Pembantaian

69 4 0
                                    

**Normal pov**

Mereka lalu berjalan menuju kota itu dengan langkah santai.

Br... Brr.. Brrr...

Geraman zombie zombie itu terdengar begitu jelas.

Namun itu tidak menjadi halangan bagi mereka. Mereka tetap saja berjalan ke arah kumpulan zombie zombie itu.

Setelah mereka dekat dengan lokasi tersebut.

Brr.. Br.. Brr..

Ada beberapa zombie yang menghampiri mereka.

Dan mereka langsung saja menebas leher zombie itu.

Lalu setelah mereka membunuh zombie zombie itu. Mereka berlari menuju kumpulan zombie zombie itu. Dan mereka mengangkat senjata mereka setinggi leher.

"THE KILLERS ZOMBIE IS COME!!!" teriak mereka semua sambil terus berlari.

"LETS GO KILL ZOMBIE'S!!"teriak mita sambil menoleh ke arah teman temannya dan di balas anggukan dari teman temannya.

Mereka terus berlari..

Dan akhirnya..

Mereka sampai..

Mereka dikepung oleh zombie zombie itu.

Dan setelah mereka menyadari keadaannya masing masing. Mereka memilih untuk membunuh semua Zombie yang menghalangi mereka.

Plak..

Syat..

duk..

Cyat..

Sreet..

Mereka terus berlari dan membunuh dengan membabi buta tanpa perlindungan apapun.

Yang terpikirkan oleh mereka adalah

'Apapun yang terjadi aku harus selamat demi kelestralian generasiku dimasa yang akan datang'

Lalu saat sedang kritis tersebut. Mita mendengar sebuah tawaran dari jiwanya yang lain.

'Jika kau ingin selamat. Izinkan aku untuk keluar'

'Tidak, aku tak bisa'

'Pikirkanlah baik baik'

'Aku dapat mengatasinya sendiri'

'Ini demi keselamatan kalian'

'Ya sudah. Apa boleh buat.. Tapi awas! Jangan di pakai bermain'

'Sipp'

Lalu setelah mita dan jiwanya berargumen.

Akhirnya keluar lah jiwa mita yang lain. Seorang pembunuh.

Mita berubah..

Ia lalu berlari dan mengarahkan samurainya ke arah zombie zombie di hadapannya.

Dengan  semangatnya ia berlari sambil membunuh zombie itu. Ia tersenyum seolah olah sedang bermain.

Namun di belakangnya ada sesosok pria yang terus memperhatikan gerak geriknya dari bawah semak semak.

tanpa di sadari semua zombie dikota tersebut sudah mati di bunuh oleh mita.

Lalu setelah mita membunuh semua zombie itu, ia terjatuh dan pingsan.

Melihat mita yang terjatuh erwant, dido, nanda dan rivant pun menghampiri mita. Dan langsung membopongnya.

Namun pada saat itu juga. Pria yang tadi memperhatikan gerak gerik mita. Lansung keluar dari persembunyiannya. Dengan membopong dirro.

"Selamat kalian telah menyelesaikan level permainan ini. Tunggu saja, permainan lainnya pasti akan datang lagi"ucap pria tadi.

" HAH?!!"teriak mereka saat melihat pria yang mengucapkan kalimat tadi.

"Alharits??bagaimana kau bisa disini?? Dan Apa yang kau lakukan disini?"ucap erwant terkejut.

"Hah?aku??" ucap pria tadu yang bernama alharits.

"Aku kesini untuk memastikan kalian dapat menyelesaikan level permainan ini" ucap alharits.

"Ini bukan permainan!!" teriak rivant marah.

"Sadarlah alharits.." ucap nanda.

"Hey!! Mau kau bawa kemana dirro?!" teriak dido.

"Sudahlah aku akan pergi sekarang. Dan satu lagi.. Dirro itu adalah kaki tanganku. Jadi aku boleh melakukan hal apapun padanya dengan sesuka hatiku"ucap alharits lalu pergi dengan membopong dirro di pundaknya.

****

Gimana feel nya?? Maaf. Banyak kesalahan.. Maklum aku kan baru nulis cerita disini.

Maaf kan aku >3

Oh iya.

baca juga ya cerita aku yang lain.. Coba liat aja di work ya..

Atau cari aja judulnya danger love

The Killers Zombie (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang