Tiga

109 16 0
                                    

Cindy berjalan menyusuri kamar anak anaknya.
Ia melihat kamar Leon. Tampaknya ia sudah terlelap.
Cindy menghampiri Leon yang terlelap dengan tenang.
Ia mengelus kepala Leon.
"Kamu kira mama lupa sama ulang tahun kamu? Tidak Leon. Meski mama sibuk mama tetap ingat hari ini adalah hari lahirmu. Selamat ulang tahun anakku semoga kau selalu menjadi Leon yang ku kenal."

Setelah mengucapkan kata kata tersebut, cindy berjalan keluar dan menutup pintu kamar Leon.

Leon membuka mata. Ternyata ia belum terlelap sungguhan.
Leon cukup senang, ternyata mamanya tak lupa hari ulang tahunnya.

Leon mencoba menutup mata. Tapi nihil. Rasa kantuk belum menghampiri matanya.
Ia masi terpikir kejadian tadi. kejadian yang menurut Leon sangat kasar. Leon melihat raut wajah Kinan yang ketakutan.
Sebenarnya ia merasa bersalah, tapi yang di lakukan kinan, masuk kamar Leon tanpa ijin, menurutnya sangat lancang.

Lantas apa yang harus Leon lakukan sekarang? entah, ia tetap bingung.

📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖

Suasana di kantin sekolah sangatlah ramai. Entah, apa yang membuat para siswa pergi ke kantin untuk makan bekal di meja kantin.
Biasanya hanya siswa yang ingin makan makanan kantin saja yang kemari.

Kara dan kinan memilih makan lasagna dengan segelas jus semangka yang segar.
Mereka memilih duduk di sebelah James, ketua kelasnya.

James memilih makanan sup teriyaki dan segelas air mineral.
"Makanan kalian selalu sama?" James yang heran kepada kara dan kinan yang selalu memesan makanan yang sama.

"Tidak juga." Ucap kara sambil mengunya lasagna.

Selesei makan kara dan kinan berjalan meniggalkan kantin.

"Ra, aku ke perpustakaan ya. Kamu kalo balik duluan gak papa."
"Seriusan gak papa?"
"Iya gak papa." Ucap kinan meyakinkan kara.

📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖

Sesampai di perpus kinan melihat bilik sastra.
Kinan suka sekali dengan warna warna buku di perpustakaan.

Kinan mencoba mengambil buku di bilik cukup tinggi.
"Ahh kok gak nyampai." Decak kinan. Tak lama dari belakang tangan yang panjang mengambil buku yang di inginkan kinan.

"Kalo gak nyampe jangan meraih yang tinggi nati jatuh." Pria itu memulai pembicaraan

Karena bingung harus berkata apa, kinan hanya berkata "Terima kasih."

Kinan berjalan menuju meja yang ada di perpustakaan. Ia menarik bangku yang ia duduki.

Ia mulai membuka lembar demi lembar buku itu.
"Tampaknya buku ini sudah lama." Kinan membatin.
Ia sangat suka bau buku lama. Baunya sangat khas.

Selang 30 menit berada di perpustakaan, kinan melihat arloginya. 5 menit lagi bel masuk berbunyi.
Kinan bergegas mengembalikan buku itu ke rak.
"Ahh lupa, aku kan tak sampai." Decak kinan.
"Sini saya saja yang menaruh." Lagi lagi pria yang asing itu menawarkan bantuan.

Setelah pria itu selesai, kinan berucap terima kasih kepada pria itu. Lalu bergegas kembali ke kelas.

📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖

Mendungnya langit membuat hembusan angin menjadi sendu. Leon yang berada di atap hanya dapat melamun dan menikmati suasana seperti ini.

Leon tak begitu suka suasana gaduh. Karena kelasnya sedang tak ada guru, ia memutuskan pergi ke atap.

Kejadian semalam masi terngiang di benak Leon. Apa ia keterlaluan dengan kinana?
Apa ia harus minta maaf kepada kinan?
Apa ia harus berdamai?

Sontak, bayangan itu langsung menepis pikarannya. Hal itu sangat bodoh. Buat apa ia melakukan itu.
Kinan sudah membuat kedua orangtuanya berbeda. lebih menyayangi kinan.

Tapi bukannya ia sudah janji kepada almarhum kakeknya untuk melindungi perempuan, menjaga perempuan, tidak berkata kasar pada perempuan.
Karena kita lahir dari rahim perempuan.

Hai halo. Terimakasih untuk kamu yang mau meluangkan waktu untuk membaca ceritaku ini. Jangan lupa voment yahh><

Maaf kalo ada yang typo ya

ANTARA HUJAN DAN SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang