ONE

401 31 2
                                        

Sialan aku telat 15 menit masuk kelas Mr. Donnie. Kuharap orang itu memberiku keringanan untuk yang kesekian kalinya. Ini semua karna Deo. Menyebalkan.

"Lima belas menit untuk yang ke tiga kalinya, Nona Kayla." sambut orang tua berambut putih di depanku dengan wajah garangnya.

"Kau boleh masuk kelasku kali ini. Tapi setelah kelas berakhir kau harus ikut aku ke kantor." tambahnya lagi lalu mempersilahkanku masuk. Urusan apa yang akan terjadi di kantornya nanti akan kupikirkan belakangan.

Namaku Kayla Dwi Sanders. Jangan tanyakan nama keluargaku yang tidak sesuai dengan nama tengahku karena itu memang sudah turun temurun. Aku seorang mahasiswi semester 6 di salah satu Universitas paling bergengsi di London. Kalian heran mengapa aku menggunakan nama Dwi ? Aku lahir di Indonesia. Ayahku yang membawa keturunan keluarga Sanders di dalam tubuhku. Rambut brunette, tinggi menjulang membuatku terlihat tidak wajar jika harus berdampingan dengan teman-temanku di Indonesia dulu, juga mataku yang berwarna grey. Satu-satunya gen yang diwariskan ibu padaku adalah wajah dan warna kulitnya. Wajahku benar-benar seperti orang asia, warna kulitku juga bukan putih pucat seperti ayah namun berwarna kuning langsat seperti orang Indonesia kebanyakan. Alasan kenapa aku menggunakan nama Dwi sebagai nama tengahku adalah karena aku anak kedua dari dua bersaudara. Menurut keluarga ibu di Jawa, kata Dwi berarti dua. Sedangkan kakakku, seorang pria yang memiliki seluruh gen dari ayah menggunakan nama Eka sebagai nama tengahnya, yang berarti satu. Kyle Eka Sanders. Memang terdengar sedikit aneh menurut kalian, tapi menurutku dan Kyle nama kami unik. Nah kurasa perkenalan tentang keluargaku sudah lebih dari cukup.

Drrrt

Ponselku bergetar menandakan ada pesan masuk. Kulihat nama lelaki yang kucinta di layar ponselku, Dheon.

"Kutunggu di cafe setelah jam mata kuliah pertamamu. Xx" hanya itu saja. Seperti biasa, mungkin dia ingin meninggalkan mata kuliahnya lagi.

Namanya Dheon Edward Johanson. Lelaki berdarah Inggris - Irlandia ini sudah hampir dua tahun menemaniku. Meskipun tampilannya sedikit seperti lelaki berandal, tetapi percayalah bahwa dia sungguh sangat manis. Badan tinggi, rambut brunette, bermata hijau emerald, dan bentuk wajahnya yang tergambar sangat tegas. Aku sangat mencintai lelaki ini, dan kuharap kita juga akan seterusnya seperti ini.

***

"Hei hun, jam berapa ini ? Bahkan kau datang 45 menit setelah mata kuliah pertamamu selesai. Untung saja feelingku berkata untuk tetap menunggumu. Ada masalah ?" tanya Dheon panjang lebar. Dia sungguh sangat perhatian padaku. Ah jelas, aku kekasihnya.

"Sorry. Tadi sebelum ke sini Mr. Donnie menyuruhku untuk ikut ke kantornya. Yah kau tahulah seperti biasanya, dia menceramahiku karena aku telat 15 menit untuk yang kesekian kalinya. Dan coba tebak karena siapa ? Kau." ucapku tak kalah panjang lebar. Setelah mendengarkan penjelasanku, Dheon hanya terkekeh dan itu membuatku bertambah kesal melihatnya seperti ini. Sungguh moody.

Tak butuh waktu lama untuk menenangkanku, Dheon langsung mengajakku menuju salah satu pusat perbelanjaan di dekat kampus. Dia selalu tahu bagaimana membujukku untuk tetap memaafkannya. Sungguh tipikal lelaki perayu. Aku hanya sibuk mengikutinya yang sudah jauh berjalan di depanku dari belakang.

"Aku lapar, Kay. Makan ?" aku hanya memutar kedua bola mataku. Belum ada satu jam setelah kami keluar dari cafe dan dia sudah mulai lapar. Satu hal yang harus kalian catat lagi soal Dheon. Dia tukang makan, dan aku membeci fakta itu karena dia tidak juga mengalami penambahan berat badan. Menyebalkan untuk semua wanita tentunya.

Sungguh hari yang melelahkan. Yah meskipun hari ini aku hanya mengikuti satu mata kuliah, tetap saja badanku terasa pegal-pegal. Bagaimana tidak ? Aku bahkan hanya melakukan windows shopping bersama Dheon seharian ini. Bukanya aku menuntunya untuk membelikkanku sesuatu, hanya saja aku merasa sedikit terabaikan jika sudah berhubungan dengan makanan. Aku menaikkan kakiku sehingga menempel pada dinding kamarku. Rasa dingin dari dinding kamarku menjalar begitu saja melalui telapak kakiku dan memberikan efek rileks untukku. Kegiatan ini kulakukan sambil sibuk menekan layar touchscreen ponselku untuk menelfon teman sekelasku di kampus.

To : Jade Smith

Jade, jika ada tugas yang harus kukerjakan bisa kau catatkan untukku. Maaf aku merepotkanmu lagi. Alasan seperti biasa.

Kayla xx. 

Sent.

Dari seluruh temanku di kampus, hanya Jade yang mau membantuku sampai saat ini. Aku sendiri juga kurang paham mengapa Jade mau direpotkan denganku. Tapi kurasa itu bukan sesuatu yang perlu kupikirkan, yang terpenting adalah aku mendapat info tentang kegiatan kampus apapun yang kubutuhkan. Katakan aku jahat haha, tapi memang ada benarnya apa yang kuucapkan.

Aku melanjutkan kegiatan berbaringku. Kakiku masih pada tempatnya. Tiba-tiba rasa kantuk melandaku. Mataku perlahan-lahan mulai berat dan memaksaku untuk terpejam. Sebelum kesadaranku sepenuhnya menghilang, kubenarkan posisi tidurku mulai dari menurunkan kaki dari dinding kamarku, lalu membenarkan letak bantalku. Lalu semua gelap.

Yeayyy setelah di edit beberapa bagian yang yaaaahhh mungkin namanya Dheon salah satunya, akhirnya aku publish lagi !!!! 

Oiya jangan lupa ini 21+++ ya, buat yang belom 21++ jangan nakal ! Hehehehehehe.

JANGAN LUPA VO-MMENT YA ZHEYENK 

UNEXPECTED WEDDING (EDITED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang