"I love you Zee, so much." ucap Justin sangat pelan. Lalu ia mengecup singkat puncak kepala Zaefandra, didapatinya Zaefandra sudah tertidur pulas.
'pantas tak ada sahutan, untung saja dia tertidur. Kalau dia masih sadar pasti aku sudah mati sekarang' ucap Justin dalam hati.
----
Justin yang melihat Zaefandra telah tertidur pulas, tak ingin mengganggu tidur gadis itu. Dia pun menggendong Zaefandra, tak tega meninggalkan Zaefandra tertidur di sofa. Walau sofa disana cukup besar dan nyaman.
Setelah sampai di mansion Justin, Justin segera membaringkan Zaefandra di kasur yang berada dikamarnya.
Drtt drtt
Justin merasakan getaran disakunya, ada nomor tidak dikenal menghubunginya.
Justin pun mengangkatnya, karena setaunya nomor nya tidak diketahui siapapun kecuali orang orang penting.
"Hey" sapa seorang wanita disebrang sana.
"hallo, maaf ini siapa?"
"Ini Cindy, save nomorku ya" jawab wanita itu.
"Oh okay, jadi mengapa kau menelponku?"
"Tak apa apa, hanya memastikan ini benar nomormu atau bukan" jawab Cindy"oh, kalau boleh tau kau dapat nomorku dari siapa?"
"Dari seseorang"
"Oh okay, kalo tidak ada apa apa lagi aku tutup panggilannya okay" ucap Justin dan langsung memutuskan panggilan.
"Padahal aku ingin mengatakan bahwa aku ingin berkunjung ke mansion nya, tapi tak apa lah. Mungkin lebih menarik jika menjadi surprise"
Cindy pun mendatangi mansion Justin.
"Dimana aku??" tanya Zaefandra yang baru saja terbangun dari tidurnya. Dia pun beranjak dari sana dan menyadari bahwa dia berada di mansion Justin, di kamar Justin lebih tepatnya.
Zaefandra bergegas pergi dari kamar itu. Dia merasa sangat haus jadi dia pergi ke dapur sejenak.
Zaefandra mendengar bell berbunyi, dia segera kedepan dan membukakan pintu. Tetapi dia kalah cepat karena ketika dia sampai didepan pintu, dia telah melihat Justin berpelukan dengan seorang wanita cantik berkaki jenjang.
Wanita itu menoleh kearah Zaefandra dan dengan sengaja mengecup pipi Justin. Justin pun hanya diam saja.
'mengapa aku harus merasakan perasaan sialan ini?!' teriak Zaefandra dalam hati.
Zaefandra hanya bisa menampilkan wajah datarnya, dan berjalan melewati mereka berdua.
"Hey zae, kau ingin kemana?" tanya Justin yang baru menyadari keberadaan Zaefandra.
"of course pulang" jawab Zaefandra cepat.
"Biar kuantarrr" seru Justin.
"Tak perlu, kau memiliki tamu disana. Dan sekarang dia sedang menatap tajam kearahku" sahut Zaefandra dengan tatapan jengah kearah wanita itu.
Dengan cepat wanita yang diketahui bernama Cindy itu merubah raut wajahnya, dan memberikan senyuman lebar.
"Kau tak apa kan pulang sendiri?" tanya Justin memastikan.
"itu lebih baik" gumam Zaefandra.
"hemm baiklah, see you zae."
"kuharap itu tidak akan terjadi" gumam Zaefandra lagi.
Yang dia tidak sadari bahwa Justin mendengar gumamannya, dan membuat Justin meringis mendengarnya.
Zaefandra
Perasaan bodohhhhh!!! Kenapa aku harus merasakan ini?!!! Aku benci mengakui bahwa aku menyukainya, bahkan aku tidak mau kehilangannya! Tapi apa daya?! Aku tidak mau jatuh! Aku tidak mau terlihat lemah! Aku tidak mau jatuh hanya karena sebuah perasaan bodoh.
Aku tau! Aku tau dia seorang pria dewasa yang masih belum bisa mengontrol emosinya. Dia seorang pria yang suka bermain dengan perasaan! Aku benci dia! Aku tidak suka berada didekatnya! Itu hanya akan menghancurkan jantungku!
Aku benci ketika dia bersikap baik padaku, tetapi dia bersikap romantis terhadap wanita lain. Itu cukup membuktikan bahwa dia tidak tertarik terhadapku. Hanya sebuah kontrak kerja, kerjasama bisnis. Aku cukup sadar akan hal itu.
Aku tidak mau jatuh. Aku memang sudah mencintainya, tapi aku tidak mau jatuh. Cinta hanya untuk orang lemah. Aku tidak lemah.
Aku wanita cerdas yang lebih mengutamakan logika daripada perasaan. Katakan saja aku berusaha untuk tidak berperasaan. Walaupun aku masih memilikinya, tapi at least aku berusaha untuk membuangnya. I'm still a human ok.
Manusia tanpa perasaan.Cepat atau lambat, perasaan sialan ini akan hilang :)
Atau aku yang akan menghilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Fake)Goals Life
Fanfiction"Sore Zee" tiba tiba suara bariton mengintrupsi Zaefandra yang baru kembali dari Jepang. 'apa mau lelaki ini? Bahkan aku baru pulang dan masih sangat lelah untuk menghadapinya' "apa?" tanya Zaefandra cepat "Sinis sekali" gumam Justin, ya suara bari...