Closer

5.2K 455 4
                                    


Sungguh aku tak mengerti kenapa Sana menyuruhku untuk menjadi pacar Eunwoo. Kenapa harus aku yang melakukannya..


"Apa maksudmu?" tanyaku.

"Jadilah pacar Eunwoo. Kau pantas mendampinginya.."ujarnya.

"Anni, aku tidak pantas untuknya, diluar sana masih banyak para gadis yang cocok dengan Eunwoo. Permintaanmu itu terlalu berat untukku." ujarku seraya tertawa kecil. Sana hanya tersenyum tipis lalu memandangi arlojinya.

"Sepertinya aku harus pulang sekarang. Senang bisa berbicara denganmu, lain kali saat kita bertemu lagi mari kita berbicara seperti ini lagi." ujarnya.

"Memangnya kau mau kemana?"

"Lusa aku harus pulang ke Jepang.."

"Jepang?" aku mengerutkan dahiku.

"Ne, tunanganku akan menjemputku. Besok ia akan datang kesini dan lusa aku akan pulang bersamanya.." ujarnya seraya tersenyum lebar.

"Aishh, kalian sangat romantis.."

"Aku akan pergi sekarang. Sampai jumpa.." Sana menyunggingkan senyumnya, ia pun bangkit dari kursi lalu melangkahkan kakinya pergi. Aku hanya menatap punggungnya yang semakin lama semakin menjauh..

.

Aku pun melangkahkan kaki ku menuju kamarku. Aku melemparkan tasku ke ranjang, lalu membaringkan tubuhku diatas ranjang. Kata-kata Sana dan Halmeoninya Eunwoo kini memenuhi pikiranku.

Ada apa dengan mereka? Kenapa mereka berdua menyuruhku untuk menjalin hubungan dengan laki-laki psiko itu?

Dengan cepat aku menepis semua pikiran itu lalu bangkit dari ranjang, aku berjalan menuju kearah piano. Aku memutuskan untuk bermain piano agar lebih tenang, sekaligus untuk mengetes kemampuanku untuk mengikuti ujian besok.

.

.

Ke-esokkan harinya aku memutuskan untuk berangkat ke sekolah dengan sepedaku. Aku ingin merasakan lebih banyak hembusan angin di pagi hari agar cukup membuatku lebih tenang sebelum melaksanakan ujian praktik.

Sesampainya di sekolah, aku langsung memarkirkan sepedaku dan berjalan menuju rooftop supaya lebih rileks. Karena menurutku kalau aku langsung pergi ke kelas, mungkin itu akan membuatku semakin gugup untuk menghadapi ujian.

Saat aku hampir sampai di rooftop, aku mendengar suara seseorang yang sedang bernyanyi.

You would never ask me why, My heart is so disguised

Siapa yang menyanyi dengan suara sekencang itu di rooftop?

I just can't live a lie anymore

Dan tanpa sadar aku melangkahkan kaki ku mendekati rooftop untuk menemukan sumber suara laki-laki itu.

I would rather hurt myself, Than to ever make you cry

Suaranya sangat merdu, aku bahkan sangat menikmati nyanyiannya

There's nothing left to say but good-bye

Dan langkah kaki ku pun terhenti saat melihat seorang laki-laki dengan mata terpejam dan headset yang masih terpasang di telinganya sedang duduk sambil bernyanyi. Dan saat aku berjalan lebih dekat kearahnya, aku terlonjak kaget saat tahu kalau laki-laki itu adalah Eunwoo.

"Cha Eunwoo sedang apa kau disini?" tanyaku. Eunwoo pun membuka matanya lalu menoleh kearahku seraya melepaskan headsetnya .

"Aku hanya sedang ingin menyendiri saja. Kau sendiri kenapa kau datang kesini?" tanya nya.

Why?  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang