Part 5

217 8 0
                                    

'Benar-benar gila. Memang semudah itu melupakan kesalahan kalian?' Pikir Zaefandra dalam hati

Setelah Itu Zaefandra langsung pergi dari parkiran itu. Zaefandra menuju tempat pemotretan.

Zaefandra POV

Aku masih kesal dengan keluarga itu. Tak sadar, ini semua salah mereka? Mengapa menuntutku untuk memaafkan mereka?  Aku juga punya hak untuk tidak memaafkan mereka, kan? Enak saja sudah membuang ku mereka datang lagi dan memungutku.

Flashback On

Ketika aku berumur 11 tahun, aku sudah kelas 6 dan besok hari kelulusanku.

Besok

Aku sangat sedih, Nemku 23,95. Pasti semua orang mengejekku, tapi aku yakin mamah akan membelaku. Aku masih memiliki keluarga yg akan membelaku! Yey! Semangat!

Sore harinya

"Fandra! Cepat sini! Kau akan diantar Pak Jerry (Supir) dan Nanti kau akan menginap disana!" Perintah mamah. Padahal aku mendapat nem jelek tapi mamah memberiku hadiah liburan. Memang mamah sangat baik.

"Liburan kemana mah?" Tanyaku antusias

"Liburan? Ha ha... Menurutmu Nem sampah itu membawa kamu ke tempat liburan? Mamah kira kau akan lebih Pintar dibandingkan yang lain, ternyata kau yang terburuk! Pak, bawa anak ini!" Lalu setelah itu aku diseret pergi.

4 Jam kemudian

Aku sampai di tempat yang tidak terlalu kumuh tapi kurang layak dijadikan kediaman. PANTI ASUHAN? Mamah mengirimku kesini? Baiklah hanya beberapa saat.

"Kamu disini selamanya" tiba tiba ada yg mengintrupsiku, Pak Jerry.

"Hah?" Aku hanya melongo? Apa katanya? Disini? Selamanya?

Aku tinggal disini, ya tidak terlalu buruk. Disini aku disekolah kan di sekolah untuk orang yang tidak mampu. Aku selalu ranking 1. 6 tahun kemudian aku diangkat oleh keluarga yg aku tidak tahu siapa. Aku bingung kenapa baru sekarang aku diadopsi? Ah, mungkin tidak ada yang menginginkan ku, yasudah lah.

Tetapi setelah sampai dirumah orang yang mengadopsiku aku melihat mereka! Orang yang aku benci! Ternyata karna bodoh aku dibuang dan ketika pintar aku diambil kembali? Dasar! Mulai saat itu aku hanya ingin disekolahkan sampai Sarjana dan selebihnya aku tidak mau berurusan dengan keluarga Gila itu.

Flashback Off

Ya seperti itulah pengalaman pahit yang kualami. Mereka tak menganggapku. Aku benci mereka. Bahkan mereka tak pantas dianggap keluarga. Ya kalo di media, kami lah keluarga terharmonis ralat mungkin tak pantas dikatakan keluarga, karna aku hanya berkumpul bersama saudara bukan orang tua. Kami dikatakan Saudara terharmonis. Aku pun sangat mual ketika harus menjalankan akting didepan media. Kami selalu bercanda gurau ketika diluar rumah. Padahal hanya untuk menatap mereka saja itu adalah suatu kehinaan bagiku. Aku sangat membenci mereka. Kuharap tidak ada orang diluar sana yang bernasib sama sepertiku.

(Fake)Goals LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang