BEGIN

2.7K 124 6
                                    


"Sierra memang sudah saatnya untukku menyampaikan semua rahasia ini, sebelumnya lordmu melarangku untuk memberitahumu sebelum pada waktu yang tepat. Dan kurasa sekarang adalah waktu yang tepat untukmu mengetahuinya." jelas Alexander panjang lebar membuatku tambah tidak sabar menunggu apa yang akan dia beritahukan. Lalu kali ini aku hanya mengangguk lagi.

"Tapi kumohon setelah kau mengetahui kebenarannya jangan menyimpan dendam sedikitpun Sierra, karena jika kau menyimpan dendam kau akan celaka karena kecerobohanmu sendiri." tukas Alexander, dan kali ini pun aku menjawabnya dengan sebuah anggukan yang mantap.

Setelah menunggu beberapa saat, Alexander membetulkan letak duduknya agar nyaman, mungkin memang akan menjadi sebuah cerita kebenaran yang panjang, dan tak lama Alexander pun membuka pembicaraan yang terkesan serius ini.

"Sierra.. Selama kau tinggal di dunia kegelapan bersama lord dan semua penghuninya apakah pernah sekali pun kau mengetahui kenapa kau bisa ada Disana? siapakah dirimu sebenarnya? bagaimana masa lalu kehidupanmu, dan siapa orangtua mu?"

Pertanyaan yang pertama kali meluncur dari mulut Alexander, dan aku hanya menggeleng tanpa mengeluarkan kata apapun, aku seperti diam seribu bahasa dan mungkin aku memang tidak akan menjawab sampai Alexander selesai memberitahuku semuanya.

"Baiklah Sierra aku akan memberitahu semuanya kepadamu, semua yang menimbulkan tanda tanya besar di hatimu selama ini, segala hal yang lordmu sembunyikan hanya untuk menjaga hatimu.
Tentu selama kau hidup belum pernah sekalipun bertemu dengan salah satu keluargamu bukan?
Aku ingin menceritakan satu kisah padamu.
Dahulu kala di sebuah kerajaan hidup sepasang suami istri yang saling mencintai, tapi setelah bertahun-tahun mereka menikah mereka sama sekali belum di karuniai seorang anak. Mereka terus berusaha, segala hal mereka lakukan untuk mendapat kan seorang anak. Dan usaha mereka terjawab, mereka mendapatkan seorang gadis yang cantik jelita, rambut indah berwarna putih perak yang bergelombang, dan pipinya yang selalu merona.
Pasangan itu merawatnya dengan sepenuh hati, semua orang bahagia mengetahui bahwa pasangan itu sudah hidup bahagia dengan mempunyai seorang anak. Beberapa tahun setelah itu, terjadi peristiwa orang tua Ezra Anderson yang tidak lain adalah sahabat orang tuamu Sierra, mengkhianati persahabatan mereka, orangtua Ezra membantai habis keluargamu, hanya tersisa kau yang terisak menangis di sebuah ruangan rahasia, dan yang menemukanmu adalah pamanmu yang tidak lain adalah lordmu sekarang. Selama ini kau hidup di dunia kegelapan itu bukan kesengajaan, pamanmu awalnya melakukan itu semua terpaksa, karena memang keluargamu adalah garis keturunan penguasa kegelapan selanjutnya, dan yang seharusnya menjadi lord saat ini adalah ayahmu tetapi ayahmu sudah tidak ada hanya tinggal pamanmu saja, jadi yang menjadi lord adalah pamanmu. Ternyata ibu Ezra kala itu sedang mengandung Ezra, tetapi mereka lebih memilih turun ke bumi dari pada ikut campur masalah yang sedang terjadi. Ia merawat Ezra sendirian, tetapi saat ia menemukan sesuatu kekuatan jahat ia meninggalkan Ezra begitu saja meninggalkan rasa trauma yang Ezra rasakan bahkan hingga saat ini. Lalu ibu Ezra membunuh istri pamanmu istri dari lordmu sekarang, dia berpikir bahwa dia bisa mengelabuhi lordmu agar bisa dijadikan istrinya, tapi karena lordmu lebih kuat ia bisa mengetahuinya. Selama ini keluargamu Sierra dan keluarga Ezra bermusuhan padahal awalnya hanya karena hal sepele saja, lordmu pun merasa kaget setelah tahu bahwa yang akan menghalangi rencana kalian adalah Ezra, anak dari musuh keluargamu. Daripada itu lord menyuruhmu agar memusnahkan dia, agar tidak akan ada lagi turunannya yang akan menghancurkan kehidupan kalian. Jadi kenapa kau menjadi seorang black angel yang ditakuti dan dibenci semua orang, kenapa kau tidak pernah bertemu dengan orantuamu, kenapa kau memiliki nasib yang sangat memilukan itu karena keluarga Ezra, lord menyuruhmu melakukan tugas ini sekaligus untuk membalaskan dendam keluarga kalian selama ini."

Perasaanku berantakan, mataku mulai memanas dan terasan ada yang terjatuh dari pelupuk mataku, jadi selama ini Ezra keluarga dia yang melakukannya hingga aku tidak bisa hidup normal seperti orang lain.

Semuanya berkecamuk di dalam hatiku, aku tidak tahu harus melakukan apalagi, yang aku tahu aku tidak boleh mengecewakan lord yang tidak lain adalah pamanku, meskipun aku merasa kesal karena tidak memberitahuku sejak awal tapi aku lebih membenci Ezra! Dia yang sudah membuat hidupku seperti ini.

"Terimakasih atas penjelasanmu, aku mengerti sekarang dan aku akan membalaskan dendam orangtuaku." aku menjawab dengan perasaan yang meledak, sambil mengusap mataku dan tatapanku pun terlihat sendu.

Tanpa memperdulikan Alexander yang merasa iba, aku menuju kamar yang sudah disediakan Alexander.

Aku langsung merebahkan tubuhku disana, dengan air mata yang masih sedikit menetes dan perasaan marah yang aku rasakan, mencoba memohon agar aku baik-baik saja saat menghadapi semuanya nanti.





Aku terbangun dengan mata yang sembap, dan masih tersisa perasaan semalam yang membuat hatiku berkecamuk tak karuan.

Aku harus segera menemukan Ezra, meskipun sulit karena memang aku tidak mengetahui bagaimana wajahnya aku hanya bisa merasakan keberadaannya karena kalung ini.

Sebenarnya lord tahu bagaimana wajah Ezra tapi ia enggan memberitahuku, dia ingin aku mencaritahunya sendiri.

Baiklah pagi ini setelah aku sarapan karena paksaan Alexander aku akan pergi mulai mencari Ezra Anderson.

Pertama aku harus mengunjungi toko musik itu lagi, aku ingin memastikan perasaanku yang janggal waktu itu.

Setelah itu aku akan mencari ke sekolah-sekolah, karena setahuku memang Ezra masih bersekolah.





Setelah aku bersiap-siap aku menghampiri Alexander di halaman yang sedang menyesap cerutunya.

"Alexander, terimakasih atas malamnya dan semua yang telah kau berikan padaku." jelasku.

"Ah.. Iya Sierra tak apa, aku senang bisa membantumu."

"Baiklah, sekarang aku akan memulai kembali pencarianku."

Aku membalikkan badan hendak melangkahkan kaki meninggalkan rumah Alexander, tapi suara Alexander menahanku.

"Sierra, kau ingat kan yang aku katakan semalam? Janganlah kau menyimpan dendam kepada Ezra, kau hanya perlu memusnahkannya." kata terakhir yang terucap dari mulut Alexander mengantarku pergi meninggalkannya begitu saja.





Aku sudah sampai di rumah sewaku, untuk menyiapkan segala keperluanku untuk mencari Ezra, dan yang terpenting adalah kalung ini. Harus selalu aku jaga, aku juga harus terbiasa oleh rasa panas yang ditimbulkan disaat aku sedang mulai dekat dengan Ezra.

Aku sudah mulai berjalan, masih dengan hati yang menggebu-gebu karena memang aku belum merasa tenang. Aku juga tidak tahu, apakah aku bisa menuruti kata-kata alexander untuk tidak mempunyai dendam kepada Ezra.

Tidak perlu menunggu waktu yang lama, aku sudah sampai di depan toko musik itu, toko musik yang saat aku masuki aku merasakan sesuatu yang janggal. Aku pandangi toko musik itu dari jarak yang cukup jauh, aku lihat manusia yang berlalu lalang, saling menyapa, saling mengumpat, dan melakukan segala hal yang semakin aku benci.

Aku mempersiapkan diri agar orang lain tidak curiga melihat tingkahku yang aneh, aku harus memaksakan bibirku ini untuk tersenyum, apalagi saat aku memasuki toko musik itu.

Aku berjalan perlahan memasuki toko musik tersebut, terdengar bunyi bel yang menggantung di pintu saat aku membukanya.

Seorang pegawai yang berada di depan kasir menyapaku dengan hangat, aku hanya membalasnya dengan senyuman yang di paksakan. Aku berpura-pura menyusuri tiap rak, mencoba terlihat sedang tertarik dengan suatu CD musik terbaru.

Sudah menunggu cukup lama di toko musik itu, ada seorang pria yang masuk menyapa para pegawai lain yang ia temui, dan kalungku pun menjadi panas sangat panas sehingga aku melepaskannya seketika.

Apakah dia orangnya, Ezra Anderson...

Black Angel [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang