Part 4

672 74 10
                                    


"Kyuhyun-ah, perkenalkan ini Kang Jin Ah. Ia calon ibumu."

Kyuhyun ternganga mendengar apa yang dikatakan ayahnya barusan. Ia tak mungkin salah dengar. Calon ibunya. Berarti wanita yang saat ini tengah menggamit mesra lengan ayahnya itu adalah kekasih ayahnya. Tapi sejak kapan. Ayahnya tak pernah memberi tahu apa pun padanya.

Kyuhyun merasa tak nyaman saat ini. Perutnya yang tadi terasa lapar langsung terasa penuh saat ini. Selera makannya menguap entah ke mana. Malam ini tak lagi terasa istimewa baginya. Ia hanya menurut saja dan berjalan dalam diam saat ayahnya mengajaknya masuk ke dalam mobil dan menuju Gangnan Gyoza.

Di dalam mobil pun Kyuhyun hanya terdiam menatap jalanan. Wanita yang diperkenalkan ayahnya sebagai calon ibunya duduk di bangku belakang. Wanita itu beberapa kali mengajaknya bicara, namun Kyuhyun hanya menyahutinya dengan jawaban singkat. Sesekali ayahnya bersuara agar keadaan tidak semakin canggung. Kyuhyun tak ingat apa saja yang terjadi di dalam mobil. Ia merasa separuh nyawanya melayang entah ke mana. Pikirannya pun tak bisa diajaknya fokus.

Isi otaknya hanya berputar tak tentu arah. Sejak kapan ayahnya mengenal wanita itu. Bagaimana bisa ayahnya jatuh cinta pada wanita yang kelihatannya jauh lebih muda dari ayahnya itu. Kyuhyun tak keberatan sebenarnya ayahnya menikah lagi. Ia tahu ayahnya membutuhkan pendamping hidup. Namun, Kyuhyun tak menyangkal kalau dirinya amat terkejut saat ayahnya memperkenalkan wanita itu sebagai calon ibunya. Hal itu terlalu tiba-tiba baginya.

Bukan berarti Kyuhyun menolak. Kyuhyun hanya butuh waktu untuk mengenal dan mendekatkan diri dengan wanita itu. Ia tak mau ayahnya menikahi wanita itu sebelum Kyuhyun merasa nyaman dengan kehadirannya. Kyuhyun hanya berdoa semoga saja ayahnya tak punya niatan untuk menikahi wanita itu dalam waktu dekat.

Selama makan malam Kyuhyun lebih banyak berdiam diri. Ia hanya mengangguk saat ayahnya memesankan makanan untuknya. Nafsu maknnya benar-benar sudah hilang sekarang. Kyuhyun berharap makan malam ini cepat selesai dan ia bisa pulang ke rumah. Ia merasa sangat penat. Bukan tubuhnya, melainkan pikirannya.

Kyuhyun membiarkan saja wanita itu menyendokkan makanan untuknya. Kyuhyun merasa perhatian wanita itu untuknya terlalu berlebihan. Berulang kali wanita itu menyendokkan makanan ke piringnya meskipun makanan di piring Kyuhyun masih penuh.

Wanita itu juga berulang kali bertanya apa Kyuhyun tidak menyukai makanannya, apakah mereka perlu mengganti menunya, apa saja makanan kesukaan Kyuhyun, dan sejenisnya. Kyuhyun merasa jengah. Ia enggan menanggapi wanita itu. Tapi, sialnya ayahnya membiarkan saja wanita itu mendominasi acara makan malam ini.

Akhirnya, acara makan malam yang berlangsung canggung itu pun berakhir sudah. Wanita itu terus saja bertanya apa lagi yang Kyuhyun inginkan sebagai hadiah ulang tahunnya.

"Kyuhyun-ah, kau ingin ke mana setelah acara makan malam ini. Barangkali kau ingin mengunjungi suatu tempat atau ingin membeli sesuatu untuk hadiah ulang tahunmu?" tanya Kang Jin Ah pada Kyuhyun.

Kyuhyun menggelengkan kepalanya. Ia hanya ingin pulang dan tidur.

"Tidak, aku tidak ingin apa-apa. Ini aja sudah cukup," jawab Kyuhyun.

"Mana bisa begitu. Ini hari ulang tahunmu. Seharusnya kau bersenang-senang merayakannya," sanggah Kang Jin Ah.

Bersenang-senang, huh! Yah, seharusnya Kyuhyun merasa senang malam ini. Tapi, kejutan ayahnya malam ini benar-benar membuatnya merasa shock.

"Kau yakin tak ingin ke mana-mana, Kyuhyun-ah, ke game center mungkin?" goda ayahnya. Cho Hanji tahu sekali kesukaan Kyuhun yang satu ini. Sejak kecil, Kyuhyun selalu menghabiskan waktunya bermain game. Ia tak pernah merasa bosan jika sudah berhubungan dengan game.

UNTOUCHABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang