Regret

2.3K 177 53
                                    

"Kau mau ke mana?"

Jinyoung menghentikan langkahnya. Tuan Park tengah menatapnya tajam dengan tangan menyilang di depan dada.

"Aku.. mau...."

"Mencari Eunha?"

Tepat. Apa yang di ucapkan ayahnya barusan sungguh tepat. Jinyoung memang ingin mencari Eunha. Semenjak kabar menghilangnya Eunha sampai ke telinganya, Jinyoung langsung memutuskan untuk mencari keberadaan perempuan itu. Tidak peduli status Eunha yang sudah menjadi kekasih Jungkook. Jinyoung hanya ingin menemukan Eunha dan memastikan bahwa Eunha baik-baik saja. Rasa khawatir Jinyoung terhadap Eunha mengalahkan segalanya. Bahkan perintah sang ayah yang sudah berkali-kali memintanya untuk berhenti mencari Eunha ia hiraukan.

"I - iya." Jawab Jinyoung pelan.

Tuan Park menggeram marah. "Sampai kapan kau mau mencarinya hah?! Sudah appa bilang berhenti mencari wanita itu, tidak ada gunanya!"

"Aku mengkhawatirkannya appa"

"Cih mengkhawatirkan wanita sepertinya? Kau sudah gila hah?!"

"Wanita sepertinya? Apa maksud appa?" tanya Jinyoung tak terima saat ayahnya menyebut Eunha dengan 'wanita sepertinya'

Tuan Park tersenyum meremehkan. "Kau jangan pura-pura bodoh Jinyoung-ah, menjalin hubungan dengan saudara tiri sendiri, hamil di luar nikah, keguguran dan terakhir tanpa rahim. Tidak ada yang bisa kau harapkan darinya, bahkan jalang di luar sana lebih baik darinya"

"Appa!" Jinyoung terkejut mendengar ucapan ayahnya. Ia tidak menyangka ucapan itu keluar dari mulut pria yang selama ini di hormatinya.

"Lihat, bahkan kau sekarang berani membentakku hanya karena membelanya." Tuan Park tersenyum miris.

"Jangan pernah menghina Eunha seperti itu!" ucap Jinyoung penuh penekanan.

"Kau memerintahku? Kau sadar siapa aku? Aku ayahmu! Dan barusan kau memerintahku hanya karena ingin membela wanita yang lebih rendah dari jalang itu?!"

"APPA CUKUP!" emosi Jinyoung meledak mendengar ayahnya terus menghina Eunha. Memang apa salahnya kalau Jinyoung mengkhawatirkan Eunha? Apa salahnya kalau Jinyoung mencintai Eunha? Bukankah cinta tidak memandang status dan segala macamnya? Kalau kau mencintainya yang harus kau lakukan adalah menerimanya, baik itu kelebihan dan juga kekurangannya. 

Jinyoung mencintai Eunha, apapun kekurangan Eunha lelaki itu akan menerimanya. Tidak peduli Eunha berstatus kekasih Jungkook atau pun pernah mengandung anak Jungkook. Toh Eunha sudah keguguran, itu berarti benih yang Jungkook tanam di rahim Eunha sudah tidak ada. Dan lagi Eunha juga sudah tidak memiliki rahim, jadi kemungkinan besar Jungkook tidak akan bisa menghamilinya lagi. 

Bukankah itu bagus? Jinyoung tidak mempedulikan hal lain. Ia ingin Eunha. Hanya ingin Eunha menjadi miliknya. Biarpun Jinyoung tahu sekarang rasanya tidak mungkin, tapi Jinyoung akan berusaha. Ia akan melakukan apapun untuk Eunha. Termasuk merebut Eunha dari Jungkook. Egois? Ya. Cinta bukan hanya tentang pengorbanan tapi juga tentang keegoisan. Itulah yang ada di pikiran Jinyong saat ini.

"Jangan pernah menghina wanita yang ku cintai. Sekali lagi appa melakukannya maka aku akan benar-benar membencimu!"

Tuan Park menatap putra semata wayangnya tak percaya. Hanya karena wanita Jinyoung sampai berbicara seperti itu padanya.

"Cinta? Kau bilang cinta? Jangan bodoh Park Jinyoung! Apa yang ada di otakmu hingga mencintai wanita itu? Sekarang kau bahkan berani membentak appa mu sendiri hanya karena wanita yang lebih hina dari jalang itu!"

PRANG

Jinyoung melempar vas yang ada di sebelahnya dengan emosi. Matanya berkilat marah. Di tatapnya pria paruh baya yang ada di hadapannya dengan emosi.

Eunkook Another Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang