Stuck

4.9K 438 15
                                    

**

Aku masih tidak bisa percaya kalau kini aku dan Eunwoo berpacaran. Ini terasa seperti mimpi, bagaimana mungkin aku menjilat ludahku sendiri. Hari ini Eunwoo bilang akan menjemputku untuk berangkat ke sekolah bersama. Dan benar saja saat aku keluar rumah, tak berapa lama aku melihat mobil Eunwoo sudah ada didepan rumahku.

Aku memintanya untuk menurunkanku di minimarket dekat sekolah agar murid lain tidak mencurigaiku. Tapi Eunwoo menolaknya dan bersikeras untuk menurunkanku di parkiran sekolah. Aku hanya menurutinya saja, berhubung tugasku baru akan selesai bulan depan. Aku terpaksa jadi harus menuruti semua keinginannya.

Sesampainya di sekolah, kami pun turun dari mobil Eunwoo. Dan benar saja, saat kami turun para murid langsung memandangi kami dan membicarakan kami. Aku hanya mendengus kesal mendengar ocehan mereka, dan yang lebih parahnya Eunwoo justru memegang tanganku dan mengajak untuk berjalan bersamanya menuju kelas sambil berpegangan tangan. Aishh.. nasibku benar-benar sial hari ini.

Hingga bel istirahat berbunyi, masih saja murid yang membicarakanku. Saat aku, Chaeyoung dan Tzuyu akan makan di kantin murid yang ada disana terus menatapku.

"Kalian duduk disini aku akan memesan makanan.." ujar Chaeyoung. Aku hanya mengangguk pelan. Aku dan Tzuyu pun duduk di kursi yang ditunjuk oleh Chaeyoung.

"Dahyun sebenarnya kemarin kau dan Eunwoo kemana? Dan kudengar kalian tadi pagi berangkat bersama. Sebenarnya ada apa dengan kalian?" tanya Tzuyu.

"Menurutmu?"

"Aigoo.. temanku yang malang, bahkan waktu dare itu akan selesai bulan depan tapi kau semakin menderita karena Eunwoo.." ujarnya seraya mengelus kepalaku.

Cihh Tzuyu kukira kau sudah mengetahuinya.. Kenapa dia sangat bodoh..

"Ini makanan kalian.." ujar Chaeyoung seraya memberikan ramen padaku dan Tzuyu. Ia pun duduk disampingku.

"Ahh Dahyun aku punya sesuatu untukmu yang harus kau konfirmasi kebenarannya.." ujar Chaeyoung.

"Apa itu?" tanyaku.

Chaeyoung pun mengeluarkan sebuah amplop dari jasnya, ia pun langsung memberikannya padaku. Aku pun langsung membuka amplop itu dan mengambil isinya. Aku terkejut bukan main saat melihat isi amplop itu. Bagaimana aku tidak terkejut kalau isi amplop itu adalah fotoku dan Eunwoo saat berada di Lotte World dan di dalam Mall.

"K-kau bagaimana bisa..." ujarku gemetar.

"Aku mendapatkannya dari Moonbin, kemarin saat pulang sekolah Moonbin main ke rumah Eunwoo. Dan ia mendapatkan itu dari Halmeoninya, lalu ia memberikan beberapa fotonya padaku untuk ku konfirmasi kebenarannya padamu."

"Eoh.. jadi kau membolos kemarin untuk berkencan dengan Eunwoo?" ujar Tzuyu yang masih saja sibuk melihat foto itu.

"Bukan begitu, aku hanya menemaninya untuk menemui Sana dan membeli hadiah untuk orang tuanya.."

"Kau juga mengantar Sana kemarin? tanya Chaeyoung. Aku hanya menganggukan kepalaku.

"Lalu bagaimana dengan kejadian tadi pagi? Jangan bilang kau dan dia benar-benar berpacaran?" sambung Chaeyoung. Sontak aku dan Tzuyu pun langsung tersedak.

"Apa? Jadi kalian berpacaran?" pekik Tzuyu. Aku hanya mengeluarkan cengiranku.

"YAK!!" Pekik mereka.

"Wae??" ketusku.

"Kenapa kau tidak mengatakannya pada kami? Cepat jelaskan padaku bagaimana itu bisa terjadi.." ujar Chaeyoung seraya menatapku tajam.

Why?  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang