bisa mengganggu orang lain selain aku," jawab Hyukjae.
"Kalau itu bisa kulakukan aku akan berhenti mengganggumu. Aku hanya akan mengganggu dan menghantui satu orang saja. Percayalah!" kata Kyuhyun.
"Eoh, apa maksudmu?" tanya Hyukjae yang merasa ambigu dengan perkataan Kyuhyun barusan.
"Maksudku, aku tidak akan mengganggumu atau berkeluh kesah padamu lagi, Lee Hyukjae. Aku akan mengganggu orang lain yang tentunya lebih mengasyikkan daripada dirimu," jelas Kyuhyun yang mau tak mau membuat telinga Lee Hyukjae panas.
"Yak, beginikah sambutan selamat datangmu padaku? Kita sudah hampir dua bulan tidak bertemu dan kau malah mengejekku seperti itu," protes Lee Hyukjae.
Kyuhyun tersenyum miring mendengar seruan Hyukjae itu. Kyuhyun memang suka menggoda Lee Hyukjae. Ia suka membuat Lee Hyukjae merengut kesal. Tapi itu semua tak lebih hanya sekadar candaan saja, bukan hal yang serius.
Kyuhyun senang tentu saja Lee Hyukjae sudah kembali. Pastinya ia tak akan mati kebosanan karena menghabiskan waktu begitu lama dengan kesunyian dan kesendirian. Ups, Kyuhyun lupa. Ia tak bisa mati lagi karena hal apa pun juga. Seseorang hanya bisa mati sekali saja kan.
Lee Hyukjae selesai menata baju-bajunya di dalam lemari. Ia melihat Kyuhyun melayang dekat jendela kecil di atas pintu kamar.
"Turun, Kyu, kau bisa membuat orang lain takut dengan melayang seperti itu!" kata Lee Hyukjae.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTOUCHABLE
FanfictionKebersamaan dua orang sahabat, Cho Kyuhyun dan Lee Hyukjae, di asrama sekolah. Semua mereka rasakan dan bagi bersama walaupun mereka tahu kebersamaan itu tidak abadi selamanya.