Tepat hari ini, Alya bertekad untuk memutuskan hubungannya dengan Kenzie setelah hampir seminggu tidak bertemu dan berkirim pesan.
Alya: Kenzie bisa ketemuan?
Setelah 5 menit berlalu, telepon Alya berdering.
Kenzie calling...
"Hallo Alya?"
"H-hallo" balas Alya gugup.
"Udah 5 hari kamu gamasuk, kamu kemana? Bahkan sekarang aku jadi cinta sekolah karna aku berharap ketemu kamu"
"Nanti kita ketemuan ya jam 5 sore dicaffe biasanya. Aku mau ngomong sesuatu"
"Aku pasti dateng kok. Sampai jumpa nanti"
Setelah itu sambungan terputus.
Alya ragu, ia ingin disisa hidupnya ia selalu bersama Kenzie.
Tapi disisi lain, ia tidak mau membuat Kenzie khawatir.
"Lakuin apa yang pas sama hati lo" kata-kata dari Karin terngiang kembali diotak Alya.
Gue harus mutusin Kenzie. Batinnya
***
Alya menunggu Kenzie yang tak kunjung datang, sudah 15 menit lamanya namun batang hidung Kenzie tidak muncul juga.
Setelah menunggu lebih lama lagi, akhirnya Kenzie datang.
"Udah nunggu lama ya? Maaf ya tadi aku ada urusan. Kamu udah pesen?" tanya Kenzie seraya merapikan rambutnya yang berantakan karna tertiup angin motor.
"Gausah, aku cuman mau ngomong sesuatu sama kamu..."
Alya menghirup nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan.
"Aku mau putus" ucap Alya tegas.
Kenzie membeku, apa yang ia harapkan tidak seperti apa yang ia bayangkan.
Ia kira, saat ini ia akan menge-date bersama Alya, namun semua itu salah.
Nyatanya, hubungan ia dengan Alya sudah kandas.
"T-tapi kenapa? Aku buat salah? Maaf" ucap Kenzie lirih.
Alya tidak mampu menahan tangisnya, namun ia tidak mau menangis didepan Kenzie.
"Aku yang udah bosen sama kamu, lagian aku juga udah suka sm org lain"
Bohong. Bantah Alya dalam hati.
"Aku udah gasuka sama kamu, aku udah nyaman sama yang lain"
Dusta. Batinnya.
"Aku udah gabahagia sama kamu, aku udah males sama kamu"
Akting bagus. Ucapnya dalam hati yang terasa pedih.
"Bohong!" bantah Kenzie emosi.
"Aku gabohong, nanti orang itu bakal jemput aku" ucap Alya.
Dalam hening yang menyelimuti, tiba-tiba pintu caffe terbuka menandakan ada orang masuk.
"Alya" panggil seseorang tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
High Hopes
Teen FictionKenali Alya Querannia, salah satu siswa Bintang Harapan. Anaknya baik, pintar, polos, dan cantik. Hidupnya biasa saja, terkesan datar dan sepi. Ia bukan anak famous yang terkenal dimana-mana ataupun punya kenalan sana-sini. Sahabatnya cuman satu, Ka...