High Hopes-2

53 14 3
                                    

"Kenzie! Ngobrol terus kamu. Merasa sudah pintar hah?!" bentak bu Fei.

"Engga, siapa bilang"

"Ngejawab lagi"

"Ibu tadi nanya, ya saya jawab"

"Keluar kamu!"

Kenzie pun dengan senang hati pergi keluar, sebelum itu ia memberikan kode kepada kedua temannya agar menyusulnya nanti.

"Cewek selalu benar" gumam Kenzie.

"Ngomong apa kamu?"

"Gak bu. Kalo gitu saya keluar dulu, permisi"

Kenzie pun berjalan-jalan melewati beberapa kelas, tiba-tiba matanya menatap ke arah kelas dimana seorang perempuan yang duduk sendiri.

Alya?

Kemudian ia pun mendekat kearah kelas tersebut, setelah sampai didepannya ia pun mengetuk pintu kelas tersebut.

"Permisi bu"

Kemudian aktivitas bu Tara yang sedang mengajar pun berhenti, tatapannya menuju dimana Kenzie berada. Dan seluruh murid menatapnya bingung dan memuja kecuali satu, Alya. Perempuan itu masih asik mencoret-coret bukunya.

"Mau ngapain kamu?" tanya bu Tara penuh selidik.

"Mau ketemu cewek saya bu"

"Ketemu cewek kamu? Kamu mau ngelucu? Jangan disini, ikut stand up comedy sana. Mana ada yang mau sama orang kayak kamu"

Kenzie pun menepuk dadanya secara dramatis, "Tega sekali ibu"

"Sudah cepat, ada urusan apa kamu kesini? Lihat lah 5 menit saya terbuang sia-sia karna kamu"

"Ih ibu dibilang mau ketemu cewek saya juga"

"Cepat katakan siapa cewek kamu? Hanya orang bodoh yang mau sama kamu"

"Ahh ibu suka begitu, dalam hati juga ibu suka sama saya"

"Kenzie Gavino!"

Bu Tara pun mendekati Kenzie, dan berdebat dengan Kenzie didepan kelas.

Mendengar nama tersebut, Alya pun menoleh dan matanya seketika membulat melihat Kenzie yang ada didepan kelasnya sedang berdebat dengan bu Tara.

Ngapain dia kesini?

"Alya Querannia" panggil bu Tara.

"Ya bu kenapa?"

"Sini"

Alya pun berjalan kedepan kelas dengan tatapan tanya murid-murid.

"Kenapa bu?" Tanyanya setelah sampai dihadapan bu Tara.

"Kamu kok mau sama dia? Kamu kan anak pinter cari cowok yang sederajat lah sama kamu. Jangan kayak dia nih" ucap bu Tari seraya menunjuk Kenzie.

Alya pun mengernyit bingung tentang maksud apa yang dibicarakan bu Tara.

"Maksudnya? Saya gak nge--"

"Bu, kayanya cewek saya sakit jadi saya harus bawa dia ke UKS. Permisi"

Kenzie memotong perkataan Alya, kemudian menarik Alya keluar dari kelasnya.

Yang ditarik hanya bisa menatap pergelangan tangannya secara bingung.

Setelah itu mereka sampai ditaman belakang.

"Jadi kenapa lo narik-narik gue, dan bilang kalo misalnya gue cewek lo. Kita aja gak saling kenal"

Alya pun duduk dibangku taman sebelah Kenzie.

"Kita belom saling kenal? Oke kalo gitu, gue Kenzie Gavino murid kelas 12 IPS 3 trus gue anaknya ganteng, semua cewek suka sama gue ka--"

"Gak! Gue gasuka sama lo"

"Gak berlaku nanti"

"Maksudnya?"

Kenzie pun tersenyum misterius.

"Nanti juga lo bakalan suka sama gue"

Dan Alya hanya diam menanggapi itu.

¤¤¤¤¤

Ishh kenapa Kenzie jadi nyebelin gitu sih? perasaan kemaren dia gak nyebelin. Dasar Kentut.

"HEH!"

"Astagaa" ucap Alya kaget seraya memegang dadanya.

"Udah pada balik, lo bengong aja"

"Eh? Jam berapa emg sekarang?"

"Jam 4. Setelah lo pergi sama Kenzie baliknya lo jadi bengong, emg beneran ya lo ceweknya dia? Hebat juga tipe lo, pantes lo gamau sama gue. Yahh orang kayak gue bisa apa haha" ucap Galih, teman sekelas Alya yang memiliki perasaan lebih kepadanya.

"Gue balik dulu deh, daah Galih"

Lebih baik menghindari percakapan tersebut, karna Alya sadar, Galih pasti akan menyindirnya dan berakhir dengan mengungkapkan perasaannya entah yang keberapa kalinya kepada Alya, dan Alya hanya bisa terdiam kemudian pergi tanpa sepatah kata pun.

Kalo ia menerima, hatinya tidak memiliki perasaan apapun kepada Galih, kecuali perasaan sesama teman.

Kalo ia menolak, ia takut akan menyakiti Galih, dan Galih akan menjauhinya seperti kebanyakan.

Ia tidak mau itu terjadi jadi ia lebih memilih tidak menjawab dan bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa sebelumnya.

Katakan ia jahat karna mengabaikan Galih seperti itu, tapi perasaan tidak bisa dipaksakan bukan?.

Alya berjalan dilorong sekolah seraya bersenandung ria.

"Selamat sore pak" sapa Alya ketika melewati pos satpam.

"Sore neng Alya"

"Saya pulang dulu ya pak"

"Iyaa neng, hati-hati yaa"

Baru hendak melangkah tangannya dicekal seseorang.

"Pulang bareng gue aja"

Alya pun mendelik kesal ketika mengetahui orang tersebut adalah Kenzie.

"Gak!"

Tolaknya tegas seraya menghempaskan tangan Kenzie.

"Please"

Kenzie memohon seraya menangkup kedua tangannya didepan dada, tak lupa matanya yang menatap penuh permohonan.

Sialan kenapa natepnya gitu sih. Batin Alya.

"Fine!"

Kemudian Kenzie merangkul Alya menuju mobil sport berwarna putihnya yang berada diparkiran.

Tanpa mereka ketahui, seseorang telah memotret mereka ketika mereka saling berangkulan.

"Kena lo Al"

Ucap seseorang tersebut seraya terkekeh pelan, kemudian pergi dan masuk kedalam mobil sedan berwarna hitam.

¤¤¤

Jangan lupa pencet bintangnya HE makasih lhoo;) dan maaf kalo ada typo bertebaran dimana-mana.

*24-10-16*

High HopesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang