I now

79 2 0
                                    

**mita pov**

Sinar cahaya menyeruak masuk ke pelupuk mataku. Akupun memejamkan mataku untuk menghilangkan kesilauan yang ditimbulkan cahaya tersebut.

Ku buka kelopak mataku secara perlahan..

Aku mengenal tempat ini.

Inikan mall yang sebelumnya aku tempati.

Lalu muncullah sesosok pria dari samping gedung tersebut dengan mengendap endap hendak mengintip sesuatu dari dalam jendela.

Aku mendekatinya dan mencari tahu apa yang sedang dilihatnya.

Dari jendela tersebut aku melihat seorang gadis yang terbaring lemah di tengah tengah teman temannya.

Setelah ku perjelas lagi pandanganku, ternyata gadis yang terbaring itu adalah ragaku dan teman temannya itu adalah team the killers zombie x zui.

Melihat peristiwa tersebut membuatku shock sesaat.

Akupun mengalihkan pandanganku ke arah pria yang ada disampingku.

Sesosok pria tersebut mempunyai ciri ciri sebagai berikut; rambut sepanjang daun telinga, wajah yang tampak lusuh dengan senyum bengis yang mengembang, bentuk tubuh atletis, sorot mata yang tajam menusuk, dan luka menyayat yang terdapat pada lututnya.

Setelah beberapa lama aku mencerna pikiranku, akhirnya aku menyadari bahwa pria itu adalah alharits.

"Aku akan membuatmu merasakan apa yang orang tuaku rasakan!"lirih alharits

"Tunggu pembalasanku"lirih alharits.

Hah? Jadi ini semua terjadi karena diriku? Memangnya apa yang kulakukan?.

Lalu sebuah ingatan muncul di otakku. Ingatan tentang kejadian yang menyebabkan aku dan teman temanku mempunyai sebuah rasa 'tak berkemanusiaan'.

Jadi,,,, pada saat tragedi itu,, ke dua orang tua alharits ikut terbunuh olehku?

Jadi ini semua salahku?.

Lalu alharits pun pergi.

Aku mengikutinya.

****

Sampailah aku disebuah tempat. Namun Aku terus mengikuti alharits.

Dan ia berhenti pada sebuah ruangan. Ku fokuskan pandanganku ke arah ruangan tersebut, namun hasilnya nihil. Ruangan tersebut benar benar gelap tanpa penerangan apapun.

Tanpa mempedulikan kegelapan ruangan tersebut, alharits melangkah memasuki ruangan tersebut.

Untuk memecahkan teka teki ini, mau tak mau aku harus mengikutinya.

" dirro,, bagaimana keadaanmu?"tanya alharits.

Ku pokuskan arah pandanganku ke seluruh penjuru ruangan gelap itu.

"Keadaan?? Kau menanyakan keadaanku?!!" teriak dirro gusar.

Mendengar teriakan dirro, sontak membuat alharits kesal. Iapun menghampiri dirro yang sedang terikat dibawah lantai lalu mengangkatnya dengan tatapan gusar.

"Stupid!! Aku menanyakannya dengan baik baik!!" teriak alharits.

Walaupun gelap yang mendominasi ruangan tersebut, aku masih bisa menyaksikan kejadian itu.

Namun,, perlahan lahan pandanganku mulai kabur.

'Kembalillah! Mereka mengkhawatirkanmu'ucap the killer.

Akupun tersadar,,

**end mita pov**

Perlahan mita membuka kelopak matanya. Team the killers zombie masih duduk mengelilinginya.

Mereka mendekat, hendak melayangkan 1000 pertanyaan pertanyaan yang ada dipikirannya.

"Apa kau mendapat informasi?" tanya nanda penasara.

"Ya, aku tahu dimana persembunyiannya" ucap mita dengan suara yang masih rendah.

"Kalau begitu,, mari kita buat rencana penyerangan sekarang!!" ucap rivant semangat.

****

The Killers Zombie (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang