^^^
Hari ini aku memutuskan untuk membolos sekolah, alasannya? Aku akan pergi ke Bandara untuk menemui Sana, aku ingin meminta maaf padanya sekaligus mengucapkan selamat tinggal. Tapi kalau aku kesana sendirian sepertinya akan terasa aneh, dan entah kenapa aku terpikirkan untuk mengajak Dahyun.
Sampai di sekolah, aku memutuskan untuk menunggu Dahyun di halte. Aku tau Dahyun pasti belum datang, karena mustahil ia akan datang lebih awal ke sekolah di hari biasa selain Ujian. Dan benar saja tak berapa lama aku menemukan Dahyun yang baru saja turun dari Bus. Syukurlah ia tidak menolak saat aku mengajaknya untuk membolos.
Kami pun tiba di Bandara dan bertemu Sana yang akan pulang ke Jepang bersama tunangannya yang bernama Yuta. Ku akui tunangannya memang sangat tampan, pantas saja ia lebih memilihnya daripada aku.
Usai mengantar Sana, aku pulang dengan Dahyun menaiki Bus. Aku baru ingat kalau hari ini kedua orang tuaku akan pulang untuk merayakan hari jadi pernikahan mereka yang jatuh pada hari ini. Aku pun mulai memikirkan hadiah apa yang akan kuberikan untuk orang tuaku. Namun tiba-tiba saja Dahyun mulai berbicara padaku.
"Apa kita akan kembali ke sekolah?" tanyanya dengan ketus.
Cihh Sepertinya ia masih kesal padaku karena aku meledeknya di Bandara tadi.
"Anni, aku tidak ingin menjalani hukuman lagi.." ujarku santai.
"Lalu kau akan pergi kemana?" tanyanya lagi.
"Lotte World.." jawabku asal. Ya, sepertinya aku memang harus menenangkan diri agar bisa berpikir untuk menemukan hadiah yang akan kuberikan pada orang tuaku.
"Wahh, pasti disana sangat menyenangkan.." ujarnya dengan mata berbinar.
"Kau tidak mau ikut?" tanyaku. Dahyun menggelengkan kepalanya.
"Aku tidak bawa uang lebih.." ujarnya santai.
"Ikut saja, aku akan mentarktirmu hari ini.." tawarku. Dahyun sempat menolak tawaranku namun akhirnya ia menerima tawaranku.
Sesampainya di Lotte World, Dahyun terus-menerus mengoceh tidak jelas. Entahlah mungkin dia bahagia karena bisa memasuki Lotte World, ia juga terus-menerus merengek padaku untuk menaiki wahana permainan yang dilihatnya. Dan tentunya aku juga terus-menerus mengabulkan permintaannya karena aku sudah berjanji untuk mentraktirnya. Sebenarnya ia juga mengajakku untuk menaiki wahana, tapi aku menolaknya karena aku sedang tidak mood untuk menaiki wahana apapun.
Aku memutuskan untuk mencari beberapa objek untuk kufoto. Sangat disayangkan aku tidak membawa kameraku, dan terpaksa aku menggunakan kamera ponselku untuk memotret objek. Dan tanpa sadar aku mengarahkan kamera ponselku pada Dahyun yang sedang tersenyum dan berteriak menikmati wahana yang sedang ia naiki. Ekspresinya sangat lucu hingga aku pun memutuskan untuk memotretnya. Tapi tak berapa lama ia melirik kearahku, aku pun langsung mengalihkan pandangan dan kamera ponselku. Ia pun selesai menaiki wahana dan berjalan menghampiriku.
"Kau tidak ingin menaiki wahana disini?" tanya Dahyun. Aku hanya menggelengkan kepalaku.
"Aku ingin membelikan hadiah untuk kedua orang tuaku, sebenarnya hari ini adalah hari jadi pernikahan mereka." ujarku.
"Memangnya kau ingin membeli apa untuk dijadikan hadiah?" tanyanya.
"Entahlah.." Aku menghembuskan nafasku seraya berpikir.
"Mau kubantu memilih hadiah?" tawarnya.
Ia menawarkanku bantuan, kebetulan sekali. Dan tanpa pikir panjang aku pun menerima bantuannya. Kami pun pergi memasuki Mall dan mencari toko yang menjual jam tangan yang cocok untuk kedua orang tuaku. Dahyun memberiku saran agar memberikan jam tangan untuk dijadikan hadiah. Setelah memilih jam yang cocok, aku langsung pergi ke kasir dan membayarnya. Namun Dahyun meminta izin padaku untuk pergi melihat-lihat, aku pun mengizinkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why? ✔
RomanceKenapa aku harus bertemu dengan laki-laki Psiko itu? Kenapa aku harus terjebak dengannya karena taruhan itu? Kenapa dia terus-menerus mengerjaiku? Dan yang paling parah, kenapa aku harus jatuh cinta padanya?