-Dimas-
Sudah 1bulan aku mengantikan dady. Rasanya tidak ada masalah dengan pekerjaanku dan aku rasa juga aku melakukan kerja dengan bagus.
Hari-hariku sekarang terasa aneh, dan aku sendiripun tak mengerti apa yang sebenarnya yang aku rasakan. Rasa senang yang juga bahagia yang sudah lama tak aku rasakan dengan wanita selain keluargaku dan juga wanita yang bersama menjadi kekasihku.
Permata, sekertarisku yang dulu juga bekarja untuk dady. Entah kenapa, ada rasa yang berbeda jika aku didekatnya dan jantungku terasa berdetak lebih kecang dari biasanya. Memang aku cuek terhadapnya dan senang sekali membuatnya salah tingkah, kesal dan marah kepadaku.
Tok..tok
"Iya masuk.."
Aku melihat Ata menuju mejaku dengan membawa beberapa berkas.
"Ini pak, ada beberapa berkas yang harus bapak tanda tangani.."ucapnya dan menyerahkan berkas
Setelah aku tanda tangani berkas itu, aku berikan lagi kepadanya.
"Terima kasih pak"ucapnya dan berlalu meninggalkan ruanganku, tapi aku menahannya.
"tunggu!"
"Ada apa, pak?"
"Nanti kamu makan siang dengan siapa?"
"Mungkin bersama Bian.."
"Memang Bian siapa kamu?"
"Apa perlu bapak tau?"tanyanya sinis dan membuatku makin kesal
"Iya, kamu itu milikku. Jadi kamu gak boleh deket-deket cowok lain selain aku"
"Bapak gak berhak mengatur hidup saya, dan maaf sejak kapan saya menjadi milik bapak. Maaf jika tidak ada hal yang penting saya permisi.."ucapnya dan berlalu keluar dari ruangku.
Aku hanya menatap kepergiannya. Kenapa kau begitu dingin kepadaku? Aku hanya ingin mengenalmu lebih dekat lagi bukan hanya sebagai atasan dengan bawahan. Batin Dimas
*****
-Permata-
Aku sangat terpaksa sekali masuk kedalam ruang Dimas, jika bukan karna berkas yang harus Dimas tanda tangani.
Aku mengetuk pintu sebelum masuk dan akhirnya terdengar suara.
"Iya masuk.."ucapnya mempersilahkan masuk
Akupun masuk dan memberikan berkas.
"Ini pak, ada beberapa berkas yang harus bapak tanda tangani.."
Aku lihat sepertinya Dimas telah selesai menandatangani berkas.
"Terima kasih pak"ucapku dan berbalik menuju mejaku lagi.
Tapi, saat aku ingin berpaling. Aku merasa ada tangan yang menahanku. Ya itu adalah tangan Dimas
"tunggu!"ucapnya dengan menahan tanganku
"Ada apa, pak?"
"Nanti kamu makan siang dengan siapa?"
Aku diam sejenak, rasanya aneh sekali ada bos yang bertanya seperti itu pada anak buahnya.
"Mungkin bersama Bian.."ucapku polos
"Memang Bian siapa kamu?"tanyanya kaget
aku rasa tingkat ke kepoan bosku ini sangatlah akut
"Apa perlu bapak tau?"
Aku melihat ada sedikit rasa kesal di wajah Dimas
"Iya, kamu itu milikku. Jadi kamu gak boleh deket-deket cowok lain selain aku"ucapnya dengan tegas

KAMU SEDANG MEMBACA
Kenapa Harus Ada Cinta?
RomanceKarna aku tidak ingin menyakinkan hatiku jika kau mencintai-ku karna aku tau aku hanya tempat singgah-mu bukan tempat tinggal-mu. -Permata- Aku akan menyakinkan-mu bahwa kau adalah tempat persinggahan terakhir-ku dan kau akan tinggal selamanya didal...