"Aku tak bisa menunggunya lagi, Kyu. Harus hari ini. Aku tak bisa menunggu lebih lama lagi. Wajah munafiknya selalu menghantuiku," ucap Lee Hyukjae keras pagi itu.
"Tapi, kita belum membuat rencana dengan lebih matang," balas Kyuhyun.
"Kita sudah hampir sebulan membuat rencana dan semua rencana itu tak ada yang bisa direalisasikan," gerutu Hyukjae sebal.
Lee Hyukjae akan melakukan apa pun untuk membuat Guru Bong mengakui kejahatannya. Ia ingin Guru Bong mendapatkan ganjaran yang setimpal atas perbuatannya. Dosa Guru Bong yang menghilangkan nyawa sahabatnya sungguh tak termaafkan.
"Kau ingin memikirkan rencana apa lagi, Kyu? Aku sudah bolak-balik membuat rencana. Tapi, akhirnya kau sendiri yang menolak semua rencanaku itu," geram Lee Hyukjae.
"Semua rencanamu terlalu riskan, Hyuk. Kau tahu apa risikonya kalau gagal? Aku tak mau kau berakhir sepertiku," keluh Kyuhyun.
Hal yang masuk akal kalau Kyuhyun mengkhawatirkan keselamatan Lee Hyukjae. Anak itu jarang menggunakan otaknya dengan sempurna, sedangkan Guru Bong orang yang sangat licik. Sekali rencana mereka gagal, bukan tidak mungkin Guru Bong juga akan melenyapkan Lee Hyukjae. Sama seperti Guru Bong melenyapkannya dulu.
"Semakin lama kita berpikir, semakin banyak juga kita menemukan kelemahan pada rencana kita. Aku memang tidak bisa membuat rencana yang sempurna, Kyu. Menurutku sebaik apa pun kita memiliki rencana, tapi kalau kita tidak melakukannya, hasilnya adalah sia-sia. Kita hanya bisa berdoa pada Tuhan supaya rencana kita berhasil. Kita juga harus percaya pada tekad dan insting kita. Aku akan menjebak Guru Bong sampai ia tidak bisa berkutik lagi. Aku hanya mau kau mendukung semua rencana dan usahaku. Itu saja," bujuk Hyukjae lagi.
"Kau yakin kita akan berhasil, Hyuk?" tanya Kyuhyun yang masih merasa sangsi.
"Aku yakin. Kalau aku tidak yakin, aku tak akan repot-repot memaksamu menyetujui rencanaku ini," kata Hyukjae mantap.
"Kalau gagal?" tanya Kyuhyun lagi.
"Kalau memang gagal, anggap saja kita sedang sial. Berdoa saja, ia tidak akan melakukan hal keji padaku. Mungkin aku akan berurusan dengan bruder kepala atau mungkin juga dengan orang tuaku karena dianggap telah memfitnah guru," kata Lee Hyukjae.
"Apa aku tidak bisa membujukmu untuk menunda rencana itu, Hyuk?" keluh Kyuhyun sendu.
"Mau sampai kapan kita menundanya, Kyu. Kukira sudah cukup waktunya. Sekarang adalah waktu yang tepat. Apalagi kau tahu, minggu kemarin tim dance sekolah kita menempati posisi terbawah. Meskipun tidak sampai tereliminasi, namun banyak yang menyangsikan tim dance kita akan mampu bertahan sampai puncak kompetisi. Dua hari yang lalu Lee Donghae juga sempat memohon padaku untuk memperkuat tim dance sekolah kita. Aku akan menemui Guru Bong. Aku akan berbasa-basi dengannya sebentar sebelum aku menyerangnya. Aku sudah memikirkan masak-masak rencana ini. Tak ada waktu yang lebih baik lagi daripada hari ini," jelas Hyukjae pada Kyuhyun.
Kyuhyun menatap Hyukjae lama. Di wajahnya tersirat keyakinan dan keteguhan hati. Kyuhyun berharap pengharapan Lee Hyukjae akan menjadi kenyataan. Ia tak ingin terjadi sesuatu pada Lee Hyukjae. Kalau sampai Lee Hyukjae bernasib sama sepeti dirinya, Kyuhyun tidak bisa memafkan dirinya sendiri.
"Baiklah. Aku akan mendukungmu, Hyuk. Hanya saja aku tak bisa banyak menolongmu. Tapi, aku akan tetap mengawasimu. Hahh, andai saja aku punya kemampuan untuk membantumu," kata Kyuhyun akhirnya, menyerah pada keinginan Lee Hyukjae.
Lee Hyukjae tersenyum mendengar kata-kata Kyuhyun itu. Kyuhyun yang mau mendukungnya membuat perasaannya lega.
"Terima kasih, Kyu, karena kau sudah mau percaya padaku. Tunggu saja hasilnya aku pasti bisa membongkar kedok Guru Bong!" kata Hyukjae tulus.
![](https://img.wattpad.com/cover/84689998-288-k776994.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTOUCHABLE
ФанфикKebersamaan dua orang sahabat, Cho Kyuhyun dan Lee Hyukjae, di asrama sekolah. Semua mereka rasakan dan bagi bersama walaupun mereka tahu kebersamaan itu tidak abadi selamanya.