Sosok itu masih berdiri dalam diam. Menatapi rumpun marigold dan palem di halaman kapel yang mengangguk-angguk diterpa semilir angin musim panas. Udara malam terasa panas. Sejuk sedikit terasa saat sepoi angin menerpa kulit.
Lee Hyukjae juga berdiri dalam diam di balik pohon besar yang menaungi rumpun marigold itu. Kakinya melangkah ragu mendekati sosok yang masih terdiam mematung dalam gelapnya malam itu.
"Sudah lama aku tak melihatmu," sapa Lee Hyukjae canggung.
Lee Hyukjae melangkah semakin mendekati sosok yang masih terdiam itu. Mata sosok itu masih tak menatapnya. Seakan-akan kehadiran Lee Hyukjae tak diharapkannya.
Lee Hyukjae berdiri di sampingnya. Matanya ikut menekuri rumpun marigold itu meski tak ada yang menarik. Kesenyapan menyertai mereka hingga beberapa lama sebelum Lee Hyukjae kembali membuka mulutnya.
"Aku sudah tahu yang sebenarnya. Maaf karena sudah mengacuhkanmu!" ucap Lee Hyukjae penuh sesal.
"Aku sudah memberitahumu yang sebenarnya, tapi kau tak mau percaya," kata sosok di sebelah Lee Hyukjae itu akhirnya.
"Memang itu salahku tak mempercayaimu. Rasanya sangat menyakitkan saat tahu yang sebenarnya. Lebih menyakitkan lagi saat aku mengetahuinya langsung dari mulut Guru Bong sendiri " ujar Hyukjae lirih.
"Bagaimana kau tahu?"
"Guru Bong sendiri yang mengatakannya padaku. Waktu itu, dia mabuk berat saat merayakan lolosnya tim dance kami. Ia meracau tentang banyak hal, termasuk apa yang telah dilakukannya padamu," kata Lee Hyukjae.
Mereka kemudian terdiam, sibuk dengan pikiran masing-masing.
"Aku ingin membongkar kedoknya, Kyu. Ia harus membayar semua yang telah dilakukannya padamu. Tindakan laknat yang dilakukannya padamu sudah pantas diberi hukuman yang setimpal," kata Hyukjae berapi-api.
"Dan bagaimana kau akan melakukannya?" tanya Kyuhyun ingin tahu.
"Untuk saat ini aku belum tahu. Tapi aku pasti akan menemukan caranya. Ini janjiku padamu. Kau bisa memegang kata-kataku. Kali ini kau bisa mengandalkanku. Aku jamin itu," ucap Lee Hyukjae meyakinkan Kyuhyun.
*
*
"Apa yang ada di pikiranmu, Lee Hyukjae?!" geram Guru Bong marah.
Sudah satu jam lebih mereka berlatih koreografi terbaru. Kurang dari dua minggu lagi mereka akan tampil perdana di televisi. Guru Bong sudah melatih anggota timnya dengan sangat serius. Namun, leader tim-nya, Lee Hyukjae malah terlihat ogah-ogahan dan kerap melakukan kesalahan.
Guru Bong kesal karena Lee Hyukjae malah menunjukkan sikap yang tidak serius. Mereka tak punya waktu untuk bersantai-santai. Mereka harus menunjukkan performa yang prima untuk menarik perhatian juri dan pemirsa.
"Ini untuk kesekian kalinya kau melakukan kesalahan yang sama. Ada apa denganmu? Kau seharusnya memberi contoh bagi anggota timmu. Bukannya loyo seperti ini!" tegur Guru Bong galak.
Ingin sekali Lee Hyukjae membalas ucapan Guru Bong itu. Teriakan caci maki hampir saja meluncur keluar dari mulut Lee Hyukjae. Ingin sekali ia meneriakkan betapa brengseknya Guru Bong sebenarnya. Tapi, Lee Hyukjae menahan dirinya untuk meneriakkan kata-kata yang rasanya ingin meledak dalam dadanya.
Ia harus mendapatkan bukti yang akurat yang tidak akan bisa disangkal oleh Guru Bong. Ia harus bisa menahan luapan amarah yang bersarang dalam dadanya. Ia sudah berjanji pada Kyuhyun. Lee Hyukjae tak mau mengacaukannya dengan berkata dan bertindak di luar nalar.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTOUCHABLE
FanfictionKebersamaan dua orang sahabat, Cho Kyuhyun dan Lee Hyukjae, di asrama sekolah. Semua mereka rasakan dan bagi bersama walaupun mereka tahu kebersamaan itu tidak abadi selamanya.