Flashback

6.7K 504 12
                                    

**

Kejadian ini mungkin bermula saat Chaeyoung dan Tzuyu mengajakku untuk bermain Truth or Dare. Ketika Tzuyu mulai memutar pulpen miliknya, ujung pulpen itu pun berhenti tepat kearahku.

"Yeah, Kim Dahyun silahkan pilih kau mau Truth atau Dare?" Tanya Tzuyu padaku. Dan dengan bodohnya aku pun memilih Dare.

"Kalau begitu cobalah untuk ngerapp." Ujar Tzuyu.

"Eitss.. Itu keahlianku." Ujarku sumringah.

Nal bwa geobwa tto du beon bwa, hanbeon jinachigo deungeul dollyeo chyeodabwa.

Eodil gadeorado hangsang min nat, hajiman naega jeil bitna. Najeun sinbal sineodo gachineun High

"Wah, ternyata kau memang hebat dalam soal rapp." Tzuyu memujiku dengan tepukan tangan nya. Aku hanya tersenyum lalu menatap Chaeyoung.

"Lalu, kau ingin memberikanku tantangan apa?" Tanyaku padanya.

"Aku akan memberikannya nanti." Ujarnya seraya tersenyum lebar. Aku hanya mendecih lalu kami pun melanjutkan permainan.

Dan pada saat bel istirahat berbunyi, aku dan Chaeyoung pun langsung berlari ke kantin. Kebetulan aku membawa bekal jadi hanya Chaeyoung lah yang memesan makanan. Namun baru saja aku ingin menyantap makananku, Chaeyoung menyikutku. Aku pun menoleh kearahnya.

"Ada apa?" Tanyaku.

"Kau lihat ketiga laki-laki tampan yang sedang duduk disana." Ujar Chaeyoung seraya menunjuk kearah ketiga laki-laki itu.

"Maksudmu Eunwoo, Sanha dan Moonbin?"

"Ya, mereka bertiga. Aku akan memberikan tantangan nya sekarang." Ujar Chaeyoung dengan mata yang berbinar. Aku pun mulai menyantap bekalku.

"Kau ingin memberikan tantangan apa untukku?" Tanyaku.

"Aku ingin kau menyatakan perasaanmu pada salah satu dari mereka." Ujarnya. Aku pun langsung tersedak dan segera meminum minuman milik Chaeyoung.

"Kau Gila! Tapi Moonbin kan namjachingu mu." Ujarku sarkas.

"Yasudah, kalau begitu kau pilih saja Sanha atau Eunwoo.." Ujarnya se-enak jidat. Sepertinya dia memang benar-benar sudah gila.

"YAK! Apa tidak ada yang lain? Aku malas bergerak kesana." Ujarku seraya menyantap bekalku.

"Kim Dahyun, lakukan saja dare itu. Lagipula itu hanya permainan, kalau kau tidak melakukannya, aku akan mengatakan pada Ibumu kalau kau sering ikut dance." Ancamnya. Aku pun meletakkan sumpit dimeja dan berhenti makan. Aku menatap tajam Chaeyoung, sungguh anak ini benar-benar membuat mood ku buruk.

"Chaeng dengarkan aku baik-baik, Sanha itu adik kelas kita dan dia juga sangat cuek. Dan Eunwoo, kau tau sendiri bukan dia sangat terkenal karena sifat dingin dan sombongnya." Ujarku.

"Ini hanya permainan Dahyun-ah. Mereka kan anak-anak pintar, pasti mereka bisa membedakan yang mana itu permainan dan yang serius." Ujar Chaeyoung.

"Baiklah, kau temani aku kesana." Ujarku. Chaeyoung hanya mengangguk lalu kami pun bangkit dari tempat duduk dan berjalan menuju meja tempat ketiga laki-laki itu duduk.

"Annyeong!" Sapa Chaeyoung pada mereka bertiga.

"Kau pasti ingin menghampiri namjachingumu kan? Cihh.. Kau merepotkan!" Cibir Eunwoo.

"Aishh.. Kau ini! Aku kesini karena temanku yang satu ini ingin mengutarakan sesuatu." Ujar Chaeyoung.

"Dahyun? Kau ingin mengatakan apa? " Tanya Moonbin.

Why?  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang