Dua

130 15 0
                                    

Kinan mengunjungi salah satu toko kue di kotanya. Menurutnya toko kue ini unik. Tidak terlalu kecil tidak juga terlalu besar.

Bau vanila sangat khas. Hal itu membuat kinan suka berkunjung di toko ini. Walaupun pemiliknya cukup berumur, tapi kebersehian toko ini tetap terjaga.

Kinan mengamati beberapa kue yang ada di dalam lemari kaca.
Dia bingung kue manakah yang cocok untuk Leon.
Beberapa menit setelah memilih milih kue yang cocok, akhirnya ia menemukan kue yang pas untuk Leon.
Kinan membayar kue yang di belinya.
"Yaa sudah di beli orang ya." Kinan menoleh suara yang tampak kecewa di sampingnya.
Sepertinya gadis itu juga menginginkan kue yang di beli kinan.

kinan mencoba memulai pembicaraan. "Kakak mau beli kue ini?"

"Sebenarnya iya tapi yasudalah tak apa." Jawab gadis itu dengan senyuman.

"Kakak saja yang beli. Aku nggak jadi beli kue ini." Tawar kinan.

"Tak perlu aku bisa beli kue yang lain. Kalau boleh tahu untuk siapa kue itu?" Gadia itu mencoba bertanya kepada kinan.

"Untuk kakak aku hari ini dia ulang tahun."
Setelah selesei membayar kinan berpamitan dengan gadis itu. Lalu kinan berjalan pulang.

Setelah sampai rumah kinan sangat berhati hati di sekelilingnya. Ia terus mengawasi apakah Leon sudah pulang apa belum.

Kinan diam diam berjalan masuk ke kamar Leon.
Ia meletakan kue yang bertuliskan happy birthday kak leon. tak lupa kinan memberi lilin 17 di atas kuenya.

Setelah selesei kinan berlalari menuju kamarnya.
Ia sangat berharap Leon senang dengan apa yang kinan beri.

***

Suasana cafe bernuansa london cukup ramai. Leon memesan segelas coklat hangat dan beberapa cemilan ringan.

Sedangkan beberapa teman leon memesan Milkshake.
Mereka sedang berbincang bincang. Biasa pria, ada saja yang di bicarakan.

"Hbd ya leon semoga kau makin solid  di umur yg tua ini."

"Sialan." Ucap leon sambil menepuk pundak temannya.

Jam menujukan pukul 22.00 wib. Leon berpamitan kepada temannya untuk pulang.
Sejujurnya ia rindu dengan suasana rumahnya yang dulu. Yang hangat dan penuh kasih.
Tapi setelah ada kinan di rumahnya. Rumah itu menjadi suram dan tapak mencengkram. Semua orang tampak tak pedeli kepadanya. Hari ini saja yang mengucakan ulang tahun hanyalah sabahabat dekatnya.

Sedangkan orangtuanya lembur sampai malam.
Leon sampai di rumahnya. Ia membuka pintu lalu berjalan ke kamarnya. Tangga demi tangga ia naiki.

Lalu setelah samapai kamar ia benar benar terkejut.
Di mejanya terdapat kue dan lilin. Ia sudah menduga pasti kerjaan kinan.

"lancang sekali dia masuk kamar ku tanpa ijin." Decak Leon.

Leon berjalan ke kamar Kinan dengan membawa kue yang ada di kamarnya. Ia membuka pintu kamar kinan dengan kasar.

"Hei! Lancang sekali kau masuk kamarku tanpa ijin."

"Aaaaa aku hanya ingin memberi kejutan." Kinan menjawab dengan gugup. Entah yang ia rasakan hanya takut. Badannya sedikit bergetar.

"Aku tak butuh kejutanmu." Leon membuang kue di tangannya lalu menutup pintu dengan keras.

Kinan tekejut, ternyata usahanya tidak membuahkan hasil. Ia membersikan kue yang di lempar Leon di lantai.

Air matanya membasahi pipinya. Ia mengusap air matanya.
Sampai kapan Leon bersikap dingin pada dirinya.

Setelah membersikan lantai. Kinan beranjak ke kasur dan menarik selimutnya. Ia berusaha memejamkan mata lalu terlelap.

Hai hai jangan lupa voment yahhh. Maaf kalo ada salah kata. Karena kesempurnaan hanya milik tuhan.
Author hanya manusia HEHE:V

ANTARA HUJAN DAN SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang