MAMA

2.3K 103 0
                                    

Hai perkenalkan namaku Inari Michizane, ayahku sedang bertugas di jepang. Dan ibuku seorang ibu rumah tangga, aku memang keturunan dari jepang, makanya namaku adalah nama khas orang jepang.
Aku bersekolah yang sama dengan Ezra Anderson, entah mulai kapan perasaan ini muncul, tapi aku merasa nyaman dan terlindungi saat di dekatnya. Meskipun aku sempat sedih karena aku tahu bahwa dia anti dengan seorang gadis, aku mencaritahunya sendiri, dan aku memiliki niat untuk membuatnya agar tidak anti lagi dengan perempuan. Memang aku belum tau alasan jelasnya kenapa dia anti dengan perempuan, tapi aku tidak akan menyerah, aku akan terus memperjuangkan cintaku kepada Ezra. Karena aku yakin dia merasakan hal yang sama, dan cinta selalu tahu kemana jalan pulang.






Baiklah pertama kali aku bertemu dengannya saat aku berada di UKS, aku sempat kaget sekaligus senang. Apalagi senangku menambah karena dia juga menyukai lagu jazz, sama sepertiku.

Dan pertemuan yang kedua adalah hari ini, di perpustakaan kota. Aku tidak menyangka akan bertemu lagi dengannya.
Di sela-sela kami berbincang, aku memberanikan diri untuk mengawali percakapan lebih dahulu.

Kejujuranku adalah aku memintanya untuk menjadi temanku, sebenarnya itu caraku untuk lebih mudah mendekatinya.

Dan semoga dia tidak curiga dengan permintaanku, aku belum mau jika dia mengetahui perasaanku yang sebenarnya.

Saat pulang pun dia mengantarku, selama dia perjalanan aku hanya terdiam, bukannya apa-apa, tapi hatiku tidak henti-hentinya berdemo. Aku masih merasa canggung, walaupun aku lihat dia sudah lumayan santai saat dekat denganku.

Dan sesampainya di rumah, tak henti-hentinya juga aku tersenyum di dalam kamar. Dengan terus memikirkan Ezra Anderson, akhirnya aku bisa mendekatinya.

Dan pikiranku pun berlayar, memikirkan bagaimana kalau aku mengirim pesan saja, sekedar menyapa mungkin, aahh... Tapi kan aku belum mempunyai nomornya, ya sudah aku minta saja besok.

Aku terlelap dengan segala mimpi indah tentang Ezra, dan tak hentinya aku berharap agar selalu bisa dekat dengannya.









Hosh... Hosh.. Hosh...

Napasku memburuku, aku berlari sekencang-kencangnya, entah kenapa tapi aku hanya ingin berlari.

Aku ingin meninggalkan toko musik itu, perasaan macam apa ini, kenapa hati dan jantungku berbeda, tidak seperti biasanya.
Aku harus bagaimana, aku bingung apa yang harus kulakukan. Aahhhh tuhan bantulah aku yang menjadi tidak karuan ini.

Dalam hati aku mengumpat, sebenarnya perasaan ini dikatakan apa, kenapa aku merasakan hal seperti ini kenapa....

Masih dengan napas yang terengah aku berdiri di tengah taman, menengadahkan kepalaku dan mengatupkan kelopak mataku. Terasa tetesan lembut membelai pipiku, aku tersenyum samar. Aku merasa senang, dan kali ini pun masih entah kenapa alasannya aku merasakan semua ini.

Semuanya begitu asing bagiku, perasaanku yang bergemuruh, yang membuatku tidak mengerti apa artinya.

Tapi membuatku semakin penasaran dengan semua ini, tapi aku harus tetap fokus, aku harus memusnahkan Ezra Anderson, ingat!! Dia yang sudah membuat hidupku menjadi seperti ini.

Sepertinya aku memang harus lebih menenangkan diri untuk saat ini, aku tidak boleh emosi, bisa-bisa dunia ini hancur oleh kemarahanku.

Black Angel [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang