Pras pergi ke kamar Meirose. Namun Pras tak menemukan Meirose di ranjangnya. Dia pun mencoba mengetuk pintu kamar mandi, barangkali Meirose didalamnya. Namun tak ada jawaban, Pras pun membuka pintu kamar mandi. Dan tidak ada sosok Meirose disana.
Pras keluar kamar dengan panik, Pras berlari bertanya pada suster. Suster pun tidak mengetahui kemana Meirose pergi. Lalu dokter menyuruh Pras untuk berpencar ke segala ruangan rumah sakit untuk mencari Meirose.
Di atap gedung rumah sakit, kaki Meirose sudah berada pada ujung atap itu. Air mata terus mengalir ke pipinya. Tekadnya sudah bulat untuk mengakhiri hidupnya.
Tiba-tiba Pras datang dan berbicara, "Dari tempatmu berdiri, tingginya 19,5 meter sampai ke aspal. Kalau beratmu hanya 50-55 kg, itu ada kemungkinan kamu jatuh, tapi tidak mati. Yang jelas, cacat!"
"Siapa kamu?" Ucap Meirose. Pras tak menjawab, namun berusaha mendekati Meirose untuk menghentikan usaha bunuh diri itu.
"Jangan mendekat!" Bentak Meirose.
"Aku Prasetya, aku yang membawamu kemari" Jawab Pras.
"Ngapain kamu ngurusin hidup aku?" Ucap Meirose.
"Aku tau tentang hidupmu Mei, aku tau rasanya ulang tahun tanpa kehadiran orang tua" Ujar Pras agar Meirose dapat dikendalikan.
"I don't care!" Sahut Meirose.
"Aku tau...."
"Good bye, biarin aku mati! Okay!" Marah Meirose.
"Mei, plisss, tunggu dulu! Ibuku meninggal bunuh diri didepan mataku, bayi kamu yang baru lahir akan bernasib sama seperti kita, sejarah akan terulang Mei..." Ucap Pras sambil sedikit mendekati Mei.
"I don't care! Setelah aku hamil berbulan-bulan, aku kesakitan, sekarang aku yang harus menjaga bayi itu? Gitu?" Bentak Meirose.
"Bukan begitu, kamu tidak akan sendiri! Kalau kamu berniat menjadi wanita baik, Tuhan akan mengirimkan lelaki baik pula kepadamu" Ujar Pras.
"Laki-laki? Semua laki-laki sama, selalu bersembunyi dibelakang kata nanti" Meirose makin marah.
"Saya muak dengan omong kosong ini!!!" Meirose menjatuhkan dirinya.
"Meii....." Pras berlari dan berusaha memegang tangan Meirose.
"Lepasin aku! Biarkan aku pergi!" Ucap Meirose yang tengah tergelantung di atap rumah sakit.
"Mei, tolong jangan! Aku akan nikahin kamu!" Ucap Pras dengan berat hati.
"Bohong!" Meirose mencoba melepaskan pegangan Pras.
Pras teringat akan kejadian dimana ibunya meninggal.
"Demi Allah Mei, aku akan nikahin kamu" Ucap Pras dengan tegas.
Akhirnya Mei luluh dan Pras berusaha menaikannya kembali. Meirose memeluk Pras dan menangis.
Pras bersandar di dinding rumah sakit. Pras merasa bersalah kepada Arini. Namun Pras tidak ada pilihan lain. Itulah jalan satu-satunya untuk menyelamatkan Mei.
Ayah angkat Pras datang dengan membawa mahar perkawinan. Akhirnya pernikahan pun berlangsung di rumah sakit. Meirose pun masuk Islam, dengan mengucapkan dua kalimat syahadat. Walinya pun dokter.
Amran menerima telfon dari Pras, dan segera ke rumah sakit. Amran kaget dan sedih.
Warung pinggir jalan
"Gila lo Pras! Gila!" Omel Hari.
"Gue ngerti Har, gue ngerti!" Sahut Pras.
"Ya kalau ngerti kenapa lo harus....." kata-kata Hari tak terteruskan karena dibungkam oleh Amran.
"Udah Har, nggak usah didebat! Pras itu gak salah, nih baca nih surat An-Nisa" Amran memperlihatkan surat An-Nisa Ayat 3.
"Dan jika kamu takut tidak berlaku adil, jika menikahi perempuan yatim, maka nikahi wanita yang kamu senangi 2, 3, atau 4! Nih ente baca nih!" Jelas Amran pada Hari.
"He, ente kalau baca ayat, jangan setengah-setengah dong! Nih baca lanjutannya. Dan jika kamu takut tidak bisa berlaku adil, maka nikahi satu aja" Serang Hari.
"Itu urusanku sama Allah dan Arini!" Sahut Pras.
"Pras, ngaku aja deh! Lo suka sama Meirose juga kan?" Tanya Hari.
"Har, aku kenal dia aja nggak! Dan ini bukan masalah suka atau nggak! Pernikahan ini niatnya untuk menyelamatkan hidup orang!" Sergah Pras.
"Kalau mau nyelamatin, nyelamatin aja! Kalau misalnya kenapa-kenapa bawa kerumah sakit"
"Kamu tau nggak rasanya ada orang loncat bunuh diri di depan mata kita...."
"Heeee! Udah, pernikahannya udah kejadian, ini sekarang urusannya Pras, ente kagak usah ikut campur! Banyak omong ente yah" Marah Amran pada Hari.
![](https://img.wattpad.com/cover/81105935-288-k802879.jpg)