Zaefandra
2 januari 2019
Hubunganku dan Justin sudah berjalan hampir 9 bulan. Kami sudah melakukannya. Ya... Sejak hubungan kami memasuki 7 bulan.
Itu bukan hal yang biasa disini, namun bagi kalangan kami itu telah lumrah.
Jujur aku kecewa pada diriku. Aku tidak bisa menjaga diriku dengan baik, aku juga kecewa pada Justin karna tidak bisa mempertahankannya sampai kami ke jenjang yang lebih serius nanti.
Aku menyayanginya, dia juga tetap menghargaiku bahkan lebih dari yang dulu. Jadi kami memutuskan untuk terus bersama. Tapi entah sampai kapan hubungan kami seperti ini. Aku tidak tau mengapa Justin belum juga melamarku. Tapi aku tidak ambil pusing tentang itu, karna aku juga belum ingin.
Biarlah berjalan seperti ini walau ku tau ini bukan hal yang benar. Aku hanya belum siap, untuk merasakan hancurnya suatu hubungan yang serius. Aku menyayanginya dan dia pun juga.
Aku menyadari bahwa hubungan seperti ini akan terus menghancurkan kita. Namun sangat sulit untuk keluar dari ikatan ini. Kami memiliki perasaan yang sama. Aku tidak suka melakukan hal itu, namun aku mencoba membuat dia tidak kecewa pada dirinya. Aku tidak ingin melihatnya termenung selesai melakukan itu. Aku mencoba menahan raut wajahku seolah aku tidak kecewa padanya dan pada diriku.
Aku menyayanginya, sangat.
Kring Kring Kring
"Hallo bae" sapa Justin padaku. Ya setelah resmi nya hubungan kami, dia memanggilku dengan sebutan itu.
"Haiii Just" sapa ku balik dengan nada sangat bahagia. Bagaimana tidak, setelah seharian dia baru saja mengabariku. Ini hampir jam 5 sore dan dia baru menghubungiku sekarang.
Jangan berharap aku akan kesal, karna aku tidak bisa kesal padanya. Alah bullshit zae. Haha tidak tau kenapa aku hanya merasa sangat bahagia mendengar suaranya.
"kamu udah makan bae?" tanya Justin.
"sudah tadi ketika lunch." iya lunch, jam 11 siang kalau tidak salah.
"jam berapa? Maaf baru mengabarimu, aku sedang ada sesuatu yang harus diurus dan itu membuatku sangat amat pusing"
"jam 11 tadi, iya tidak apa apa kok" jawabku.
"lho ini sudah jam 5, yaudah nanti aku jemput jam 6 ya."
"siap komandann"
"oke aku selesaikan ini dulu ya bae, love you hon"
"love you too bae"
Aku pun bersiap siap. Walaupun aku terlihat cuek, aku ini sangat memperhatikan penampilan tau.
Pasti kalian bertanya kenapa aku tidak pergi bekerja, aku tidak tau kenapa namun Justin bilang aku harus beristirahat. Dia bilang jika tidak, dia akan marah besar. Kalian belum tau kan bagaimana jika dia marah. Nanti kapan kapan ku beritau, aku siap siap dulu ya kawan kawan.
18:03
Tin tin
"wait baeeee aku pakai sepatu duluuuu" teriakku dari dalam, aku tau itu pasti Justin.
"cepat bae, nanti waktu kita berduaan berkurang" aku yang mendengarnya pun tersipu malu. Segera aku memasuki mobilnya.
"kita mau makan dimana?" tanyaku.
"dirumah aku" jawab Justin singkat.
Tumben, ada apa dengannya. Sehari tak bertemu bukannya rindu wajahnya malah ditekuk.
"kamu kenapa?" tanyaku, tak biasanya dia seperti ini.
"tidak apa apa. Hanya sedikit pusing karna urusan kantor" jawab justin tanpa menengok.
Aku pun memeluknya dari samping, memandanginya dari samping adalah hal favourite ku.
Alis yang tegas, matanya yang tajam, hidung mancungnya dan bibir tebalnya. Aku sangat menyukai semua yang ada pada dirinya
I love you, J.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Fake)Goals Life
Fanfiction"Sore Zee" tiba tiba suara bariton mengintrupsi Zaefandra yang baru kembali dari Jepang. 'apa mau lelaki ini? Bahkan aku baru pulang dan masih sangat lelah untuk menghadapinya' "apa?" tanya Zaefandra cepat "Sinis sekali" gumam Justin, ya suara bari...