Mine

6.4K 494 145
                                    

Ini aku update ngga aku ubah ya, penulisan dll nya. Murni seperti awal aku nulis ini cerita. Jadi kalo tulisannya masih acak kadut dan beda sama penulisan aku sekarang, harap maklum 😅😅😅

Perhatian: cerita ini mengandung sedikit unsur 'mature content'. Jadi bagi para readers yang masih di bawah umur harap berhati-hati.

Happy Reading

*

Jungkook tidak pernah menduga sebelumnya bahwa pertemuannya dengan Eunha dapat merubah hidupnya yang abu-abu, menjadi lebih berwarna. Sejak awal pertemuan mereka, Jungkook tidak bisa melupakan gadis mungil itu. Senyum Eunha, Tawa Eunha dan semua yang ada di diri Eunha selalu membayangi Jungkook. Jungkook jatuh cinta sama Eunha sejak pandangan pertama. Meski awalnya gadis itu merupakan gadis introvert, yang selalu menolak jika Jungkook mendekatinya. Namun seiring berjalannya waktu, dinding baja yang menjadikan Eunha gadis tertutup dan dingin perlahan runtuh. Kini gadis bermarga Jung itu lebih sering menampilkan senyum indahnya. perubahan Eunha tentu membuat Jungkook senang, apalagi penyebab berubahnya Eunha adalah karena dirinya, membuat Jungkook semakin bangga.

Dan kini kebahagiann Jungkook bertambah. Eunha sudah resmi menjadi kekasihnya. Setalah hampir setahun memendam perasaan, akhirnya Jungkook dapat mengungkapkannya. Dan beruntungnya Eunha menerimanya, meskipun dengan sedikit paksaan.

Memikirkan Eunha membuat Jungkook merindukan gadis mungil itu, padahal baru 15 menit yang lalu Jungkook mengantar Eunha pulang. Andai Jungkook punya mesin waktu, dirinya akan mempercepat hari menjadi pagi, dengan begitu dirinya bisa bertemu Eunha. Eunha benar-benar sudah menyita seluruh hidup dan perhatian Jungkook. Tiap menit bahkan tiap detik Jungkook selalu memikirkan dan merindukan gadis itu. Jungkook mempercepat laju motornya, dia ingin cepat-cepat sampai rumah, mandi dan langsung menelpon Eunha. Biarpun Jungkook tau kalau Eunha pasti akan ngomel karena Jungkook menganggu waktu istirahatnya, tapi Jungkook tidak peduli, mendengarkan omelan gadis itupun Jungkook rela.

Begitu sampai rumah Jungkook segera memarkirkan motornya di garasi, namun langkahnya terhenti saat melihat mobil ayahnya sudah terparkir di sana. "Tumben."

Tak mau ambil pusing, Jungkook segera bergegas masuk ke dalam, dan dirinya terkejut saat melihat ayahnya sudah duduk manis di ruang tv.

"Aboeji." ayah Jungkook menoleh dan mendapati putra semata wayangnya tengah menatapnya terkejut.

"Kau sudah pulang?" Jungkook hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban, dan segera beranjak menuju kamarnya. Namun baru dua langkah ayahnya kembali memanggilnya.

"Jungkook, bisa bicara sebentar?" dengan terpaksa Jungkook duduk di sebelah ayahnya. Di lihat wajah serius ayahnya. Terakhir kali Jungkook melihat wajah serius itu saat ayahnya akan bercerai dengan ibunya. Dan kini saat Jungkook harus kembali melihat wajah itu membuat perasaannya tidak tenang.

"Ada apa?" Tanya Jungkook berusaha menghilangkan segala kemungkinan buruk dalam fikirannya.

"Nanti malam kau ikut Aboeji. Ada pertemuan penting"

"Pertemuan penting apa? Kalau pertemuan dengan para pemegang saham aku tidak ikut" tolak Jungkook. Dirinya tidak ingin terlibat dengan urusan bisnis ayahnya.

"Bukan. ini bukan pertemuan dengan para pemegang saham" Jawab ayah Jungkook.

"Lalu dengan siapa?"

"Calon ibu tirimu"

***

"Aku pulang" seru Eunha begitu memasuki rumah. Mendengar anak gadisnya sudah pulang ibu Eunha segera menghampirinya.

"Kau sudah pulang, ayo masuk" Ibu Eunha menuntun Eunha ke ruang tv.

"Aku langsung ke kamar ya, mau istirahat" saat Eunha beranjak menuju kamar, ibunya memanggil.

Eunkook Another Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang