Satu

250 19 1
                                    

Pagi ini matahari menyambut hangat   dunia. Hmm aku tak tau pasti apa di semua negara cerah seperti ini. Bau embun masi terasa, tandanya kinan belum terlambat bangun.

Kinan memakai seragam sekolahnya, ia memasangkan dasi dengan bercermin. Setelah menggunakan dasi kinan mengecek tasnya. Apakah ada yang tertinggal. Oh ternyata tidak.

kinan membawa tasnya dan pergi ke meja makan. Di sana sudah ada mama, papa, dan kak leon. Mereka sedang menikmati roti berselai coklat dengan segelas susu.

"Selamat pagi." Sapa kinan dengan menarik kursi meja makan yang akan ia duduki.
"Pagi sayang, kamu mau makan apa?" Tanya mama kinan sambil mengambilkan sehelai roti untuknya.

"Sepertinya aku tak sarapan hari ini, bawa bekal saja ya. Uda pesen sama mbok ing juga ma." Jawab kinan dengan halus.

"saya mau berangkat." Kak leon berdiri sambil membawa tas dan jaket kulitnya.

"Hei leon, belum habis sarapanmu." Teriak papa.

"Sudah kenyang." Jawab leon dengan nada yang menyinggung kinan.

Kinan tau betul di rumah ini yang belum bisa menerima kinan ialah kakak tirinya. Leon.

Sejak mama dan papa tirinya menemukan ia di pinggir sungai. Kedua suami istri itu memutuskan untuk mengadopsi kinan. Tepatnya 1 tahun lalu.

Kinan tak tau siapa jati dirinya. Karena ia sungguh tak ingat apa apa waktu itu. Kinan sendiri tau namanya kinan dari kalung yang selalu ia pakai.

Semenjak itulah leon menjadi dingin dan angkuh kepada kedua orangtuanya.

"Kamu berangkat ya kinan. Nanti telat." Papa berusaha memecahkan keheningan.
"Iya." Kinan berpamitan kepada mama dan papanya lalu berangkat ke sekolah.

Di perjalanan menuju sekolah, ponsel kinan bergetar.
Kinan membuka slide ponselnya.
"Kinan kalo kamu udah nyampe sekolah buruan ya, aku mau lihat pr sejarah.
-kara"

Ah pesan singkat dari kara rupanya. Sudah kebiasaan kara jika melihat pr atau catatan kinan. Karena kara bisa dikatakan cewek mageran atau malas gerek.

Kara adalah teman dekat kinan semenjak bersekolah di VALLEY HIGH SCHOOL. Karena kinan tergolong siswa baru jadi ia belum terlalu banyak memiliki teman. Walaupun sudah bersekolah selama satu tahun

Setelah sampai sekolah kinan menuju kelasnya di lantai 2. Kinan menaiki tangga berjalan bersama murid murid lainnya.

Setelah sampai kelasnya kinan masuk dan duduk di bangku sebelah kara.
"ohayou. Jadi liat pr aku gak?" Karena terkejut akan kehadiran kinan. Kara tanpa sadar memelototi kinan sambil berkata

"aduh kinan memang kamu pelindungku di berbagai jaman."

"Ah lebay kamu."

8 jam kinan beraktifitas di sekolah.
Jam terakhir pelajaran membuat para murid malas untuk mendengar apa yang di terangkan oleh guru.

Kringgggg
"Yeayyy!!!!" Bunyi bel pulang sekolah selalu membuat para siswa bahagia.
Kinan membereskan barang barang yang berserakan di mejanya.

Kinan melangkah keluar bersama para temannya.
"Kinan aku pulang duluan ya." Ucap kara seraya senyum ke arah kinan.

Kinan menuggu pak yudha di depan sekolah. Selang beberapa menit pak yudha pun datang.
Kinan membuka pintu mobil dan duduk di dalam mobil.
"Non maaf saya telat."
"Pak yudha nggak telat kok." Jawab kinan dengan ramah.

Perjalanan menuju pulang, kinan memandangi jalan dari kaca mobil. Ia termenung.
Siapa ia sebenarnya? Mengapa ia bisa tak ingat apa apa. Siapa orangtua aslinya. Mengapa kinan bisa sampai di pinggir sungai.
Tak terasa air matanya membasahi pipinya. Lalu kinan mengusap air mata itu.

"Non udah sampai." Perkataan pak Yudha membuyarkan lamunan kinan.
"Ehh iya, kinan turun dulu ya pak."

***

Malam yang sunyi. Rembulan menyinari bumi yang gelap. Bintang-bintang bertaburan seakan menemani bulan untuk menyinari bumi.
Leondre Imanuel yang sedang menyusuri ramainya kota. Dengan motor yang besar leon tak tau tempat apakah yang ia tuju. Di kepalanya yang ia pikirkan adalah gadis yang ia sukai.

Medelyn. Gadis yang cantik, baik, berhati lembut dan sangat ramah.
Leon tak sengaja berjumpa medelyn di toko kue. Toko kue itu menjadi saksi awal pertemuan leon dengan gadis itu.

Tapi status leon sekarang adalah menjadi pengamat diam diam. Dan tak tau kapan ia dapat berbicara dengan medelyn.

Hai aku baru berkecimpung di dunia menulis ini cerita keduaku. Semoga suka yaa ><

ANTARA HUJAN DAN SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang