2.

13 0 2
                                    

-Dimas-

"Ayo sayang kita mulai semua permainan ini.."ucapku ditelinganya dan membuat dirinya terlihat tegang.

Akupun meninggalnya dengan yang masih bergulat dengan pikirannya.

"Kamu masih mau disitu?"ucapku dan membuatnya berbalik dan aku hanya tersenyum miring.

Aku sedang menuju keruang meeting. Karna dady akan mengenalkanku ke semua karyawan kantor.

Aku melihat Ata dengan ekspresi kesal. Mungkin dia kesal karna ucapanku tadi.

Aku sudah dalam ruang meeting dan melihat para karyawan telah berkumpul dan ada beberapa orang yang terlihat terkagum-kagum dengan ku.

Aku telah berdiri disamping dady dan Ata berdiri tak jauh dari ku.

"Ehmm.."dehem dady yang membuat semua fokus karyawan kepada dady

"Saya disini mengumpulkan kalian ditempat ini, saya ingin memberi tahukan pada kalian bahwa, mulai hari ini jabatan saya digantikan oleh anak saya, Dimas"ucap dady dengan bangga

Aku hanya tersenyum kepada semua karyawan yang menatapku.

"Silahkan Dimas, perkenalkan dirimu dan sapa semua karyawan"ucap dady

"Pagi semua. ya pasti kalian sudah tau nama saya, saya tidak ingin perpanjang lebar dan mempersingkat waktu, saya harapkan kerjasama kalian. Saya harap kalian bisa membantu saya dalam bekerja. Terima kasih"

Dan aku tersenyum kepada semua karyawan yang memberiku ucapan selamat. Aku melirik Ata yang sedang diam dan terlihat diwajahnya sangat bete.

"Dim, dady tinggal ya. kamu yang bener kerjanya jangan kecewakan dady"

"Ata, saya titip Dimas. Laporkan ke saya jika dia membuat ulah.."ucap dady ke Ata

"Eh..I..iya pak"ucap Ata gugup

*****

Aku sudah berada diruangan ku sekarang, ruangan yang dulu dady gunakan sebagai ruang kerjanya. Aku melihat Ata sedang sibuk dengan kerjaannya. Aku jadi ingat kejadian tadi pagi saat dimemperkenalkan dirinya kepadaku. Aku tidak membalas uluran tangannya saat Ata memperkenalkan dirinya, sebenarnya aku ingin sekali membalas uluran tangannya, tapi aku hanya ingin mengetesnya saja seberapa kuat di denganku yang memiliki sifat yang berubah-ubah. Aku ingin melihat apa Ata sanggup.

Saat aku melihatnya, terlintas dibenakku sebuah ide. Aku menekan intercomku.

"Ata, keruangan saya. SEKARANG!"

aku melihat Ata jalan menuju ruanganku. Dan Atapun masuk ke dalam.

"Ada apa, pak?"ucapnya dengan menuduk kebawah

"Apa begitu cara kamu bicara dengan orang lain?"

"Mak-sudnya apa ya, pak?"tanyanya masih engan menatapku

Akupun bangkit dan menghampiri Ata dan menganggakat dagu Ata agar Ata menatapku.

"Liat aku sayang.."ucapku dengan menganggakat dagu Ata dan membuatnya kaget

Mata Ata dan mataku saling bertemu, kita saling menatap dalam keheningan.

"Ada apa, bapak menanggil saya?"tanya Ata dengan gugup

"Apa aku setua itu dimatamu, sayang?"ucapku dengan menggodanya

"Jika tidak ada yang bapak butuhkan, saya kembali lagi kemeja saya. Permisi"ucap Ata dan keluar dari ruangku

Aku hanya menatap punggungnya yang berlalu keluar dari ruanganku. Rasa ada yang aneh didalam hatiku. Ada getar didalam hatiku yang sudah lama tidak aku rasakan.

Pasti kau akan menjadi milikku, permata..

Kenapa harus ada cinta?

Kenapa Harus Ada Cinta? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang