**normal pov**
Setelah mereka menguburkan jenazah adiknya mita;mira.
Mita menghampiri seluruh temannya.
"Apa yang harus kita lakukan??"ucap nanda dengan khawatir.
"Tidak tau. Mungkin kita sebaiknya menyerahkan diri saja untuk dimakan zombie sialan itu"ucap rivant seadanya.
Setelah mendengar apa yang diucapkan rivant. Emosi nanda pun meninggi. Dan ia kehilangan kendali pada tubuhnya.
Ia pun menghampiri rivant. Dan menyudutkannya. Ia menarik kerah baju rivant setinggi tingginya.
"IDEMU ITU SANGAT KETERLALUAN!! JIKA KAU MENYERAHKAN KAMI KEPADA ZOMBIE SIALAN ITU, BERARTI USAHA KITA SELAMA INI UNTUK TETAP BERTAHAN SIA SIA SAJA!!"teriak nanda kesal.
"Habis mau bagaimana lagi.."ucap rivant putus asa.
Setelah mendengar jawaban dari rivant. Nanda pun merasa kecewa. Ia mengepalkan tangannya dan langsung mendarat pada wajah rivant.
"STOP!!"teriak mita meredakan suasana.
Setelah mendengar teriakan mita, nanda pun tersadar dan langsung melepaskan cengkramannya.
"Kita adalah team. Sebagai team yang baik. Kita tidak boleh bertengkar dan selalu bersama. Dan aku yakin jika kita saling percaya dan selalu bersama kita pasti bisa membunuh semua zombie keparat itu"ucap dirro menyemangati teamnya.
"Aku setuju denganmu. Tapi kau bukan teamku"ucap dido dingin yang sedari tadi diam.
"Kau hanya salah satu dari mereka"ucap erwant menimpali.
"Jika kau membantu kami"ucap nanda dengan dingin dan menusuk.
"Kau akan membunuh kami"ucap rivant.
"Dan juga.. Jangan pernah berpikir kalau kau adalah bagian dari kami"ucap mita.
Yup!
Mereka berkata begitu karena mereka sudah tau siapa sebenarnya dirro. Mita yang memberitahukan itu. Tapi ia tidak memberitahukan semuanya.
Menurutnya masalah itu hanya masalah nya sendiri. Karena ia yang memulai maka ia juga yang harus mengakhirinya. Walaupun untuk mengakhirinya harus mengorbankan nyawanya sendiri.
"Baiklah.. Sepertinya satu satunya jalan keluar adalah membantai semua zombie zombie yang menghalangi kalian"ucap mita.
"Maksudku kalian. Selain dirro"ucap mita melanjutkan.
Setelah dido,erwant,rivant dan nanda mulai berjalan menjauhi mita dan dirro. Mita pun langsung menghampiri dirro.
"Maaf. Kami tidak bermaksud untuk menyudutkan kau. Tapi.. Kenyataanya inilah yang terbaik untuk kami semua" ucap mita lirih lalu meninggalkan dirro yang masih mencerna pemikirannya.
"Jika itu memang yang terbaik. Yes, I am okey" lirih dirro di dalam hati.
****
Setelah lelah berjalan. Mereka pun pergi ke kota untuk memenuhi seluruh kebutuhan mereka ke depan.
Lalu saat beberapa langkah lagi mereka menuju kota. Mereka berhenti dan terus memandang zombie zombie di hadapan mereka.
"Oke! Kita mulai pembantaiannya!"ucap mita lalu mengambil senjata senjata yang ada di tasnya.
"Ambil!"ucap mita lalu melemparkan sebuah kapak ke arah erwant.
"Ambil!"ucap mita lalu melemparkan sebuah katana ke arah Nanda.
"Ambil!"ucap mita lalu melemparkan sebuah pisau ke arah rivant.
"Ambil!"ucap mita lalu melemparkan sebuah bilah bambu ke arah dido.
"Bagaimana denganku?"ucap dirro.
"Sudah kubilang.. Kau bukan bagian dari team ku. Jadi berhenti menganggap dirimu bagian dari teamku"ucap mita dingin.
"Bagaimana dengan senjatamu mita?"ucap erwant.
"Aku akan memakai senjata samurai"balas mita.
****
Maaf.. Tadinya sih.. Mau lanjut disini.
Tapi kepanjangan🌐. Jadi lanjut chapter aja.
Gpp kok gak votment juga.
Cerita udah ada yang baca pun aku udah seneng.
Yaudah langsung aja.
TBC->->->
KAMU SEDANG MEMBACA
The Killers Zombie (End)
Science FictionBisa kalian bayangkan bagaimana jika kalian terjebak di dunia penuh zombie?!. Apa yang akan kalian lakukan?. Petualangan mita sang killers dengan dirro membuat mereka hanyut dalam kisah cinta yang penuh pengorbanan. Dan bagaimana dengan alharits yan...