ELEVEN

123 3 0
                                    

18++ ALERT ?!?! DIMOHON READERS YANG BELUM 18++ JANGAN MEMBACA PART INI. SILAHKAN SKIP SAMPAI CHAPTER SELANJUTNYA. TERIMA KASIH

Kayla POV

Hari ini hari ke sekianku (karena author lupa 😟) di Yogyakarta. Karena sudah hampir seluruh tempat wisata di sini kujelajahi, alhasil sekarang aku terdampar di kamar dengan kebuntuan yang teramat sangat. Ardian juga sedang tidak bisa menemaniku untuk menghabiskan waktu, dia bilang harus menjemput kakaknya yang datang dari London ke sini. Sama seperti dia. Aku juga sudah menghubungi Deo namun tidak ada yang kudapatkan, seharian ini ponselnya mati dan tidak bisa dihubungi. Ntah dia kemana aku juga tidak tahu. Kyle juga sedang sibuk dengan mobil mustangnya di belakang rumah grandma. Semua orang sibuk dan aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa.

"Kay ?" panggil Kyle dari luar kamarku.

"Hm ?" jawabku dengan malas dan sedikit berteriak.

"Ada Ardian di depan rumah grandma. Dia bilang ingin mencarimu, ah ya tentu saja. Buat apa dia mencariku. Aku sudah mengatakan padanya untuk menunggumu sebentar. Cepat temui dia." perintah Kyle jelas dan tidak bisa dibantah. Jujur, aku senang ketika mendengar kalimat bahwa Ardian datang ke rumah grandma untuk menemuiku. Segera aku bergegas mengambil kaos seadanya dan sebuah celana pendek karena hari ini Yogyakarta lumayan panas.

Saat berada di depan, kulihat Ardian duduk di ruang tamu dengan gadis cantik berambut brunette seperti Ardian dengan tinggi yang diatas rata-rata untuk orang pribumi asli. Dia pasti blasteran. Mungkin kakak dari Ardian.

"Kau harus bertemu dengannya" bisik Ardian kepada gadis itu yang sebenarnya bukan sebuah bisikan karena aku dapat mendengarnya. Aku berdeham lalu mereka berdua sama-sama memalingkan wajahnya untuk melihatku. Ardian terkejut dengan kehadiranku yang tiba-tiba, haha. Wajahnya sedikit merona, kurasa.

"Hai, Kay. Maaf aku datang mendadak. Aku berniat mengenalkan kakakku kepadamu. Baiklah Kay, ini Lucy, kakakku. Dan Lucy, ini Kayla temanku di Yogyakarta dan dia juga temanku ketika berada di kampus, ternyata." kata Ardian panjang lebar, memperkenalkan kami berdua. Lucy mengulurkan tangannya untuk mengajakku berkenalan. Aku menyambut tangannya sambil tersenyum, namun ntah apa yang salah tiba-tiba jantungku berdegup dengan kencang dan sesuatu terasa nyeri di dalam sana. Lucy tersenyum dengan senyuman yang tidak bisa kujelaskan apa maksudnya.

"Ardian banyak bercerita tentangmu beberapa hari ini. Kurasa dia tertarik kepadamu." kata Lucy membuat mata Ardian membelalak kaget. Aku hanya tertawa kecil melihat pemandangan di depanku. Masih dengan pikiran yang sedang sibuk menerka-nerka apa yang sebenarnya terjadi barusan. Setelah sedikit berbincang dengan Lucy dan Ardian, Ardian pun meminta ijin untuk kembali ke rumah dan mengantarkan Lucy. Harus bertemu dengan seseorang katanya. Aku hanya mengiyakan dan mengantarnya sampai ke depan gerbang. Lalu melihat mobil Ardian mulai menjauh dan hilang dari pandanganku.

"Apa yang salah ?" tanyaku pada diriku sendiri sambil berjalan menuju kamar dan merebahkan badanku. Lalu gelap.

Ardian POV

Kurasa bukan suatu hal yang aneh apabila aku mengenalkan Lucy dengan Kayla. Aku juga tidak tahu pasti apakah Kayla sudah merasa sesuatu ketika bertemu dengan Lucy, kuharap tidak. Karena niat awalku adalah membuat Kayla mulai bisa melepaskan Deo, dengan begitu Lucy tidak harus kehilangan Deo, dan Kayla bisa mendapat lelaki yang lebih baik. Meskipun itu bukan aku. -  Batinku.

"Jadi apa pendapatmu tentang Kayla ?" tanyaku pada Lucy yang sedari tadi menatap layar ponselnya. Dia tidak menjawab dan terus menatap layar ponselnya.

"Hei ! Kau tidak mendengarku ?" panggilku sedikit geram kepadanya. Lucy tersentak lalu menatapku tajam.

"Bisakah kau mengecilkan suara jelekmu, hm ? Menyebalkan. Yah baiklah, menurutku dia cantik dan baik sepertinya." kata Lucy dengan wajah yang masih serius. Aku mengerutkan keningku berusaha menangkap apa maksud dari kalimat "baik sepertinya" yang barusan dia ucapkan. Tapi biarlah nanti saja kupikirkan caranya bagaimana.

UNEXPECTED WEDDING (EDITED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang