^^
Hari ini adalah hari terakhir Dare itu berlaku, kulihat sedari tadi Dahyun terus mengulum senyumnya. Mungkin dia senang karena hukumannya sudah berakhir, meskipun hukumannya berakhir itu bukan berarti aku akan berhenti mengerjainya bukan? Kini ia berjalan mendekat kearahku, Dahyun duduk di kursi yang ada disebelahku lalu menyodorkan buku miliknya.
"Tolong bantu aku untuk mengerjakan soal-soal ini.." ujarnya. Aku hanya berdecak pelan, lalu mengambil buku miliknya.
"Yang mana yang harus kukerjakan?"
"Semuanya.."
"Kau gila? Aku bukan guru lesmu.."
"Aishh, baiklah bantu aku untuk mengerjakan 3 soal saja."
Aku langsung menatap buku bahasa inggris miliknya dan membantunya untuk mengerjakan soal itu. Aku tidak mengerti kenapa soal semudah itu tidak bisa ia kerjakan. Dan setahuku bukankah ia sangat menyukai bahasa inggris, seharusnya ia bisa mengerjakannya sendiri tanpa bantuanku.
"Sudah 3 soal bukan? Sekarang giliran kau kerjakan sendiri sisanya.." ujarku sambil memberikan buku miliknya. Ia mengambil buku miliknya seraya mempoutkan bibirnya.
Ahh dia terlihat menggemaskan saat seperti itu.
Aku pun kembali mengerjakan soal matematika yang belum sempat kuselesaikan semalam dirumah. Aku menyadari kalau sedari tadi Dahyun terus melihat kearahku, namun saat aku menoleh kearahnya, ia langsung mengarahkan pandangannya pada buku miliknya. Dan itu terus terjadi berulang-ulang.
"Yak! Kau ini kenapa sebenarnya?" ketusku. Dahyun justru mengeluarkan cengirannya.
"Sebenarnya ada yang ingin kukatakan."
"Cepat katakan!!"
"Besok kan Hari Valentine, tadi aku lihat Moonbin memberikan coklat pada Chaeyoung, dan Sanha memberikan bunga, mereka berdua memberikan hadiah pre-valentine pada kedua temanku.."
"Lalu?"
"Apa kau tidak ingin memberikan sesuatu padaku?" tanyanya. Aku berusaha keras untuk menahan tawaku. Sungguh ucapan Dahyun sangatlah konyol.
"Memangnya apa yang kau harapkan dariku?" tanyaku.
"Entahlah, mungkin saja kau akan memberiku boneka atau sesuatu yang berhubungan dengan valentine."
"Baiklah, aku akan memberikannya besok.."
"YAK! Jadi kau tidak memberikanku hadiah pre-valentine?"
"Tidak.."
"Aishh.."
"Apa bagimu Valentine sangat spesial?" tanyaku. Ia menggelengkan kepalanya.
"Tidak, hari kasih sayang itu bukan hanya terjadi pada hari valentine. Setiap hari adalah hari kasih sayang bagiku, aku selalu menyayangi semua orang setiap orang setiap hari."
"Bagus kalau kau mengerti, aku juga akan memberikanmu hadiah meskipun bukan hari valentine."
"Baiklah-baiklah, maafkan aku.." paraunya.
"Aigoo.." ucapku sambil mengacak-acak rambutnya.
"Aishh, jangan mengacak-acak rambutku.." protesnya. Aku justru semakin kencang mengacak-acak rambutnya.
.
Bel pun berbunyi, murid-murid berhamburan keluar dari kelasnya. Hari ini aku tidak pulang bersama Dahyun karena ia ingin pulang bersama kedua temannya. Baru saja aku sampai di halte, aku melihat Choi Ahjussi yang sedang menatapku di samping mobil. Aku langsung berjalan menghampirinya lalu memasuki mobil. Choi Ahjussi pun langsung mengendari mobil dan mengantarku pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why? ✔
عاطفيةKenapa aku harus bertemu dengan laki-laki Psiko itu? Kenapa aku harus terjebak dengannya karena taruhan itu? Kenapa dia terus-menerus mengerjaiku? Dan yang paling parah, kenapa aku harus jatuh cinta padanya?