-Permata-
Aku masih bertanya-tanya dalam hatiku. Apa yang membuat Dimas menjemputku tadi pagi. Aneh sekali. Apa benar apa yang diucapkan Dimas waktu itu Dimas memcintaiku. Aku merasa Dimas salah mengartikan perasaannya kepadaku. Tapi jika benar, rasanya aku tak bisa membalasnya.
Kenapa harus ada cinta?Batin Ata.
Sejak tadi aku hanya melamun memikirkan Dimas. Hah? Kenapa aku malah memikirkan Dimas.
Aku sedang mengecek jadwal dan beberapa berkas untuk Dimas. Aku melirik jam tanganku, ternyata sudah waktunya makan siang. Aku bergegas kekantin. Namun, saat aku melangkah ada sebuah tangan yang menahanku. Dan itu adalah tangan Dimas.
"Mau kemana kamu?"tanya Dimas
"Mau makan sianglah, pak. Masa mau tidur siang.."
"Wah ide yang bagus tuh. Ayo kita tidur siang bersama.."ucapkan Dimas dan menarikku ke kamar rahasia yang asa di ruannganya.
"Pak, lepasin.."ucapku merontak
"Tadi kata kamu, kamu mau tidur siang. Yaudah ayo, aku juga ngantuk nih.."ucap Dimas dengan nada nakal
"Ihh, bapak udah gila ya? Masa saya tidur sama bapak! Emang saya peremupan murahan apa!!.."
"Kan kamu yang mau.."ucap Dimas sambil merebakan tubuhnya diranjang
"Itu saya cuma bercanda, BAPAK!"ucapku kesal
"Yaudah. Kalo kamu gak mau tidur siang bareng. Berarti kamu harus mau makan siang bareng saya.."ucap Dimas
Aku berpikir. yaudahlah lebih baik makan siang bareng dari pada harus tidur siang bareng.
"Iya, pak.."ucapku pasrah
"Oke, kita makan siang"ucap Dimas dengan gembira.
Dengan terpaksa aku menuruti apa yang dikatakan Dimas.
Seperti anak kecil. Batin Ata.
*****
Aku sudah sampai disalah satu restoran yang gak terlalu jauh dari kantor. Dan pelayanpun membawa buku menu"Kamu mau pesen apa?"tanya Dimas
"Apa saja.."
Dimaspun memesan beberapa makanan dan minuman.
"Kamu kenapa?"tanya Dimas
"Aku gapapa.."
"kok dari tadi diem aja.."
"Terus, menurut bapak saya harus apa! Harus teriak-teriak gak jelas gitu?"ucapku kesal
"Hahaha. Kamu lucu.."ucap Dimas sambil tertawa
"Emang saya badut!"
"Kamu bukan badut. Tapi kamu calon istri saya.."ucap Dimas dengan percaya diri
Aku hanya diam tidak menanggapi ucapan Dimas.
"Maksud bapak, apa ya?"
"Iya. Yang tadi saya bilang kalo kamu itu calon istri saya.."
"Maaf ya, pak. Bercandaan bapak gak lucu!"
"Emang siapa yang lagi bercanda? Orang saya serius.."ucapnya serius
Aku merasa tak nyaman dengan tingkah Dimas. Dia pikir ucapannya lucu memang, aku merasa kesal. Aku berdiri dan bergegas keluar. Nafsu makanku sudah hilang rasanya.
"Maaf, saya permisi dulu.."ucapku pamit
Saat aku ingin melangkah Dimas lebih dulu menahan tanganku.
"Kamu mau kemana?"
"Saya sudah tidak lapar. Terima kasih. Dan permisi.."ucapku pergi meninggalkan Dimas sendiri di dalam restoran.
Aku tidak balik lagi ke kantor. Aku langsung pulang ke rumah. Rasanya hari ini sangat melelahkan untukku. Aku tak habis berpikir tentang ucapan Dimas tadi.
Aku tak tau, kapan aku siap untuk membuka hati ini. Batin Ata
kenapa harus ada cinta?

KAMU SEDANG MEMBACA
Kenapa Harus Ada Cinta?
DragosteKarna aku tidak ingin menyakinkan hatiku jika kau mencintai-ku karna aku tau aku hanya tempat singgah-mu bukan tempat tinggal-mu. -Permata- Aku akan menyakinkan-mu bahwa kau adalah tempat persinggahan terakhir-ku dan kau akan tinggal selamanya didal...