"Wah ... oppa apa itu benar-benar gunung?"
"Apa bagimu itu terlihat seperti gurun?"
Oppa benar. Pertanyaan retoris membuatku tampak seperti orang bodoh sekarang. Bukannya mendapatkan jawaban semacam 'aigoo, cute', 'no, bae', atau sekadar rambutku yang diusak.
Dia malah menjawab seakan aku memang orang terbodoh yang tidak tahu perbedaan gunung dan gurun.
Dia pikir dia keren?
Ah ... aku lupa. Dia memang keren.
"Jerk."
Kulirik dari ujung mataku, ia masih di sana, masih memotret panorama Gangwondo yang menakjubkan.
Hah ... sepertinya seseorang sedang diabaikan sekarang.
"(Y/n), let's eat."
Aku mendengus pelan saat ia merangkul pinggangku dari samping. Giliran akan mengisi perut saja, baru dia semangat.
Jalan kaki menjadi pilihan untuk mencari tempat makan terdekat. Udaranya bukan main sejuk, hamparan hijau sejauh mata memandang benar-benar pengalaman baru untukku.
"Watch your step, (y/n)."
"I'm not child anymore."
Kudengar ia mendengus, ya ... kuakui tadi aku menjawabnya dengan imtonasi yang cukup ketus.
Salah sendiri, siapa yang suruh untuk mengabaikanku.
Aku menyantap dengan lahap bibimbap kebanggaan Gangwondo ini sesampainya kami pada salah satu kedai.
Yoongi oppa juga makan dengan tenang, tidak ada sesi bicara saat makan. Itu katanya.
"Chagiya, makan saja seperti anak kecil."
"Eoh? Thank you dear."
"Makan yang banyak ya. Love you"
"Love you too."
Aku mendelik pada orang di sebelah kami. Mengumbar kemesraan di tempat umum bukan gayaku sama sekali.
Rasanya bulu kudukku berdiri semua melihat momen lovey dovey mereka. Aku tebak, pasti mereka remaja belasan tahun yang masih belum tahu apa-apa tentang bagaimana cinta itu sebenarnya.
Teuk.... Teuk....
Aku mengerjap saat mangkuk alumuniumku diketuk.
"Matamu tadi hampir keluar loh."
"Kau bercanda?"
Dia menggeleng polos, bahkan sumpit masih bertengger di bibirnya.
Kenapa dia sangat menyebalkan hari ini? Aku tidak minta hal yang aneh-aneh kok. Aku hanya ingin dia sedikit saja menunjukkan sikap bahwa dia mencintaiku.
Terdengar kekanakan memang, tapi aku benar-benar menginginkannya.
Bibimbap menjadi pelampiasanku sekarang. Dengan kasar aku menyendok nasi bercampur macam-macam sayuran itu ke dalam mulut dan mengunyahnya tak kalah ganas.
Aku membuang pandangku, terlalu malas untuk melihat wajahnya--untuk saat ini. Dan kepalaku kemudian terangkat karena ia yang menyeka sudut bibirku.
"Kamu bilang kamu bukan anak kecil lagi. Lalu ini apa?"
Aku melirik sebentar butir nasi yang ada di jarinya.
"Apa itu terlihat roti untukmu?"
Rasakan itu! Aku baru saja membalikkan ucapannya. Maaf oppa, tapi kau sangat menyebalkan hari ini. Dan tentu saja aku harus menghukummu.
Dia langsung berdiri tanpa menjawabku. Membayar tagihan sebelum kami beranjak keluar.
"Pasang seatbelt-nya (y/n)."
"Oppa, apa kau benar-benar mencintaiku?"
Dia menyerngit, "Kamu kenapa sih yang? Badmood? PMS?"
"Say you love me."
Dia tertawa kecil dan membawa kepalaku pada dada bidangnya. Bersandar pada dadanya adalah sesuatu yang sangat nyaman untuk ditolak.
"Sudah lebih baik?"
Oppa masih mengelus lembut pucuk kepalaku, sedikit berat karena dia juga meletakkan kepalanya di atas kepalaku.
Masih terasa menggantung untukku mengatakan bahwa perasaanku lebih baik. Aku menginginkan sesuatu yang lebih dari sekadar usakan rambut.
"Sayang, there's like a million different ways to say 'i love you.' 'Put your seatbelt on', 'watch your step', 'get some rest', eat more'."
Ah ... Min Yoongi, dia selalu benar dalam kata-katanya. Aku terpekur sekaligus merasa bersalah karena sifat kekanakanku tadi.
"Oppa...."
"You just gotta listen."
Dia mengecup lama kepalaku, sangat lembut dan membuatku nyaman. Kueratkan pelukanku pada pinggangnya dan menyembunyikan lebih dalam lagi kepalaku di ceruk lehernya.
"Sorry."
"Kau akan memelukku terus? Lalu kapan kita akan pulang?"
"Besok."
Dan kudengar dia tertawa, juga ikut merengkuhku lebih dalam.
×××
Sorry for late update guys :(
Jams lagi sibuk rl banget huhuhu. Tugas itu loh kayak laler, banyaaaak banget. Anak sekolahan aja banyak apalagi yang kuliah yegak:")
Happy reading and give me some support yaa:))
Kasih tau Jams juga kalau ada typo atau EBI yang salah:))
Thank you~ See you in next chapter♡♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Fluffy Bangtan //Bangtan Imagine//
RandomDia yang orang lain kira "The hottest group in Kpop" justru terlihat berbeda saat di depanku. Dia manis, lucu, baik dan terkadang menyebalkan. Tapi ada satu yang masih tampak sama, aku masih tetap menyukai kedua sisi dirinya. Sexy on stage and flu...