Karena permintaan dua orang menyebalkan itu, aku pun harus mengantar Dahyun sampai ke rumahnya. Saat aku menaiki motorku pun dia masih sempat mengatakan hal-hal yang aneh. Aku benar-benar tidak mengerti apa yang ada dipikirannya. Ketika ia menaiki motorku dengan sengaja aku mengendarai motor dengan kecepatan tinggi. Alhasil ia pun merutuki perbuatanku.
Saat ia menyuruhku untuk memberhentikan motor. Aku memberhentikannya dan memandangi keadaan sekitar.
Yang mana rumahnya, aku hanya melihat kedai kopi
"Ini rumahmu?" tanyaku seraya menatap kedai kopi yang ada dihadapanku.
"Ya, ini tempat tinggalku memangnya kenapa?"
"Kedai kopi?" aku mengernyitkan dahiku. Ia mengangguk pelan.
"Lantai satu memang digunakan untuk kedai kopi milik Eommaku dan di lantai dua itu baru rumahku."
Anak ini benar-benar hebat, dia bahkan mampu belajar di lingkungan yang menurutku sangat tidak nyaman. Dan tanpa kusadari aku memujinya. Namun dia seperti menyepelekan pujianku. Karena sudah larut malam, aku pun langsung menyalakan mesin motorku dan pulang ke rumah. Samar-samar ku dengar rutukkannya karena kelakuanku yang pergi tiba-tiba.
***
Usai mengantar Dahyun ke rumahnya, aku pun memasuki rumah dan duduk di sofa yang ada di ruang tamu. Namun kulihat Choi Ahjussi berjalan kearahku.
"Ada apa?" tanyaku.
"Aku hanya ingin mengembalikan ponsel anda yang tertinggal di mobil."
"Ponselku?" aku mengerutkan dahiku, seingatku aku sudah meletakkan ponselku di kamar.
Ia menyerahkan sebuah ponsel padaku dan aku pun mengambilnya. Choi ahjussi pun pergi usai memberikan ponsel itu padaku. Ahh~ aku ingat, ini kan ponsel gadis gila itu. Aku pun melangkahkan kaki ku menuju kamar sudah merasa ngantuk.
Baru saja aku ingin mematikan lampu tiba-tiba ponsel itu berdering. Dan kulihat nama "Eomma" tertera dilayar ponsel. Aku pun segera mengangkatnya.
Dan sudah kuduga pasti gadis gila itu menghubungiku untuk menanyakan ponselnya. Dan parahnya dia malah menyuruhku untuk mengembalikan ponselnya sekarang juga. Kim Dahyun memang seorang gadis gila. Bisa-bisanya dia menyuruhku untuk mengembalikan ponselnya di waktu yang hampir larut malam ini. Apa dia lupa tugasnya sebagai budakku? Seharusnya dialah yang mengambilnya kesini.
"Ini sudah hampir larut malam dan kau menyuruhku untuk ke rumahmu, Cihh.. yang benar saja! Besok ketika di sekolah akan kukembalikan ponselmu."
"Baiklah-baiklah.. Tapi kau harus janji padaku, jangan coba-coba untuk melihat-lihat isi ponselku."
Cihh.. Dia memang gadis yang aneh dan terlalu percaya diri
"Kau terlalu percaya diri.. Sudahlah kau menganggu waktu istirahatku, sebagai gantinya besok kau ..."
"Iya-iya, aku akan mengakhirinya sekarang. Sampai jumpa di sekolah, dan jangan lupa untuk membawa ponselku. Jalja~"
Dahyun pun memutus sambungan telfonnya, sepertinya dia mulai ingat tugasnya sebagai budak. Lagipula apa pentingnya ponsel ini, bukankah kalau ponsel ini hilang dia bisa membelinya kembali.
Dan tanpa sadar tanganku mulai mengotak-atik ponselnya, aku pun mulai membuka galeri. Aishh anak ini Selca Addicted rupanya. Bagaimana tidak, ada satu album yang fotonya saja mencapai 1000 foto. Aku pun iseng mengklik satu album foto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why? ✔
RomanceKenapa aku harus bertemu dengan laki-laki Psiko itu? Kenapa aku harus terjebak dengannya karena taruhan itu? Kenapa dia terus-menerus mengerjaiku? Dan yang paling parah, kenapa aku harus jatuh cinta padanya?