Jungkook : Idol (#1)

4.6K 352 15
                                    

Tekan gambar speaker untuk mendengarkan lagunya yaa:))

__________________________

"Lantai lima studio tiga?"

"Iya. Kamu harus datang."

"Hmm ... memangnya ada yang spesial?"

"Pokoknya datang saja. Jangan terlambat. Aku tutup dulu."

Tut. Ckck.

Kuletakkan ponselku di atas meja rias dan meraih bedak serta lipstick. Mataku terpaku pada cermin, berulang kali kukatupkan bibirku guna meratakan warna lipstick.

Untung saja aku sedang dalam waktu senggangku, kalau tidak ... ah salah. Kalau pun aku sedang sibuk, dia pasti akan terus menggangguku dan memaksa agar permintaannya dipenuhi.

Seseorang tolong ingatkan aku kalau si pria kelinci itu sudah berumur dua puluh tahun!

Tidak ingin terlalu mencolok, busana casual menjadi pilihanku.  Baju kaos dengan panjang lengan hanya sampai siku, jeans putih yang aku padukan dengan nike putihku. Dan clutch bag sebagai pelengkap.

***

Aku menduduki salah satu bangku penonton di studio tiga ini. Atensiku bergerak liar, mengedar ke seluruh ruangan dan tata panggung yang sudah sangat apik.

Beberapa penyanyi senior dan junior kebanggan Korea Selatan pun sudah tampak duduk di kursi mereka--berhadapan langsung dengan panggung.

Sudah setengah jam aku duduk di sini, tapi Jungkook belum juga menampakkan batang hidungnya.

Kemana anak itu?

Mungkin beberapa orang sudah menganggap diriku gila, aneh dan semacamnya. Karena sedari tadi, aku celangak-celinguk mencari--dia yang menelpon dan memaksaku datang. Cih.

"Ini dia, Fencing Man!!!"

"Annyeong haseyo."

Aku sedikit terbahak dengan suara pria berkostum anggar itu. Suaranya dibuat nyaring dan terdengar seperti Alvin and the chipmunks.

Tak lama kemudian, pria itu mulai bernyanyi dengan pasangan duetnya. Wanita itu juga memakai kostum sepertinya. Ia memakai kostum pemanah.

Denting piano menjadi pembuka lagu mereka. Darahku berdesir saat pria itu bernyanyi. Suaranya lembut dan aku rasa ini yang disebut bernyanyi dengan hati.

Tanpa sadar aku ikut melantunkan nadanya dalam gumaman. Senyumku pun merekah, seakan lagu itu sengaja dinyanyikan untukku.

Sejenak aku melupakan tentang Jeon Jungkook. Fencing man yang sedang bernyanyi ini lebih menarik dari kegiatan "mencari Jungkook."

Semua bertepuk tangan meriah, aku pun tak ingin ketinggalan memberikan bentuk apresiasiku pada mereka.

Sejalan beberapa menit kemudian sesuatu di dalam perutku mendesak ingin keluar.

Panggilan alam.

Buru-buru aku menuju toilet dan melakukan pelepasan di sana.

Ah ... lega.

Line! You've got a new message.

Jungkook : Sejin hyung sudah menunggu di pintu luar studio
Jungkook : Aku di van

Fluffy Bangtan //Bangtan Imagine//Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang